11.

890 115 10
                                    

•Happy Reading•


•••

"Sejak kapan Kau bisa menggunakan sihir?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sejak kapan Kau bisa menggunakan sihir?"

Heeseung, Jake dan Sunghoon melanjutkan perjalanan mereka. Untung saja ada Heeseung tadi. Jika tidak, mungkin Jake sudah jadi sarapan tanaman itu.

"Sejak lahir" jawab Heeseung

"Bagaimana bisa? Kau bahkan tidak pernah menggunakan sihirmu sama sekali" ucap Jake. Jake cukup dekat dengan Heeseung, tapi dia mengetahui fakta bahwa Heeseung bisa menggunakan sihir

Heeseung tersenyum tipis "Ibuku adalah penyihir dulu. Dia sering mengajarkanku beberapa mantra. Tapi, dia tidak ingin aku terlalu fokus pada sihir. Jadi, Aku hanya bisa melakukan beberapa hal saja" jelas Heeseung

"Wah, bagaimana Aku bisa tidak mengetahui hal ini" kaget Sunghoon

Heeseung tertawa "wajar. Hanya keluargaku yang tau hal ini. Sekarang, kalian juga tau kan?" Ucapnya

"Kau jarang menggunakannya ya?" Tanya Jake

Heeseung tertawa "sebenarnya sangat sering. Hanya saja Aku melakukan sihir kecil, jadi tidak terlalu terlihat" ucap Heeseung. Jake dan Sunghoon mengangguk tanda paham.

"Coba sihir Aku" ucap Sunghoon

Jake dan Heeseung melebarkan mata mereka "yak! Ini bukan untuk main-main" kesal Heeseung

"Ah, jadi tidak boleh ya?" Tanya Sunghoon. Heeseung dan Jake hanya bisa menggeleng-gelengkan kepala mereka.

"Di dekat sini sepertinya ada desa, ayo cari kuda di sana" ucap Jake. Daerah itu terlihat tidak asing baginya.

Sunghoon dan Heeseung mengangguk. Mereka bertiga kembali melanjutkan perjalanan. Perjalanan mereka masih cukup panjang, dan mereka juga terpisah. Semoga saja mereka bisa menyelesaikan perjalanan ini

•••

"Sial"

Seorang Pria baru saja melempar pedang ke arah dinding. Raut wajahnya terlihat sangat kesal, mukanya memerah karena menahan amarah. Nafasnya memburu, tidak beraturan. Dia Aldric Kim, Pria itu kini sedang berada di salah satu ruang di istana.

"Dia mau main-main denganku? Lihat saja nanti" kesalnya

Aldric marah. Salah satu anak buahnya telah berkhianat. Sekarang, Aldric tidak dapat tau dimana keberadaan kedua pengaran dan keempat orang lainnya. Aldric melempar gelas kaca ke lantai hingga gelas itu hancur berkeping-keping

"Dia sangat membuatku kesal! Tunggu saja nanti, Aku akan menghabisimu dengan tanganku sendiri!" Ucap Aldric kesal

"Bagaimana bisa dia berkhianat. Apa ancamanku tidak cukup kuat? Argk!"

"Seharusnya Aku tidak melakukan hal itu terlebih dahulu. Ah, sial"

"Seharusnya Aku tetap mengendalikannya saat dia pergi. Itu akan lebih mudah" kesal Aldric

Betrayal : The En-Land Kingdom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang