Shuji sudah sering berkata agar [Name] langsung pergi tidur jika sudah mengantuk--tidak usah menunggunya pulang. Tetapi [Name] tidak pernah menurut. Lihat saja, kini wanita itu tengah ketiduran di sofa dengan televisi yang masih di biarkan menyala.
Langsung saja Shuji meraih remote yang berada di atas meja dan menekan tombol off. Baru saja ingin mengangkat tubuh wanitanya dan memindahkan ke kamar, kedua mata itu sudah terlebih dahulu terbuka.
"Padahal sudah ku bilang; tidak usah menungguku, jika sudah mengantuk segeralah tidur. Akhir-akhir ini pekerjaan ku terlalu banyak hingga harus lembur."
"Aku, menunggumu?" Tanya [Name] dengan nada angkuh. "Yang benar saja! Aku menunggu gula." Padahal kenyataannya ia memang menunggu Shuji pulang dengan rasa khawatir yang terus memenuhi hati dan pikirannya. Laki-laki itu memang sering pulang telat, tetapi tidak sampai selarut ini.
Shuji diam saja, ia sedang kurang minat ribut tentang hal-hal tidak berguna. Tubuhnya sudah terlalu lelah setelah bekerja seharian penuh. Tangannya menyodorkan kantung plastik--berisi gula pasir tentunya, walaupun kenyataannya kopi tidak pernah absen dari kantung belanjaan Shuji Hanma.
Sedangkan rokok sudah ia masukkan ke dalam saku untuk menghindari amukan istri.
"Gemar sekali menghisap nikotin, memangnya kau sudah bosan hidup?" Ucapan sinis [Name] saat Shuji kedapatan tengah merokok. Walaupun niat [Name] baik, tetapi khusus kebaikan itu, Shuji menulikan telinga. Shuji sudah kecanduan rokok, toh semua orang juga akan mati walaupun tidak merokok--ehh.
Mungkin memang Shuji sudah siap mati dan segera menggelontorkan kekayaannya kepada sang istri. Membiarkan wanita itu menghabiskan sisa umurnya dengan foya-foya seorang diri. Menyenangkan--sepertinya.
Beberapa menit kemudian, setelah suasana hening melanda, Shuji berceletuk; "Jangan-jangan kau tidak bisa tidur tanpaku?"
[Name] menatap Shuji tak senang. Ditambah dengan kalimat yang diucapkan laki-laki itu setelahnya, membuat [Name] semakin ingin mencubit ginjal Shuji, atau memberi kopi yang di seduh menggunakan asam nitrat esok hari.
"--atau kau tidak bisa tidur sebelum aku apa-apain?"
Katakan selamat tinggal kepada god of death. Besok sang istri akan memberinya onigiri isi natrium sianida dan kopi asam nitrat dengan racun tikus sebagai toppingnya.