#17 Gara Kecelakaan

3 2 0
                                    

Beberapa hari kemudian....

At rumah Gara

Tok tok tok

"Permisi . "

Lalu Mama nya Gara membuka pintu ia terkejut yang datang adalah polisi . Ia sudah mengira bahwa Gara pasti ditangkap polisi.

"Nyari siapa ya pak ? " Tanya mamanya Gara .

"Dengan orang tuanya Gara ? Jadi begini Bu kami dari pihak polisi ingin menyampaikan bahwa korban bernama Anggara Mahesa menumpangi pesawat yang bertujuan Kanada mengalami kecelakaan pada pesawat Bu , kejadiannya malam Bu . "

Mamanya Gara sangat syok mendengar kabar tentang anaknya .

"Ga mungkin pak , anak saya gak mungkin ke Kanada . "

Mamanya Gara sempat ingin jatuh tetapi pembantunya membantu mama nya Gara . "Bi gak mungkin kan ? Gak mungkin Gara Kecelakaan pesawat . "

"Ini Bu saya menemukan dompet dan handphone . Untuk lebih jelasnya ibu bisa datang ke rumah sakit karena sedang di urus . "

Kemudian polisi nya pamit dan mamanya Gara dengan cepat mengambil kunci mobil .

"Bi saya ke rumah sakit , nanti kalau papanya Gara sudah pulang tolong suruh ke rumah sakit ya nanti saya sharelok ke bibi alamatnya . "

Mamanya Gara pergi begitu saja .

Sambil mengemudikan mobil mamanya Gara menelfon Marsya .

"Hallo Sya . "

"Hallo Tante kenapa ya Tan ? "

"Ketemuan dirumah sakit ya nanti Tante jelasin . "

Kemudian mamanya Gara memutuskan sambungannya .

Sesampainya dirumah sakit . Berita tentang pesawat jatuh tiba tiba saja ada di tv rumah sakit .

"Yaampun Gara . " Ucap Mamanya Gara dengan histeris .

Buru buru Mamanya Gara menanyakan pasien bernama Anggara Mahesa.

"Anggara Mahesa ya Bu korban kecelakaan pesawat pukul 01.00 , beliau ada di ruang Jenazah bu sudah selesai pengurusan Jenazahnya Bu . "

"Apa ? Gak mungkin sus gak mungkin anak saya meninggal . Suster jangan bercanda ya , suster mau saya laporin ke polisi . "

Suster yang menjaga administrasi hanya menggeleng . Lalu Marsya datang .

"Tante . "

"Syaa , Gara gak mungkin meninggal Sya . " Mamanya Gara memeluk Marsya dengan erat .

Marsya membawa Mamanya Gara untuk  duduk di kursi yang disediakan oleh pihak rumah sakit .

"Tante ikhlasin aja ya , semua udah diatur sama Tuhan . Sekarang kita liat Gara ya Tan . "

Mamanya Gara masih menangis kemudian mengangguk ia ingin melihat Gara .

Sesampainya diruang Jenazah .

Tiba tiba dokter keluar dari ruangan tersebut .

"Maaf ibu untuk jenazah yang ada didalam sudah kami peti kan , karena muka dari jenazah  tersebut rusak parah bu maka dari itu peti sudah tidak bisa dibuka lagi Bu . "

Mamanya Gara makin lemas , Gara anak kuat bagaimana bisa ia kecelakaan pesawat .

"Saya mau lihat anak saya dok . "

"Tetapi tidak bisa dibuka peti nya Bu , jika ingin lihat silahkan masuk . "

Marsya dan Mamanya Gara langsung masuk begitu saja . Tertera nama yang bertuliskan Anggara Mahesa .

"Gara . " Ucap Marsya dengan memeluk peti nya .

"Kenapa cepat sekali nak , kenapa kamu pergi tidak bilang sama mama , maafkan mama nak . " Mamanya mencium peti Gara .

"Sya , mama telfon papanya Gara ya sebentar kamu jagain Gara . "

Marsya mengangguk .

"Gar kenapa lo pergi gitu aja , baru aja beberapa hari Dikta yang pergi sekarang lo juga ikut pergi . Kita emang gak pernah komunikasi tapi kenapa lo buat orang yang ada disekitar lo sedih kaya gini . " Marsya menangis disamping peti Gara .

Kemudian Marsya menelfon Alisha .

"Hallo Sya kenapa ? "

"Hiks Gara Al . "

"Gara udah pulang ? "

"Gara Kecelakaan pesawat Al , dia udah gak ada . "

"Maksud lo apaan Sya jangan bercanda . "

Marsya juga ingin ini hanya candaan Gara ini hanya sebuah prank untuk Marsya dari Gara tetapi ini nyata .

"Lo kesini ya sama teman teman kasih tau mereka . Bang Cleo juga kalau mau kesini gapapa Al . "

"Iya oke gue bilang sama mereka dulu . "

Kemudian Marsya memutuskan sambungannya . Papanya Gara dan Mamanya Gara datang .

"Pah ini bukan Gara pasti . Gara anak kuat dia pasti selamat pah , ini bukan Gara kan pah ? "

"Mah mama yang kuat yang ikhlas . Kita doakan Gara dari sini . "

Mamanya memeluk peti Gara sedangkan Marsya izin untuk menelfon mama dan papa nya . Lalu Alisha dan kawan kawannya datang .

"Tante om turut berdukacita ya . " Ucap Alisha dan kawan kawannya .

"Iya nak terimakasih . " Ucap Papanya Gara .

"Gara sebenarnya mau kemana sih Kar , tiba tiba ada kabar pesawat jatuh . "

Marsya angkat suara .

"Kata suster Gara naik pesawat dan dia mau ke Kanada . Gue gatau dia mau apa sebenarnya , dia bilang sama mamanya mau pergi sebentar tapi gak bilang mau ke luar negeri . "

"Ini real Kecelakaan pesawat gitu ? "

"Iya lah real lo kira boongan . " Ucap Raga .

"Ya aneh aja gitu siapa tau dia di kerjain sama orang . "

"Ngaco lo , kalo dikerjain harusnya mah mikir di pesawat bukan cuma Gara tapi ada orang lain yang mau ke Kanada pake pesawat itu . "

"Gue suruh geng gue ke Kanada , ketempat dimana pesawat yang Gara tumpangi jatuh . " Ucap Cleo .

Malam pun tiba .

Suasana rumah Gara kembali sunyi .

"Tante harus ikhlas harus kuat . Gara pasti udah tenang disana . " Marsya memeluk mamanya Gara.

"Iya Mba , mba yang tabah ikhlas . " Ucap Mamanya Marsya .

Mamanya Gara masih menangis . Gara memang anak yang sangat misterius , tetapi jika berpergian jauh pasti Gara selalu bilang . Apakah ini pertanda bahwa Gara memang ingin pergi jauh sejauh-jauhnya.

.
.
.
.
.
.
.

NEXT GA NIH ?  VOTE KOMEN JANGAN LUPA , KOMEN APAPUN TAPI YANG SOPAN YA GAYSE TERIMAKASIH ✨

SeanAlisha Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang