Hapoy reading dan jangan lupa
Follow gadiskuningan, vote, komen dan share ceritanya kalo kamu suka🌷◃───────────▹
Seperti biasa Kayla turun dari kamarnya dengan seragam yang sudah melekat di tubuh rampingnya. Wajahya pagi ini terlihat berseri-seri entah karena apa. Mungkin karena hari ini adalah hari Sabtu dimana seragam pramuka adalah seragam favorite-nya dan hari terakhirnya sekolah.Tapi ada satu alasan lagi, yaitu Kayla baru saja mendapat lembaran uang merah lima sekaligus. Pemberian dari papanya yang sudah tiba tadi pagi buta. Katanya upah menjaga mama selama beliau bekerja.
Mendekati ruang makan, Kayla mendengar papa tengah tertawa renyah. Sepertinya super heronya itu kedatangan tamu dan Kayla tebak tamunya adalah Rayan. Cowok yang selalu papanya sebut sebagai calon mantu. Agak geli, tapi senang juga.
"Morning semua!" sapanya sambil mendaratkan bokong di kursi sebelah kanan. Sesuai dugaannya, Rayan sudah duduk di sebrang dan sedang tertawa kecil.
Tawa dua lelaki berbeda generasi itu seketika mereda dan beralih pada Kayla. "Morning princess!" sapa Papa Sam kembali.
"Morning Kay."
"Asik banget kedengerannya tadi, sampe ketawa-ketawa begitu," ucap Kayla meraih dua potong sandwich dari piring yang sudah tersedia.
"Iya dong, udah lama gak ketemu sama anak cowok Papa." Papa Sam menimpali setelah menyesap teh hangatnya.
Kayla mendengus. Pandangannya kini tertuju pada Rayan. Tunggu... Keningnya mengeryit melihat penampilan Rayan yang memakai baju kasual dan terlihat sangat cool.
"Kok gak pake seragam, Ay?"
Rayan meletakkan cangkir berisi teh hangat, sama seperti Papa Sam. Ia meringis melihat Kayla menatapnya sangar. "Lupa gak kasih tau, hari ini aku izin."
Kayla mengerjap. Tidak. Bukan karena Rayan mengatakan izin tapi tunggu... Aku?
"Tapi nganterin dulu kamu, Kay."
What? Kamu?
Ini Kayla tidak salah dengar?
Rayan yang melihat gelagat Kayla seperti orang bingung langsung memberi kode dengan menendang kaki Kayla di bawah meja.
Ayo deh Kay, lemotnya nanti aja kalo lagi berdua, batinnya greget.
Kayla pun kembali meraih kesadarannya. "O-oh iya. Emang mau kemana?" tanyanya. Meskipun sedikit tidak paham.
Ini Rayan ngasih kode biar di jawab atau harus aku-kamu karena di depan papanya? Kurang lebih seperti itu pemikiran Kayla.
"Rumah bunda, rayain ultah Ichel," jawab Rayan.
Kayla menelan dua gigit roti yang dikunyahnya lalu kembali menatap Rayan bingung. "Lah bukannya acaranya sore? Lo- Maksudnya, kamu 'kan kemarin bilang gitu ke aku?"
Dalam hati, Kayla bernafas lega bisa bicara dengan lancar walaupun hampir keceplosan. Oh ayolah, aku-kamu dengan Rayan itu sedikit ... Horor. Apalagi vibes Rayan yang sudah terasa seperti badboy. Meskipun Rayan kerap menjadi bulol alias bucin tolol, tapi jika ia interaksi dengan menggunakan aku-kamu seperti tadi bucinnya malah semakin terasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bucin Berandal
Teen FictionCeweknya murid teladan. Cowoknya murid berandal. Kata orang mereka berdua ga pantes, tapi kata Rayan sama Kayla ini adalah perpaduan yang pas. Meski kadang beda pendapat, tapi siapa sangka kalo keduanya ini dapat julukan pasangan terbucin di sekolah...