Delightful 23

1.2K 166 43
                                    

Delightful 23

Wang Yibo menciumnya. Wang Yibo tidak mau melepasnya. Tubuhnya mendadak kaku setelah bibirnya bersentuhan dengan bibir orang lain. Degupan jantung berpacu lebih keras ketika bibir Wang Yibo bergerak.

Xiao Zhan memejamkan erat matanya merasakan lumatan yang terasa lembut membelai bibirnya. Menghiraukan orang sekitar yang juga terpaku tatkala mereka berdua berciuman.

Hisapan terakhir dan Yibo menyudahinya. Xiao Zhan juga tidak lagi merasakan bibirnya dijamah. Perlahan tapi pasti dia membuka sedikit kelopak matanya sembari menetralkan jantungnya yang berisik.

Deg

Xiao Zhan bisa melihat wajah tampan Wang Yibo yang masih dekat dengannya. T-tapi pria itu mengembangkan senyum damai. Senyuman yang hampir Xiao Zhan tidak tahu. Jika begini, ya tentu, runtuh semua organ dalamnya.

"Aku memaksamu untuk tidak meninggalkanku."

Apa-apaan ini? Otak kecil Xiao Zhan berputar-putar dengan pertanyaan. Alasan ciuman saja belum diluruskan. Apa dia sedang memintanya sebagai kekasih? Tapi Yibo membencinya.

"Maksud Gege?" Xiao Zhan berusaha menggerekan tangannya yang masih bergemetar. Ayolah dia bahkan baru merasakan rasanya lebih dari sekedar sekop mengaduk perutnya.

"Intinya jangan tinggalkan aku. Jika kau berani selangkah menghilang. Kelincimu habis di tanganku"

Benar bukan. Wang Yibo tidak mungkin menyuakainya, dia hanya sedang membutuhkan teman. Karena dia mungkin sedang tidak ada teman. Ya karena dia jahat juga.

Xiao Zhan merutuki kebodohannya.

Wait, tapi kenapa Xiao Zhan dicium. Oh ya tuhan memikirkan rasanya berciuman saja sangat berbunga. Xiao Zhan menyembunyikan wajahnya di pahanya. Kepalanya ditutup buku skatebook.

Tanpa disadari Xiao Zhan, Wang Yibo sedang bahagia terlihat dari garis bibir yang melengkung ke atas menusuk pipi chubynya. Rahang lancipnya bergerak turun membuka senyuman lebar.

Puk
Puk
Puk

"Aku minta maaf, Xiao Zhan"

Yang dimintai maaf menggakkan kembali tubuhnya. Apa tadi? Wang Yibo meminta maaf? Untuk apa? Bahkan Xiao Zhan yang lancang menyukai Yibo. Jadi seharusnya Xiao Zhan yang meminta maaf.

"Gege kenapa minta maaf?"

"Zhan, aku.. Terlalu takut kehilanganmu jadi jangan pergi. Aku.." Yibo mendadak sulit berbicara. Tenggorokannya seperti ada yang menusuk. Arah matanya tidak lagi tajam dan lebih banyak bergerak. "..jatuh cinta padamu"

.
.
.

Tidak ada yang bisa mendeskripsikan bagaimana mereka berdua saat ini. Yibo saja tidak bergerak sedikitpun. Xiao Zhan memerah padam. Dan jantung yang tenang kembali bergerak. Awas jatuh.

Beranikah Xiao Zhan menatapnya, Xiao Zhan aneh tidak? Dia seperti anak kecilkah? Ah, lalu apa yang harus dikatakan Xiao Zhan untuk menjawabnya? Iya? Tidak? Maaf Gege salah orang? Itu lebih tidak mungki.

"Aku tidak butuh jawabanmu. Ayo makan aku lapar."

Benar juga. Sekarang hampir jam makan siang. Jadi mereka sudah berada di taman hingga siang hari? Wah dunia memang cepat. Tapi Xiao Zhan menyukainya. Ditambah ketika Xiao Zhan ditarik tangannya. Dunia seorang Xiao Zhan berubah lebih berwarna kemudian.

Di jauh sana. Dibalik pepohonan rindang nyatanya tidak cukup teduh menyembunyikan panas dalam hatinya. Wang Dalu menghela nafasnya kasar. Setitik air mata jatuh membasahi pipinya. Dia sendiri yakin hari itu sedang cerah. Bahkan mentari lebih terik. Tapi pipinya basah. Dia pikir itu keringat di dahi. Nyatanya adalah cairan yang keluar dari pelupuk karena perasaan emosi berlebihan.

Delightful (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang