•Happy Reading•
•••
"Aku baru tau jika Kau memiliki kekuatan teleportasi"
Mereka sudah berada jauh dari Kerajaan. Sayangnya, mereka juga semakin jauh dari tempat Pedang itu berada. Jake terkekeh pelan
"Aku sudah memiliki kekuatan itu sejak kecil. Hanya saja, aku tidak terlalu sering menggunakannya" ucap Jake
"Tapi, Sunghoon tau" lanjutnya
"Kau perlu mempelajari lebih dalam kekuatan itu. Kau hampir saja membuatku jatuh dari atas pohon" sungut Sunoo
Ya, saat berteleportasi, Sunoo di teleportasikan di tempat yang cukup salah. Dia berada di atas pohon dan hampir saja jatuh kebawah karena dahan pohonnya patah. Untung saja Ia sempat melompat.
"Maaf, Aku akan belajar jika memiliki waktu" ucap Jake dengan senyuman tipis
"Sekarang, kita ada di mana?" Tanya Jungwon yang sedari tadi diam
"Aku tidak tau, tapi kita sudah pergi jauh dari kerajaan" ucap Heeseung
"Kita akan berjalan kaki? Ah sungguh melelahkan. Bolehkan Aku menggunakan sapu terbang ku? Atau bolehkan kita berteleportasi ke sana?"
"Sunoo diamlah, Kau terlalu banyak bicara" ucap Niki
"Mulutku di ciptakan untuk berbicara bukan? Aku hanya memberikan saran" ucap Sunoo yang membela diri
"Sudah diam saja" balas Niki
Sunoo mendengus "baiklah, aku akan diam" ucapnya
"Dia terlalu berani pada Pangeran" bisik Heeseung pada Sunghoon
Sunghoon terkekeh "Dia memang seperti itu" ucapnya
"Hari sudah mulai gelap, bagaimana jika malam ini kita beristirahat di sini?" Usul Jungwon
"Baiklah. Kita juga harus beristirahat karena perjalanan masih panjang"
•••
"Kau tidak kenapa-napa kan?"
Hari sudah malam. Jay berjalan menghampiri Niki yang duduk agak jauh dari mereka dan duduk di samping Sang Adik.
Niki menoleh "tidak. Hanya saja, aku merindukan Ayah" ucap Pria itu.
Jay menatap Niki lalu tersenyum tipis "jangan sedih. Ayah pasti sudah tenang di sana. Dia adalah orang yang baik. Aku yakin dia sudah bahagia di sana bersama Ibu" ucapnya yang mencoba menghibur Sang Adik
Niki tersenyun tipis mendengar ucapan Sang Kakak. Mereka berdua pun berdiri dan menghampiri yang lain.
"Jungwon mana?" Tanya Niki sesaat sesudah dirinya duduk di samping Sunoo
"Tidak tau, tadi pergi ke sana" ucap Sunoo dengan tangan yang menunjuk ke arah hutan
"Jika kita tidak di hadang tadi, perjalanan kita pasti akan lebih singkat dan lebih mudah" ucap Jake
"Ah iya, di dekat sini ada pedesaan. Bagaimana jika kita ke sana dan mencari kuda?" Usul Heeseung
"Apa kita membawa uang? Aku tidak bisa menyihir daun dan merubahnya menjadi uang. Itu melanggar peraturan, dan Aku tidak mau di hukum" ucap Sunoo
"Aku punya uang, kita bisa membeli kuda tapi aku tidak yakin apakah semuanya bisa mendapat kuda" ucap Jay
"Aku juga membawa uang"
Semoga sontak menoleh ke sumber suara dan melihat Jungwon yang baru saja kembali dari hutan.
"Kemana saja Kau?" Tanya Sunoo saat Jungwon duduk di sampingnya
"Hanya berjalan-jalan, dan menyelesaikan urusan pribadi" ucap Jungwon. Sunoo mengangguk tanda paham
"Ini sudah malam, sebaiknya kita tidur. Perjalanan masih jauh"
•••
"Akhirnya Aku tidak perlu berjalan lagi"
Pagi ini, mereka sudah melanjutkan perjalanan mereka. Sesampainya di desa terdekat, mereka langsung mencari kuda tunggangan dan mereka mendapatkannya. Sekarang, mereka sudah berada di ujung desa dan siap melanjutkan perjalanan
Niki yang ada di samping Sunoo terkekeh "Kau juga perlu berjalan nanti. Kuda itu akan beristirahat dan Kau yang akan menggendong kuda itu" ucapnya
Sunoo terdiam "benarkah?" Tanya Sunoo polos
Astaga, Niki merasa bersalah sudah membuat Sunoo berpikir. Padahal Sunoo lebih tua darinya, tapi mengapa pikirannya jauh lebih dewasa. Apakah karena Ia seorang pangeran? Itu batin Niki
"Aku bercanda" ucap Niki. Sunoo membentuk hurup o dengan mulutnya tanda paham.
Disisi lain, ada Jay, Jake dan Heeseung yang sedang berdiskusi. Sunghoon dan Jungwon masih berada di desa, mereka membeli perbekalan obat dan makanan.
"Aku tidak yakin apakah kita bisa sampai ke tempat Pedang itu dalam waktu singkat" ucap Jake
Jay mengerutkan keningnya "kenapa?" Tanya Jay
Jake menghela nafasnya "rute yang kita lewati, cukup berbahaya. Kau mengerti kan arti bahaya yang Aku maksud?" Tanya Jake
Jay mengangguk paham setelah melihat peta yang Heeseung bawa. Mereka harus melewati tanah kerajaan I-Land, salah satu musuh kerajaan mereka.
Dahulu, tanah En-Land dan I-Land adalah satu. Tapi karena ada perselisihan paham antara kedua kubu, kerajaan di bagi menjadi dua dan belum akur sampai sekarang.
"Aku harap, Hanbin dapat membantu kita"
Hanbin adalah satu-satunya pangeran yang ada di kerajaan I-Land. Pangeran yang sangat mencintai kedamaian. Ia berteman dengan Jay karena mereka berdua ingin terjadi perdamaian antara kerajaan I-Land dan En-Land.
"Aku rasa Raja I-Land tidak akan mempermasalahkannya lagi. Kejadian itu sudah sangat lama bukan" ucap Heeseung
"Aku juga ingin meminta bantuan mereka untuk melawan Aldric. Pasukan Aldric pasti banyak, aku tidak yakin kita bisa mengalahkan mereka jika kita hanya bertujuh" ucap Jay
"Selagi yang lain tidak ada di sini, ayo kita susun strategi cadangan" ucap Heeseung tiba-tiba
"Untuk?" Tanya Jake
"Firasatku mengatakan bahwa salah satu dari kita ada yang berkhianat" jelas Heeseung
Jay dan Jake mengangguk kecil. Sebenarnya Jay merasakan hal yang sama, namun Dia membuang pikiran itu jauh-jauh karena tidak ingin merusak tim. Dan sekarang, siapa yang berkhianat?
•••
Hallo Kak! Apa kabar?
Untuk beberapa hari kedepan, Aku ga bakalan update dulu, ulangan soalnya.
Jadi mulai tanggal 2-10, Aku off wattpad dulu. Habis itu jalan lagi kok, usahain update setiap minggu.
Jangan lupa memberikan vote dan komen ya Kak !!
Terima kasih sudah mampir ><
KAMU SEDANG MEMBACA
Betrayal : The En-Land Kingdom [✓]
FanfictionPengkhianatan di kerajaan En-Land membuat situasi menjadi kacau. Kedua pangeran terpaksa melarikan diri bersama dengan 5 orang kepercayaannya. Tapi, ada beberapa hal yang janggal. Siapa yang berkhianat ? Start: 28 Mei 2021 Finish: 3 Januari 2022