Maaf up-nya lama hehe, sebenarnya aku punya target sendiri tapi karena gak nyampe-nyampe jadi gapapa up aja.
Selamat membaca dan jangan lupa follow, vote, komen dan share ceritanya🌷
◃───────────▹
Kayla asik dengan novelnya di ruang TV setelah selesai bertukar pesan dari Rayan beberapa saat lalu. Ia bertekad untuk menyelesaikan semua novel yang belum selesai dibacanya sebelum ujian datang, agar nanti lebih fokus dan tidak ada godaan. Begitu pikir Kayla."Kay, sini makan dulu!"
Itu suara mamanya. Kayla segera bangun, melipat lembaran kertas dengan asal kemudian berlari ke meja makan.
"Mama masak apa?" tanyanya.
"Capcay aja, gak papa 'kan? Mama belum belanja lagi."
Kayla mengangguk saja. Apapun menunya jika itu masakan mamanya selalu lezat.
"Udah kasih tau Rayan besok gak jadi jemput papa?"
Satu suap nasi ditelan Kayla. "Udah. Paling besok pulang sekolah Rayan ke sini bentar, terus lanjut ke Mall sebelum ke acaranya, beli dulu kado."
"Oh gitu?" Mama Ais menggumam.
"Iya, kenapa emangnya?"
"Tadinya Mama mau ajak kamu ke butik. Nyari dress yang pas buat acara makan malam."
"Hah? Makan malam apa?" Kayla menatap mamanya penuh. Jangan bilang ia di ajak berkumpul dengan teman-teman arisan mamanya? Oh tidak, Kayla tidak akan ikut.
"Makan malam sama keluarga Rayan, nanti abis acara Michel selesai. Mumpung papa ada soalnya udah lama, lagian malam Minggu juga 'kan," terang Mama Ais.
"Sama om Rafa, tante Isa?"
Mama Ais mengangguk. "Ya iya dong. Tapi kita makannya di rumah suaminya tante Frey. Jadi yang sekarang ada Tante Isa sama Om Wira juga. Dinner biasa kok, sama aja kayak dinner empat bulan lalu."
Kayla menghentikan kunyahannya. "Bang Rayn ikut?"
"Menurut kamu? Dia 'kan kakaknya Rayan."
Kayla bergeming. Yang benar saja? Waktu itupun mereka makan dengan keadaan yang canggung padahal tidak ada tante Isa serta om Wira. Lalu malam nanti mereka akan kumpul di satu meja makan yang sama, entah bagaimana canggungnya. Terlebih lagi bagi Rayan?
"Mau ngapain sih, Ma?"
"Kata papa sih... Ngasih tau Tante Frey soal perjodohan kalian."
Uhuk.
Kayla tersedak makanannya. Shit, apakah orangtuanya ini tidak bisa melupakan tentang itu? Obrolan itu sudah berlalu hampir satu tahun dan mereka masih saja mengingatnya, padahal sudah jelas ia dan Rayan sepasang kekasih.
Kayla tak menjawab lagi sampai ia menyelesaikan makannya. "Aku ke atas ya Ma, mau beresin buku."
"Hm. Nanti bajunya Mama yang pilih aja gak papa?"
"Iya terserah Mama." Kayla membalikkan tubuhnya, namun baru saja dua langkah menjauh dari meja makan ia kembali menoleh. "Ma, Rayan udah tau soal makan malam besok?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Berandal
Ficção AdolescenteCeweknya murid teladan. Cowoknya murid berandal. Kata orang mereka berdua ga pantes, tapi kata Rayan sama Kayla ini adalah perpaduan yang pas. Meski kadang beda pendapat, tapi siapa sangka kalo keduanya ini dapat julukan pasangan terbucin di sekolah...