Beberapa hari kemudian .
Raga menunggu kawan kawannya ditempat parkiran seperti biasa . Lalu satu persatu teman temannya datang kecuali Dikta .
"Ayo ke kelas . " Ajak Askar kepada semua teman temannya yang sudah datang kecuali Sean dan Gara belum datang .
"Sebentar Kar gue mau bilang sesuatu sama kalian semua . " Ucap Raga dengan muka yang sangat serius .
Askar pun tertawa dengan muka serius Raga saat ini . "Ga usah sok serius lu Ga . " Ucap Askar .
"Gue serius sekarang Kar . " Ucap Raga .
Raga menghela nafas , dan mulai berbicara serius .
"Dikta udah gak ada . "
"Iya kan Dikta belum dateng ke sekolah Ga . " Ucap Sekala dengan santai .
Sekala memang tidak mengerti maksud Raga . Tetapi tiba tiba saja Rafasya membuka suara .
"Maksud lo gak ada ? " Tanya Rafasya .
"Dikta kecelakaan semalem , dia udah tenang di alam sana . "
"Ga usah bercanda njing . " Askar pun tertawa tetapi lama kelamaan tawanya hilang .
Askar mencerna perkataan Raga .
"Maksud lo meninggal ? Ko bisa kenapa Ga . " Askar menarik kerah baju Raga .
Sekala menarik pelan tangan Askar mencoba untuk tidak membuat keributan.
"Gue dikasih tau sama keluarganya , semalem Dikta kecelakaan ditabrak truk . Tepatnya jam sebelas malam , gue deket banget sama keluarganya Dikta . Mereka bilang Dikta sempet pamit sama mereka semua , Dikta bilang mau reunian sama temen SD nya dan kayanya pulangnya larut sampai ada truk yang hantam motor Dikta . Motornya rusak , dan Dikta udah dibawa ke rumah sakit tapi dokter bilang nyawanya udah gak ada . "
Askar menangis jelas , karena Askar bisa dibilang dekat dengan Dikta selain Raga . Askar tidak percaya kenapa Dikta bisa pergi begitu saja .
"Padahal baru kemarin kemarin kita happy happy di pertunangannya Alisha Sean . " Ucap Adera .
Lalu semua masuk ke kelas . Askar melihat bangku Dikta yang kosong biasanya sebelum bel Dikta mengajak Askar untuk login bermain game , atau Askar suka mencari keributan yang membuat Dikta tertawa namun semuanya tampak sepi bagi Askar.
"Yang sabar Kar gue tau lo deket sama Dikta , kita doain dari sini ya . "
Gara pun datang ia sudah mendengar tentang Dikta . Dan guru pun datang tak lupa memberi kabar tentang Dikta yang kecelakaan.
"Oke anak anak yang tidak hadir disini Sean dan Dikta . Sean izin karena sakit dan kabar Dikta sudah pada tau kan . Untuk itu mari kita doakan semoga Almarhum Dikta diterima disisi Tuhan dan semua kebaikan maupun kesalahan Dikta kita maafkan . "
"Gara silahkan mewakili Sean membaca doa untuk Almarhum Dikta . "
"Mari semuanya kita doakan agar Dikta diterima disisinya , berdoa mulai . " Ucap Gara dan semua mendoakan Dikta .
SKIPPP
Bel istirahat berbunyi .
Askar dan yang lainnya masih tetap berada dikelas , semuanya tampak sepi . Askar masih melihat bangku Dikta yang kosong .
"Cepet banget lo pergi Ta , belum selesai sekolah kita Ta . " Ucap Askar sambil menahan tangisnya .
"Kar ke kantin gak ? " Tanya Sekala sambil mengusap pundak Askar adiknya itu .
"Gue di kelas aja Kal , gue mau duduk di kursinya Dikta . " Askar berdiri dan berjalan menuju kursi Dikta .
Kinan juga sedih melihat Askar yang kehilangan teman dekatnya , rasanya Askar terpukul sekali atas kehilangan Dikta .
"Gayse nanti kita ke rumah Dikta ya , kita ngelayat sambil bantu bantu disana . " Ucap Raga dan diangguki oleh semua teman temannya .
SKIPPP
At rumah Dikta .
Askar langsung berlari kearah dimana tubuh Dikta sangat dingin seperti lantai . Tampak tenang raut wajah Dikta sekarang , tubuhnya yang dingin membuat Askar memeluk temannya tersebut .
"Diktaaaaa . " Askar sama sekali tidak percaya bahwa Dikta pergi begitu saja .
"Tante yang sabar ya . " Ucap Marsya , Adera , Alisha .
"Iya nak terimakasih sudah datang ya . "
Cleo pun datang bersamaan dengan Sean .
"Permisi Tante saya Cleo kakaknya Sean , dan Sean temannya Dikta . Turut berdukacita ya Tante . " Ucap Cleo .
"Oh iya nak terimakasih juga sudah mau datang , kalau Dikta ada salah mohon dimaafkan ya . "
Cleo mengangguk dan melihat Dikta yang tengah tertidur dengan muka yang pucat diatas kasur yang disiapkan oleh keluarga Dikta .
Sekala berusaha menenangkan Askar yang kini masih menangis didekat tubuh Dikta . "Kar udah yuk kita bantu yang didepan kita siapin bendera kuning sama batu Nisannya . "
Askar mengangguk .
"Kalau boleh tau kapan di makamminnya Tan ? " Tanya Raga .
"Kita tunggu omahnya Dikta Ga , karena omah nya mau lihat Dikta untuk yang terakhir kalinya . " Ucap namanya Dikta .
"Iya Tan , Raga bantu yang di depan ya Tan . " Mamanya Dikta mengangguk .
At pemakaman umum.
Dikta sudah dimakamkan dan yang lain bubar kini tersisa Askar , Raga , Rafasya dan Sekala .
"Gue gak nyangka Ta lo pergi ninggalin kita semua . Padahal impian kita belum tercapai Ta , lo mau kan kuliah bareng kita semua , lo mau lulus bareng kita semua . Kenapa lo pergi gitu aja Ta . Lo prank gue kan ? Ini bukan lo kan , gue harap lo punya kembaran dan yang dikubur ini kembaran lo Ta . " Askar mengusap batu Nisan milik Dikta .
Rasanya ini hanya mimpi bagi Askar mengapa Dikta tidak pamit kepadanya . Askar ingin sekali berbicara untuk terakhir kalinya dengan Dikta namun Tuhan sudah berkehendak .
"Kar pulang yuk , gapapa biarin Dikta istirahat dengan tenang . Lo harus ikhlas kita semua harus ikhlas , apapun yang terjadi udah kehendak Tuhan . " Sekala mengusap punggung Askar .
Raga meneteskan air matanya dan Rafasya mengusap tanah yang menutup tubuhnya Dikta dibawah sana .
"Sekarang kita pulang , Dikta udah seneng bisa dianterin sama kita ke tempat peristirahatan terakhirnya . Kita berdoa dari rumah untuk Dikta yaa . " Sekala mengajak teman temannya termasuk Askar untuk pulang .
.
.
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SeanAlisha
Teen FictionKarena Geng! Sean dan Gara resmi memutuskan pertemanan , Radit sahabat mereka akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena perbedaan pendapat antara Sean dan Gara. Mereka terpecah belah dan membangun sebuah Geng yang berbeda , Naraba yang diketuai o...