[8/10]

4.3K 872 71
                                    

Lama-kelamaan Shuji tidak sanggup jika [Name] terus mengacuhkannya. Baru tiga hari, tetapi rasanya sudah lama sekali ia tidak mendengar kalimat absurd yang sering terlontar dari mulut [Name].

"Aku pulang!" Lagi, Shuji tidak melihat keberadaan [Name] di depan televisi. Padahal ia sendiri yang bilang agar wanita itu segera tidur jika sudah mengantuk. Tetapi nyatanya, Shuji rindu melihat [Name] ketiduran di sofa, mengangkat tubuhnya ke kamar dan mengecup puncak kepalanya singkat sebelum ia sendiri pergi membersihkan tubuh dari keringat.

Tetapi aneh, seharusnya saat ini [Name] belum tidur, sebab Shuji pulang lebih awal dari hari sebelumnya.

Shuji menyunggingkan senyum kala melihat [Name] yang ternyata memang belum tidur. Langsung saja ia bergerak mendekati [Name] yang tengah sibuk berkutat dengan alat dapur. Memeluk tubuh rampingnya dari belakang, serta menaruh dagunya di bahu sang terkasih.

"[Name]..." Berkata lirih, masih terus melingkarkan tangan di pinggul wanitanya. Setelah mendapat tanggapan berupa gumaman pelan, Shuji lanjut berbicara "...mau minta maaf."

"Ya." [Name] sedikit menggeliat saat merasakan hembusan nafas Shuji di lehernya.

"Jangan hanya 'ya', kau menyeramkan." Terdengar seperti suara bocah.

[Name] menghembuskan nafas. Membalikkan tubuh untuk melihat Shuji yang sedari tadi berdiri tepat di belakangnya. "Saya sudah memaafkan anda, tuan Shuji Hanma."

Shuji tersenyum jahil, melirik sesuatu yang mungkin adalah bonus permintamaafan untuknya. Mendadak, ia kospley menjadi vampir mes*um. Bukan menghisap darah dari leher [Name], tetapi Shuji justru menciumnya hingga timbul bekas c u p a n g.

[Name] terkejut dengan perlakuan mendadak dari Shuji. "Aku marah denganmu lagi!!!"

Shuji meletakkan tangannya di belakang kepala seraya menjulurkan lidahnya ke arah [Name]. Kemudian berlari meninggalkan dapur menuju kamar mandi. "Maaf part 2!"

𝐖𝐈𝐅𝐄 » shujiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang