23. (End)

1.7K 134 22
                                    

Maaf hari ini bakalan ada yang gugur..

•Happy Reading•

•••

"KAK JAY, AWAS!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"KAK JAY, AWAS!!"

'jleb'

Semua terjadi begitu cepat. Sorak Sorai kemenangan perlahan menghilang. Seluruh mata terfokus pada kejadian pilu yang baru saja terjadi. Aldric menyerang Jay dengan anak panah dan Jungwon, menjadikan dirinya tameng untuk melindungi Jay.

Jay terdiam, menatap punggung Jungwon yang tepat berada di depannya dalam diam. Waktu seakan berhenti, mereka semua mencoba mencerna kejadian yang baru saja terjadi.

Aldric mengeram kesal dan akhirnya tumbang. Kesadarannya hilang saat itu juga, entah pingsan atau meninggal.

Di lain sisi, Jungwon tersenyum. Dengan tubuh yang mulai melemah, Jungwon menunduk, menatap panah yang tertancap di dadanya. Detik berikutnya, Jungwon jatuh berlutut. Darah mengalir dari luka dan juga mulutnya, Ia tersenyum.

"JUNGWON"

Semua berlari menghampiri Jungwon, menatap Pria manis yang sedang tersenyum itu. Jay berlutut, membaringkan kepala Jungwon di kakinya. Tangannya bergetar. Tidak, Jay tidak ingin ada yang pergi lagi.

"k-kkak, ma-maaf" ucap Jungwon pelan. Pria itu mengerjap sangat pelan, Ia merasa sangat mengantuk.

"Jungwon tidak Jungwon. Jangan tutup matamu!" Teriak Jay. Jay menepuk-nepuk pelan pipi Jungwon

"Sunghoon! Obati Jungwon, cepat!!!" Seru Jay

Sunghoon ikut berjongkok, memeriksa luka Jungwon. Nafasnya tercekat saat mengetahui ada yang tidak biasa dari panah itu. Tangan Sunghoon ikut bergetar, Ia menggeleng kaku dan menunduk.

"Ada.. ada racun di panah itu..." Lirihnya

Sunoo melebarkan matanya dan berjongkok di sebelah Jay "panahnya harus segera di cabut" ucapnya

Sunoo menepuk bahu Sunghoon dan Sunghoon mengangguk. Sunghoon mencoba mencabut panah itu. Jungwon tidak bereaksi saat panah itu di cabut, Ia hanya diam, menatap lurus kedepan.

"Sunoo" Sunghoon memberikan panah yang berhasil Ia cabut.

Sunoo menatap ujung anak panah itu dengan teliti. Beberapa detik kemudian, Sunoo melebarkan matanya. Tangannya bergetar hebat, anak panah itu sampai jatuh dari tangannya. Sunoo menggeleng kuat, memejamkan matanya.

"Racun ini... Tidak mungkin" lirih Sunoo. Pria itu menunduk dan mulai menangis

"Kenapa?! Ada apa?!" Tanya Niki dengan nada yang tinggi

"Ini racun terkuat yang pernah di buat oleh bangsa penyihir. Belum ada obat untuk racun ini... Kita, tidak bisa membantu Jungwon" lirihnya

Semua terdiam, tidak menyangka dengan apa yang baru saja mereka dengar. Beberapa menit yang lalu, mereka merasa sangat bahagia karena perang selesai dan tidak ada yang gugur lagi. Tapi, kenapa hal seperti ini terjadi.

Betrayal : The En-Land Kingdom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang