Hari baru

115 10 0
                                    

"Huwaaa bundaa hiks hiks kaka bundaa"di pagi hari dirumah besar itu sudah terdengar seorang gadis kecil menangis akibat ulah sang kaka yang dengan usilnya memakan aice crem kesukaannya. "Sutt ada apasihh, pagi-pagi udah ribut aja" Riska menggendong putri kecilnya itu yang bernama nana.

"I-itu bunda kaka makan aicim nana, srutt" Tarikan ingus itu terdengar begitu kuat, "iii jorok, lagi nih yaa kaka kan cama makan satu, kamu gausah pelit-pelit deh jadi anak kecil" Sahut Shakila dengan jalan santai menuju tempat makan.

"Bukan pelit tapi kaka akus makannya samapai nana ga kebagian"

"Bukan rakus tapi enak"

"Yaa itu namanya akuss kaa, kaka akus wlee"

Ga

Ya

Ga

Yaaa

Gaa

Iyaaa

Ga-

Astagfirullah kok punya anak ribut mulu sihh, sudah ya dek nanti kita beli lagi, sudah sekarang kalian makan!"titah Riska untuk menyudahi pertengkaran yang terjadi di pagi yang yahh bisa di bilang cerah ini.

Kedua anak tersebut akhirnya terdiam, Shakila yang sudah duduk di meja makan lantas mengambil nasi goreng yang bunda nya buat dengan telur ceplok kesukanya, sedangkan bocah itu menarik kursi di sebelah bunda nya karena masih marah dengan kakanya itu. Riska dengan telaten mengambilkan satu centong untuk anak bungsu nya itu dan di sambut dengan senyum indah nana. Mereka makan dengan hikmat hingga pada akhirnya terdengar lah suara...

Brukkk

"Aishhh aww pinggangkuu" Baim ayah dari kedua anak itu jatuh dari tangga akibat terburu-buru samapai tidak sadar kakainya saling bertubrukan hingga membuat badannya terjatuh dengan keras di lantai.

"Pffttt HAHAHAHAHA" Tiga wanita itu, wanita yang dia sayangi sedang menertawakan dirinya sambil memegang perut. Apa-apaan ini orang jatuh bukannya ditolong malah diketawain ga berperikemanusiaan.

"A-ayah ngapin sih haha emang masih kurang yah tidur tadi malem sampe tidur di lantai? Hahaha"sudah kila sudah tidak sanggup untuk terus tertawa, samapai-sampai nasi yang dia kunyah muncrat-muncrat di meja makan.

" Ko kalian malah ketawain sih, orang mah bantuin lihat nih pinggang ayah jadi encok"ucapnya sambil cemberut.

Riska yang sudah berhenti tertawa akhirnya menghampiri suaminya itu "lagi kamu mass mas ngapain coba buru-buru gitu? " Dia kasihan tapi kesal juga,lagi ngapain coba lari-lari nurunin tangga,akhirnya ia membantu suaminya untuk berdiri dan merapikan kembali jas yang digunakan.

"Aku tadi kesiangan makanya aku buru-buru"

"Yaa tapi biasa aja dong, lagi siapa suruh begadang"

"Yakan aku kerja sayangg"

"Taulah, udah ayuk sarapan nanti malah makin telat" Mereka berdua kembali kemeja makan dan duduk di kursi nya masing-masing.

Cukup lama terdiam pada akhirnya Baim buka suara, "Shakila, gimana sudah siap buat pergi ke sekolah barunya? Tanyanya lembut. " Sudah ayah, tapi nanti Shakila pergi naik motor aja biar ga telat". Iya,naik motor karna saat ini jam sudah menunjukan pukul 06:15."hmm baiklah hati-hati jangan ngebut kamu".shakila mengangguk untuk menanggapi perintah ayahnya.

Dia berdiri karena sesi makannya sudah selesai "yaudah yah bun kila berangkat dulu ya, takut telat" Merentang kan tangan untuk menyalimi orang tuanya. "Iya hati-hati" Ucap Riska.

Sedangkan bocah kecil itu melihat kakanya dengan wajah lucu"kaka gamau pamitan sama nana?".kila yang mendengar terkekeh "Ohh iya lupa, muach kaka berangkat dulu yaa" Dikecup pipi gembul adiknya itu karna terlihat gemas.

Nana mengangguk lucu dengan senyum yang sumringah "iyaa, Hati-hati ya kaa".

" Siap"katanya dengan tangan terangkat membentuk tanda hormat.

Orang tuanya hanya bisa terkekeh sambil menggeleng kepala dengan perilaku kedua anaknya itu. Bagai mana tidak, kadang mereka berantem tapi kadang akur.

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumussalam" Jawabnya serempak.


Aduhh gimana guys dapet ga feel nya? Hehe maklumlah yaa awalan, semangatin aku terus ya guys, biar makin gencar buat update.

Jangan lupa follow like and komen

Next part.

SHABAK || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang