#08 Alisha sadar

36 39 1
                                    

Setelah menunggu seminggu akhirnya Alisha sadarkan diri dari masa komanya.

Alisha menetralkan cahaya yang mulai menyilaukan matanya, mamanya yang mengetahui anaknya sudah sadar langsung memanggil dokter.

"Akhirnya lu sadar Al, " ucap Aslan sambil menahan tangisnya.

Alisha pikir Sean ada disini menunggunya sadar dan langsung menanyakan keadaannya tapi itu hanya ilusi bagi Alisha.

"Gimana dok keadaan anak saya sekarang? " Tanya mamanya.

"Kondisi anak ibu sudah mulai stabil tapi harus dirawat beberapa hari lagi untuk pemulihan dan memakai kursi roda untuk beberapa waktu. " Jelas dokter tersebut.

"Iya dok terimakasih. " Balas mamanya.

"Tolong di urus administrasi nya untuk keperluan pasien, kalau begitu saya permisi. "

Setelah dokter itu pergi mamanya juga berlalu ke resepsionis untuk mengurus administrasi perawatan Alisha.

"Sean mana? " Tanya Alisha menatap Aslan.

"Hah Sean ada nanti dia kesini kok, kenapa nanya dia? Suka yaaa, " jawab Aslan menoel pipi Alisha yang sedikit merona.

"Gue mau ngomong sama dia apaan si lo enggak jelas deh. " Sahut Alisha galak.

"Hahaha cieee.... "

"Enggak mungkin gue bilang kalo Sean lagi drop. " Batin Aslan.

"Hp gue mana? " Tanya Alisha.

"Hp lo dirumah , mau ngapain emang? " Tanya Aslan balik.

"Gue mau telfon Marsha. "

"Yaudah ni pake hp gue dulu. "

Alisha langsung menelfon Marsha menyuruhnya untuk ke rumah sakit tanpa harus memberitahu teman-teman sekelasnya.

Setelah menelfon Marsha, Alisha langsung menghubungi Sean karena cemas.

"Hallo. "

Alisha mengernyitkan dahinya mendengar suara Sean yang lemas, apa cowok itu sedang sakit sekarang.

"Lo dimana sekarang? "

"Gue ada di apart, kenapa Al? "

"Lo enggak jenguk gue? "

"Haha iya nanti gue kesana ya, mau dibawain apa? "

"Enggak usah bawa apa-apa. "

"Bener? "

"Iya udah buruan lo kesini. "

"Iya iya bawel banget, kangen ya? "

"Au ah. "

Alisha mematikan sambungan telefonnya sepihak dan mengembalikan ponsel Aslan.

Mamanya kembali ke ruangan Alisha dengan tatapan bingung.

"Slan, Sean siapa? Tadi mama ke resepsionis katanya administrasi perawatan Alisha udah dibayar semua. " Ucap mama bingung.

"Sean temennya Alisha dan Aslan mah. " Jawab Aslan.

"Sean yang buat Alisha masuk kerumah sakit ?. Iya!? Jawab Slan!."

Mamanya benar benar tidak akan mengampuni siapapun yang berani menyakiti Alisha anak perempuannya. Ditambah Aslan yang lalai menjaga adiknya .

"Mah Plis , Sean itu ngejaga Alisha banget di sekolah . Mama percaya dong , ini semua gak seperti apa yang mama bayangin. Sean baik mah."

Itu suara Alisha , lagi lagi Alisha terus membela Sean pasalnya lelaki itu memang cukup baik untuknya , kalau saja bukan urusan geng pasti tidak akan seperti ini.

Malam pun tiba.

Sean masuk ke dalam ruangan Alisha tanpa mengetahui kalau mama cewek itu ada disana.

"Kamu lagi, mau ngapain kamu hah enggak capek apa saya udah usir kamu berkali-kali masih aja kesini. "

"Aku yang nyuruh Sean kesini mah, aku mau ngomong sama dia mah sebentar aja. " Sahut Alisha.

Sean hanya bisa diam sambil menatap dalam mata Alisha, sebenarnya Sean ingin sekali langsung memeluk cewek itu pas masuk tapi apa daya ternyata mamanya masih ada.

"Enggak, kalian enggak usah ketemu lagi apapun alasannya, Al kamu masuk ke rumah sakit karena dia kan? "

"Tapi mah--"

"Sudah keluar kamu, bodyguard bawa anak itu keluar dan ingetin mukanya jangan pernah bisa dia masuk lagi kesini. "

Akhirnya setelah perdebatan mama dan Alisha berakhir dengan Sean di seret paksa keluar dari ruangan Alisha.

Alisha hanya bisa diam melihat Sean ditarik keluar dari ruangannya, Aslan yang tidak bisa tinggal diam langsung menemukan ide.

"Mah, tadi papa chat aku suruh mama ke kantor papa penting katanya. " Ucap Aslan.

Tepat saat itu juga papa menelfon mama untuk segera ke kantor dan akhirnya mama pergi dari sana.

"Bentar Al gue urus bodyguard dulu nanti gua pastiin Sean aman masuk sini, " ucap Aslan dan pergi keluar.

Beberapa menit kemudian Sean masuk ke dalam ruangan Alisha dengan mata sayu nya.

"Lo sakit? " Tanya Alisha khawatir.

"Hm enggak kok, mau ngomong apa Al. " Jawab Sean cepat.

"Gue mau lo sama Gara damai biar enggak ada korban lagi Yan selain gue. "

Sean terdiam untuk beberapa menit sambil memikirkan apa resiko yang akan diterima kedepannya nanti.

"Iya enggak Yan, kok malah bengong si. " Ucap Alisha mengagetkan Sean.

"Hm iya nanti gue damai sama Gara lo tenang aja, intinya sekarang lo harus cepet sembuh ya. " Sahut Sean dengan tenang padahal nafasnya sudah agak sulit diatur.

"Gue tau kalo lo sakit kan? " Tanya Alisha.

"Enggak kok lo tuh yang sakit makanya rebahan aja dasar lemah haha, " jawab Sean dengan sedikit candaannya sambil melepas kalung kesayangannya.

"Gue bisa aja ya lari sekarang kalo lo mau. " Ancam Alisha.

"Ehhh jangan, gue cuma bercanda, oiya gue mau nitip ini sama lo nanti gue ambil lagi setelah urusan gue sama Gara udah selesai ya. "

"Gue takut kayak di film-film lo pulang tinggal nama doang. Jaminannya apa supaya ini kalung bisa ada ditangan lo sendiri?."

"Gue pasti balik Al , doain supaya gue baik baik aja jangan doain gue pulang tinggal nama . Gue yakin pasti balik ."Sean mengelus rambut Alisha seraya meyakinkan wanita ini .

Alisha sangat beruntung bisa kenal dengan Sean. Lelaki yang bisa menjaganya selain Aslan disekolah .

VOTE BANYAK AUTHOR UPDATE SECEPATNYA!
KOMEN JUGA JANGAN LUPAAAAA

Apakah Sean bakal damai dengan Gara?
.
.
.
.
.

See you next chapter!!!!

SeanAlisha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang