Beberapa hari kemudian....
At rumah Gara
Tok tok tok
"Permisi . "
Lalu Mama nya Gara membuka pintu ia terkejut yang datang adalah polisi . Ia sudah mengira bahwa Gara pasti ditangkap polisi.
"Nyari siapa ya pak ? " Tanya mamanya Gara .
"Dengan orang tuanya Gara ? Jadi begini Bu kami dari pihak polisi ingin menyampaikan bahwa korban bernama Anggara Mahesa menumpangi pesawat yang bertujuan Kanada mengalami kecelakaan pada pesawat Bu , kejadiannya malam Bu . "
Mamanya Gara sangat syok mendengar kabar tentang anaknya .
"Ga mungkin pak , anak saya gak mungkin ke Kanada . "
Mamanya Gara sempat ingin jatuh tetapi pembantunya membantu mama nya Gara . "Bi gak mungkin kan ? Gak mungkin Gara Kecelakaan pesawat . "
"Ini Bu saya menemukan dompet dan handphone . Untuk lebih jelasnya ibu bisa datang ke rumah sakit karena sedang di urus . "
Kemudian polisi nya pamit dan mamanya Gara dengan cepat mengambil kunci mobil .
"Bi saya ke rumah sakit , nanti kalau papanya Gara sudah pulang tolong suruh ke rumah sakit ya nanti saya sharelok ke bibi alamatnya . "
Mamanya Gara pergi begitu saja .
Sambil mengemudikan mobil mamanya Gara menelfon Marsya .
"Hallo Sya . "
"Hallo Tante kenapa ya Tan ? "
"Ketemuan dirumah sakit ya nanti Tante jelasin . "
Kemudian mamanya Gara memutuskan sambungannya .
Sesampainya dirumah sakit . Berita tentang pesawat jatuh tiba tiba saja ada di tv rumah sakit .
"Yaampun Gara . " Ucap Mamanya Gara dengan histeris .
Buru buru Mamanya Gara menanyakan pasien bernama Anggara Mahesa.
"Anggara Mahesa ya Bu korban kecelakaan pesawat pukul 01.00 , beliau ada di ruang Jenazah bu sudah selesai pengurusan Jenazahnya Bu . "
"Apa ? Gak mungkin sus gak mungkin anak saya meninggal . Suster jangan bercanda ya , suster mau saya laporin ke polisi . "
Suster yang menjaga administrasi hanya menggeleng . Lalu Marsya datang .
"Tante . "
"Syaa , Gara gak mungkin meninggal Sya . " Mamanya Gara memeluk Marsya dengan erat .
Marsya membawa Mamanya Gara untuk duduk di kursi yang disediakan oleh pihak rumah sakit .
"Tante ikhlasin aja ya , semua udah diatur sama Tuhan . Sekarang kita liat Gara ya Tan . "
Mamanya Gara masih menangis kemudian mengangguk ia ingin melihat Gara .
Sesampainya diruang Jenazah .
Tiba tiba dokter keluar dari ruangan tersebut .
"Maaf ibu untuk jenazah yang ada didalam sudah kami peti kan , karena muka dari jenazah tersebut rusak parah bu maka dari itu peti sudah tidak bisa dibuka lagi Bu . "
Mamanya Gara makin lemas , Gara anak kuat bagaimana bisa ia kecelakaan pesawat .
"Saya mau lihat anak saya dok . "
"Tetapi tidak bisa dibuka peti nya Bu , jika ingin lihat silahkan masuk . "
Marsya dan Mamanya Gara langsung masuk begitu saja . Tertera nama yang bertuliskan Anggara Mahesa .
"Gara . " Ucap Marsya dengan memeluk peti nya .
"Kenapa cepat sekali nak , kenapa kamu pergi tidak bilang sama mama , maafkan mama nak . " Mamanya mencium peti Gara .
"Sya , mama telfon papanya Gara ya sebentar kamu jagain Gara . "
Marsya mengangguk .
"Gar kenapa lo pergi gitu aja , baru aja beberapa hari Dikta yang pergi sekarang lo juga ikut pergi . Kita emang gak pernah komunikasi tapi kenapa lo buat orang yang ada disekitar lo sedih kaya gini . " Marsya menangis disamping peti Gara .
Kemudian Marsya menelfon Alisha .
"Hallo Sya kenapa ? "
"Hiks Gara Al . "
"Gara udah pulang ? "
"Gara Kecelakaan pesawat Al , dia udah gak ada . "
"Maksud lo apaan Sya jangan bercanda . "
Marsya juga ingin ini hanya candaan Gara ini hanya sebuah prank untuk Marsya dari Gara tetapi ini nyata .
"Lo kesini ya sama teman teman kasih tau mereka . Bang Cleo juga kalau mau kesini gapapa Al . "
"Iya oke gue bilang sama mereka dulu . "
Kemudian Marsya memutuskan sambungannya . Papanya Gara dan Mamanya Gara datang .
"Pah ini bukan Gara pasti . Gara anak kuat dia pasti selamat pah , ini bukan Gara kan pah ? "
"Mah mama yang kuat yang ikhlas . Kita doakan Gara dari sini . "
Mamanya memeluk peti Gara sedangkan Marsya izin untuk menelfon mama dan papa nya . Lalu Alisha dan kawan kawannya datang .
"Tante om turut berdukacita ya . " Ucap Alisha dan kawan kawannya .
"Iya nak terimakasih . " Ucap Papanya Gara .
"Gara sebenarnya mau kemana sih Kar , tiba tiba ada kabar pesawat jatuh . "
Marsya angkat suara .
"Kata suster Gara naik pesawat dan dia mau ke Kanada . Gue gatau dia mau apa sebenarnya , dia bilang sama mamanya mau pergi sebentar tapi gak bilang mau ke luar negeri . "
"Ini real Kecelakaan pesawat gitu ? "
"Iya lah real lo kira boongan . " Ucap Raga .
"Ya aneh aja gitu siapa tau dia di kerjain sama orang . "
"Ngaco lo , kalo dikerjain harusnya mah mikir di pesawat bukan cuma Gara tapi ada orang lain yang mau ke Kanada pake pesawat itu . "
"Gue suruh geng gue ke Kanada , ketempat dimana pesawat yang Gara tumpangi jatuh . " Ucap Cleo .
Malam pun tiba .
Suasana rumah Gara kembali sunyi .
"Tante harus ikhlas harus kuat . Gara pasti udah tenang disana . " Marsya memeluk mamanya Gara.
"Iya Mba , mba yang tabah ikhlas . " Ucap Mamanya Marsya .
Mamanya Gara masih menangis . Gara memang anak yang sangat misterius , tetapi jika berpergian jauh pasti Gara selalu bilang . Apakah ini pertanda bahwa Gara memang ingin pergi jauh sejauh-jauhnya.
.
.
.
.
.
.
.NEXT GA NIH ? VOTE KOMEN JANGAN LUPA , KOMEN APAPUN TAPI YANG SOPAN YA GAYSE TERIMAKASIH ✨
KAMU SEDANG MEMBACA
SeanAlisha
Teen FictionKarena Geng! Sean dan Gara resmi memutuskan pertemanan , Radit sahabat mereka akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena perbedaan pendapat antara Sean dan Gara. Mereka terpecah belah dan membangun sebuah Geng yang berbeda , Naraba yang diketuai o...