kecemplung

34 6 8
                                    

Gus Bakhtiar menggeleng kan kepalanya mengingat hal itu. Sudah cukup! Ia harus ikhlas bagaimana pun juga, ia tak mau umi dan abinya sedih mengetahui bahwa dirinya belum ikhlas atas kepergian mereka.

Kini gus bakhtiar mengindahkan pandang nya, ia telusuri matanya ke seluruh ruangan. " Sudah jam segini, kenapa mereka belum pada datang ya?. " Gumam gus bakhtiar.

Sedangkan sekarang semua orang yang diundang sudah berdatangan dan siap untuk memulai acara, namun anak-anak didik dari gus akhtiar belum terlihat satu batang hidung pun.

Tak lama dari itu, ada beberapa motor dan mobil yang datang bergerombolan. Yap itu adalah shakila, naila, aziz, galang dan teman-teman lainnya yang bisa hadir hari ini.

Saat di pertengahan jalan tadi shakila mendapat telfon dari galang. Galang memberitahu shakila untuk berhenti sebentar di salah satu pom bensin disana, mereka akan menunggu yang lain dan jalan  bersama menuju pesantren.

Jadi pada saat ini mereka datang bergerombolan seperti acara besanan. Uh besanan, moga aja beneran ya haha. Skip.

" Gus, sepertinya itu anak-anak murid gus bakhtiar. " Ucap pak somad yang berada di samping gus bakhtiar. Yah, pak somad sampai saat ini masih berada di pesantren.

" Iya Pak somad. " Ucap gus bakhtiar.

" ASSALAMU'ALAIKUM.... " Ucap mereka semua.

" Wa'alaikumussalam. " Jawab gus bakhtiar dan yang lain.

" Maaf Pak kami telat, tadi ada sesuatu dijalan. " Ucap aziz mewakili semuanya, sedangkan mereka mengangguk.

" Iya tidak apa-apa, kalau begitu ayo kita segera mulai acaranya. " Ucap gus bakhtiar.

Mereka semua serempak mengangguk kembali.

**************

" Tes tes, satu dua tiga. Ini gus, sudah bisa dipakai. " Ucap salah satu santri seraya menyerahkan mic nya ke gus bakhtiar ( oke kalo ga lupa, nanti setiap berada di karangan pesantren kita manggil bakhtiar dengan embel-embel gus yaa) .

Gus bakhtiar pun mengambil alih mic tersebut. " Baik, Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh! " Salam gus bakhtiar.

" WA'ALAIKUMUSSALAM WARAHMATULLAHI WABARAKATUH... " Jawab saudara-saudari yang hadir.

" Alhamdulillah, alhamdulillahi rabbil'aalamiin, washsholaatu wassalaamu 'ala isyrofil anbiyaa i walmursaliin, wa'alaa alihi washohbihii ajma'iin ammaba'adu. Pertama-tama marilah kita panjatkan puji serta syukur atas kehadiran Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia nya kita dapat berkumpul dalam acara santunan anak yatim yang di adakan oleh pesantren AL-JANNAH pada malam hari ini dalam keadaan sehat walafiat. Tidak lupa sholawat teriring salam kita panjatkan kepada baginda besar Nabi Muhammad SAW, semoga kita selaku umatnya mendapatkan syafaat dari beliau di hari akhir nanti, aamiin ya Rabbal'alamin. " Ucap gus bakhtiar sekaligus membuka acara santunan anak yatim.

Sedangkan disisi lain, naila sedang menatap kagum gus bakhtiar yang berada di atas panggung itu dengan mata yang tidak berkedip sama sekali.

" Aduh kill, calon suami gw ko ganteng banget sii berwibawa juga lagi. " Tutur naila kagum,dirinya juga tak henti-henti tersenyum sejak tadi. Dimata naila saat ini gurunya itu sangat tampan, duh bisa-bisa ia lupa bahwa orang di depan dia itu adalah gurunya sendiri. " kalo bukan pasti udah gw ajak pacaran huh! Sayang banget. " Batin naila.

Shakila yang mendengar penuturan naila menatapnya dengan jengah." Ngarep banget lu, emangnya pak bakhtiar mau sama lu?. " Ledek Shakila.

" Ya pastilah! Secara gw cantik, body goals, pinter walau setengah, baik dan CHEERFUL!!. " Ucap naila pede dan semangat, saking semangatnya ia sampai tidak sadar mengucapkan kata terakhir dengan nada yang keras.

SHABAK || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang