Ancaman?

82 10 0
                                    

Setelah kejadian kemarin, Shakila sangat malu jika bertemu dengan bakhtiar di sekolah, tetapi ia berusaha bersikap biasa saja.

Gimana gamalu coba, sifatnya yang seperti itu terlihat oleh gurunya.

Kebetulan saat shakila masuk sebagai murid baru. Ia masuk pada hari kamis. Jadi ia tidak sering bertemu bakhtiar. AMAN.

Dan sekarang adalah hari....

Hari minggu. Yaps sekarang sudah hari minggu, dimana seluruh siswa yang sekolah sedang berlibur saat ini.

Kalau biasanya orang di hari libur ini menghabiskan waktu untuk bersenang-senang. Tapi tidak untuk gadis yang masih berbalut selimut di tubuhnya.

Jam sudah menunjukkan pukul 08:00, tapi gadis bersetelan piyama panjang berwarna hitam, dengan posisi tidur yang tidak karuan di atas kasur besar, berwarna hitam putih miliknya. Belum terbangun.

Selepas solat subuh, Shakila berniat untuk joging di taman dekat rumahnya. Tetapi semua itu terhalang oleh mata yang tidak mendukung untuk di buka. Oleh karna itu, ia memilih untuk melanjutkan tidurnya.

Lumayann, hari libur eyy, jadi bisa tidur sepuasnya hehe.

Ceklek

" Astagfirullah kila kilaa " Lirih Riska, ketika melihat sang anak besarnya masih tertidur.

Srekk srekk

Pantulan cahaya matahari masuk ke ruang yang serba berwarna gelap itu. Riska sengaja membuka hordeng lebar² supaya sinar matahari yang masuk banyak dan menggangu aktivitas tidur putrinya

" Nghh " Lenguh kila, ketika sinar itu masuk ke indra penglihatan nya.

" Bangun kilaa, kamu mau tidur samapai jam berapa ".

" Hmm, iya bunda, ini kila udah bangun ko " Ucap kila, tetapi posisinya tidak berubah. Yaitu masih rebahan.

" KAMU MAU BANGUN SEKARANG ATAU BUNDA SIRAM YA PAKE AIR " teriak Riska, sebagai peringatan untuk Shakila.

Sontak saja Shakila langsung bangun dengan kelagapan.

" Eh eh jangan dongg, iya ini kila udah bangun".

" Nah gitu dong, orang mah hari libur bantuin bunda nya kek, atau ngapain gitu. Ini mahh malah rebahan aja " Ejek Riska.

" Iii tadinya kan kila mau olahraga, tapi ternyata mata kila ga mendukung buat kila olahraga, jadi yaa tidur lagi deh ".

" Aduhh, gimana kamu nanti punya suami kila, kalo kebiasaan kamu masih begini".

" Kila masih muda bunda ".

" Yo gapapa, emang apa salahnya nikah muda ".

" Aaaa bunda apaan sih, pagi-pagi gini udah ngomongin nikah. Apa Jangan-jangan.... " Ucap kila , sengaja menggantung perkataannya.

" Jangan-jangan apa? " Tanya Riska penasaran.

" Bunda mau nikah lagi yaa, hayoo ngaku, aku bilangin ayah ahh " Tuduh kila, seraya tangannya menunjuk ke arah Riska, seakan-akan sedang menuduhnya.

Sontak Riska melotot. Apa? Mau nikah lagi? Ngadi² nih bocah.

" Enak aja, bunda udah punya suami, untuk apa nikah lagi. Kamu aja sono huss " Tangannya di hempas-hempaskan seperti mengusir.

Shakila turun dari kasur dengan wajah bantalnya. Berjalan perlahan seraya melambaikan tangan dan berucap " Au ah, ngomong sama bunda cape, mending aku mandi, tatahh " Ucap Shakila.

SHABAK || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang