Rumah Shakila

121 13 1
                                    


Setelah infusan yang Shakila gunakan sudah habis dan biaya rumah sakit juga sudah di selesaikan, kini kedua sejoli itu sudah berada di dalam mobil milik bakhtiar.

"Makasih ya pak sekali lagi, udah mau antar saya pulang" Ucap Shakila.

"Iya, santai aja" Balas bakhtiar, tetapi pandangannya tetap fokus kedepan.

"Emm, pak kalo boleh tau umur bapak berapa? " Ia sungguh penasaran, pasalnya wajah guru di samping nya itu masih terlihat muda.

"20 tahun".

" Ha?, d-dua puluh tahun? " Kaget Shakila.

"Iya, kamu gapercaya?" Tanya balik bakhtiar.

" Eh, b-bukannya ga percaya pak, tapi umur bapak masih muda banget tapi udah jadi guru" Shakila gugup.

" Iya saya tau, saya jadi guru juga belum lama-lama benget, baru sekitar 3 bulan".

" Ohhh ".

Sesi tanya-tanya telah usai, kini mereka kembali terdiam dengan fikiran nya masing-masing.

Shakila cukup lama terdiam, sampai pada akhirnya dia mengingat sesuatu.

" ASTAGFIRULLAHAL'AZIM PAK SAYA LUPA JEMPUT BUNDA SAYAA" Teriak Shakila, setelah mengingat bahwa dirinya lupa menjemput bundanya.

" Astagfirullah " Ucap bakhtiar dengan tangan mengelus dada kaget.

" Ehh, maaff pak, jadi ngagetin "

" Gapapa, bunda kamu dimana? "..

" Di rumah tente rini pak ".

" Jalan apa? ".

" Jalan alexander, perumahan raya, nomer 113 pak ".

Bakhtiar mengangguk, " Yasudah kita jemput bunda kamu dulu". Hal itu tentu saja membuat Shakila kaget.

" Ga usah pak, biar nanti sopir aja yang jemput "

" Sekalian, gapapa "

" Tapi pak so- "

" Sstt, udah diem, kita jemput " Tangkas bakhtiar.


Setelah perdebatan antara Shakila dan bakhtiar didalam mobil, pada akhirnya mereka memutuskan untuk menjemput bunda Riska, lebih tepat nya keputusan sepihak yang di ambil bakhtiar.

Bukannya apa, Shakila jadi tidak enak, sudah menabrak mobil guru nya terus dia juga sudah di tolong bakhtiar, dan sekarang,malah berniat untuk menjemput bundanya. Baik sih, tapi jadi dirinya lah yang tidak enak.

Oh ya,bagaimana Shakila mengetahui nama guru agamanya,yaitu dari naila, saat mereka makan di kantin.

Cukup 15 menit perjalanan, kini mobil bakhtiar sudah berada di depan rumah yang cukup besar. Dia turun dari mobil bersama Shakila, dan berjalan menuju pintu. Kebetulan gerbang rumah itu sudah terbuka.

Tok Tok Tok

" Assalamu'alaikum bundaa, tentee " Salam Shakila seraya mengetuk pintu.

Tak membutuhkan waktu lama, kini terlihat 2 orang paruh baya, yang membukakan pintu.

" Wa'alaikumusalam " Jawab nya kompak.

" Eh Kamu sudah datang nak ".

" Iya bun ".

Riska memutarkan kepalanya menghadap rini adiknya. " Yaudah rin, mba pulang dulu yah, udah sore juga ". Rini mengangguk " Iya mba, Hati-hati ya di jalan ".

" Iya, assalamu'alaikum ".

" Wa'alaikumusalam ".

Ehhh pasti kalian bertanya² kan, dimana bakhtiar?. Sebelum Shakila mengetuk pintu, bakhtiar izin untuk pergi ke minimarket, yang kebetulan tidak terlalu jauh dari sana. Entah apa yang ingin dibelinya, Shakila hanya bisa mengiyakan.

SHABAK || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang