pesantren

55 7 8
                                    


Jam istirahat sudah berakhir. Para siswa memasukkan kelasnya masing-masing dan mulai belajar pelajaran yang disampaikan oleh gurunya.

Begitupun dengan para guru yang mulai memasuki kelas yang akan mereka ajar.

" Kil ".

" Kil, kilaaa " Naila mencoba membangunkan shakila yang seperti nya sedang tertidur dengan posisi yang sama saat di kantin tadi.

" Hmmm " Hanya suara itu yang keluar dari shakila.

" Yaelah lemes amat, gw mau nanya dong, tadi ko tumben-tumbenan pak bakhtiar nanya-nanya kondisi lu. Padahal sebelum ini gw ga pernah kayanya liat pak bakhtiar se khawatir itu sama anak murid nya " Benar, karena selama naila bersekolah disini dan awal mula masuknya bakhtiar di  SMA ALAKSA  dia sudah mengagumi sosok bakhtiar yang amat sangat tampan, jadi dia ga akan lepas tuh dari gerak gerik bakhtiar selama mengajar disini. Jadi wajarlah kalo dia kepo soal tadi.

" Gatau " Jawab kila,Masih posisi yang sama.

Naila mengetuk-ngetuk pelipis nya seperti orang berfikir, wajahnya juga ikut berubah, menambah kesan sok pintar.

Yee emang gw pinter ya author!

Iyain dehh. Oke balik ke topik.

" Atau jangan-jangan lu punya hubungan sama pak bakhtiar ya kil?, wahh parah si lu sembunyi-sembunyiin hal besar kaya gini. Apalagi lu ga ngasih tau gw, aduhh sakit hati eneng bangg " Wajah naila berubah menjadi sedih yang dibuat-buat seraya tangannya ia taruh di dada seperti merasakan sakit yang teramat.

" Apaansi lo, kalo ngomong suka ngelantur ".

" Bukan ngelantur say, cuma memastikan ajaa, gasalah kan?? ".

" Serah ".

" Emosian aja mbaknya huh! " Naila memperbaiki posisi duduknya.

                     

                      **************

Waktu sudah menunjukkan jam 19:00 malam, azan isya pun sudah terdengar memberitahukan bahwa waktu solat telah tiba bagi umat muslim.

Shakila yang selesai tadarus menghentikan kegiatan nya dan berdiri bersiap-siap untuk solat isya.

Biasanya dia akan tadarus di waktu setelah solat maghrib, menurutnya nanggung aja gitu maghrib ke isya, mending dia tadarus aja sambil nunggu waktu isya tiba.

" Assalamu'alaikum warahmatullah, assalamu'alaikum warahmatullah ".

" Ya Allah ko kila deg-degan ya mau ke pesantren? " Monolog shakila.

" Ohh mungkin karena gw mau ketemu orang berilmu nih jadi begini ".

" Mana gw belum bilang ayah sama bunda lagi. Udah deh, yang penting gw siap-siap dulu " Ucap shakila.

Langsung saja shakila beranjak dari tempat solatnya tadi dan pergi menuju lemari untuk memilih pakaian yang akan ia pakai.

" Pakai yang mana yaa?? " Shakila terus melihat dan memilih-milih baju di depannya. " Nah, ini aja deh ".

Setelah mendapatkan pakaiannya, shakila berjalan menuju kamar mandi dan mengganti bajunya. Baju yang ia pilih adalah baju gamis berwarna hitam di padu padan kan dengan kerudung pasmina berwarna coklat muda.

Tidak membutuhkan waktu lama, shakila sudah rapih dengan gamisnya dan sedikit ber make up. Hanya bedak tipis dan liptint agar wajahnya tidak terlihat terlalu pucat.

Ia menuruni tangga untuk menemui ayah dan bundanya. Dari tengah tangga matanya sudah melihat ayahnya yang sedang berkutik dengan laptop. Sudah pasti lagi ngurus pekerjaan.

SHABAK || On Going Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang