01.

3.4K 243 59
                                    

•Happy Reading•

•••

Derap langkah kaki memenuhi lorong istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Derap langkah kaki memenuhi lorong istana. Kedua pangeran kini sedang berlari menuju kamar Sang Raja. Dilihat dari raut wajahnya, mereka sedang gelisah. Mereka membuka pintu ruangan dan masuk dengan terburu-buru.

Hal yang mereka sangat mereka takuti terjadi, Sang Raja kini sedang tergeletak lemah di lantai. Sebuah gelas perak berada tak jauh dari tubuh Sang Raja, bercak anggur yang tumpah pun memunuhi lantai.

"Ayah!" Seru salah satu dari mereka, Ia berlari menghampiri sang ayah yang terlihat sangat lemah

"l-lari" ucap Raja lemah

"A-apa?! Sebenarnya apa yang terjadi?!" Ucap salah satu Panggeran.

"m-mereka berkhianat"

Kedua pangeran itu terdiam. Beberapa detik kemudian, mereka mulai menyadari bahwa banyak suara gaduh dari luar ruangan, dan ada juga suara pedang yang saling beradu. Kemungkinan besar itu adalah para prajurit yang sedang melawan para pemberontak.

"Kak" panggil salah satu dari mereka, Ia menunjuk tumpahan anggur yang menggenang di lantai.

Pangeran tertua berdecak kesal, lalu berlutut di samping Sang Raja. Tatapannya menyendu, menatap Sang Raja yang kini mulai menutup matanya. Sang Bungsu yang juga sedang berlutut di sebelahnya pun mulai menangis"

"Yah, makasih buat semuanya" ucapnya lirih

Sang Raja tersenyum samar, lalu mulai memejamkan matanya dan pergi untuk selama-lamanya. Kedua pangeran itu menangis, meski tanpa suara. Pengeran tertua berdiri lalu menepuk pundak Sang Adik

"Niki, ayo kita pergi. Kita harus menyelamatkan diri"

•••

"Kita harus mencari pedang itu segera Pangeran. Kita juga harus pergi dari sini"

Situasi makin mencekam. Banyak prajurit yang tergeletak tidak bernyawa di lorong maupun di dekat gerbang istana, entah kenapa pemberontak susah dikalahkan. Mereka memiliki ilmu sihir, Mereka menyihir para prajurit dan mengendalikan mereka. Sangat licik memang.

"Hanya pedang itu yang bisa menyelamatkan kita. Kekuatan pedang itu sangat besar, kita bisa menggunakannya sebagai senjata utama"

"Apakah kita dapat keluar dari sini?" Tanya Pangeran termuda, Niki namanya.

"Jika kita bergerak lebih cepat, kita dapat keluar dengan selamat" ucap salah satu Penasehat kerajaan yang bernama Lee Heeseung

"Baiklah, kita akan pergi" ucap Pangeran dari keturunan ke-11, Park Jay

"Masih ada 1 jalan keluar, kita bisa melompat ke danau dan langsung pergi ke anak sungai yang ada di barat. Pedang yang kita cari juga ada di daerah barat" ucap Shim Jake, anak dari perdana menteri yang juga sudah tewas terbunuh

Betrayal : The En-Land Kingdom [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang