Kau hanyalah gadis berumur 16 tahun yang baru saja tahu bagaimana rasanya berpacaran. Entah disebut beruntung atau malah sial, kau berpacaran dengan kakak kelas tampan yang hmm bisa disebut buronan guru, suka berkelahi, bermain wanita, namun... manis seperti little prince saat bersamamu. Hoeekk geli sendiri
Luluh padamu hanya karna mochi greentea yang kau berikan padanya sebagai permintaan maaf karna telah dengan ceroboh menabraknya.
Setelah kejadian itu, dia terus mengikutimu sepanjang hari seperti anak anjing. Teman-temanmu mulai menjauhimu karna kau dekat dengan orang paling bermasalah disekolah.
Sampai akhirnya, seperti dugaanmu, dia menyatakan perasaannya padamu. Ditempat yang tidak pernah kau kira sebelumnya.✨Toilet pria✨
Ceritanya panjang.
Intinya, dia sedang dikejar guru piket karna bolos pelajaran. Menarikmu yang sedang olahraga dan lari dari kejaran guru hingga bersembunyi ditoilet pria. Disitulah ia menyatakan perasaannya padamu. Kau yang lugu dan baru pertama kali diajak pacaran hanya bisa diam menganga seperti anak 3 tahun yang diberi pelajaran politik.
"N-ne? Tapi aku tak tahu bagaimana caranya berpacaran.."
Tapi kalian akhirnya berpacaran.
Dengan kau yang masih tak mengerti apa-apa tentang pacaran dan dia yang sudah menjadi pakar percintaan teman-temannya.
"Kalau berpacaran. Setidaknya harus berpegangan tangan seperti ini"
Jay meraih tanganmu untuk digenggam. Kau yang merasa aneh segera menarik tanganmu darinya.
"Tangan sunbae sangat dingin. Aneh"
"Ah benarkah?"
Jay menggosok-gosokkan kedua tangannya pada celananya. Bagaimana tak dingin, ini pertama kalinya jay merasa gugup dekat dengan wanita. Sebelum-sebelumnya tak pernah segugup ini."Coba sekarang"
Jay kembali mengulurkan tangannya padamu. Kau dengan ragu menerimanya. Sudah tak terlalu dingin seperti tadi."Tapi sunbae..sejak kapan sunbae mulai mengenakan liptint? Apakah orang berpacaran harus begitu?"
Jay gelagapan mengusap bibirnya. Ini semua karna teman sebangkunya yang menyarankannya menggunakan lipbalm. Katanya bibir jay terlalu kering dan tak menarik. Jay mau-mau saja menggunakan lipbalm temannya tanpa tahu lipbalm itu berwarna. Ia hanya ingin bibirnya terlihat lembab dan tak memperngaruhi penampilannya dihadapanmu.
"Ini karna bibirku kering. Aku hanya menggunakan lipbalm"
"Lalu kenapa sunbae malah menghapusnya?"
"Kupikir kau tak menyukainya"
Kau tertawa gemas.
"Sunbae terlihat bagus bagaimanapun"
Mendengar pujian darimu dengan senyum yang imut khas dirimu, Jay=💔😭💔😭💔
Hatinya belum siap. Jay terlalu lemah kalau berurusan denganmu. Lama-lama ia bisa leleh karna kemanisanmu.---
Movie date.
Kau mengenakan dress yang umum digunakan gadis remaja yang hendak kencan dengan kekasihnya. Menggunakan tas selempang kecil serta sneakers berwarna putih. Rambutmu digerai seperti hari-hari biasa. Kau merasa biasa saja, tapi itu semua terlihat sangat menakjubkan untuk jay."Kau terlihat sangat manis"
"Imut sekali"
"Sangat menggemaskan"
"Baju itu sangat cocok untukmu"
"Cantik"
"Lucu dan manis seperti permen kapas"Menurut gadis lain, mungkin itu pujian basa-basi tai kuda. Tapi menurutmu yang baru saja berpacaran...hmm kau hanya bisa tersipu malu.
Sejujurnya, semua pujian itu benar-benar tulus dari perasaan jay. Kau memang terlihat seperti itu dimatanya.
"Kau mau menonton yang mana?"
Jay memberikan keputusan padamu."Apa tak masalah kalau aku yang memilih?"
Tanyamu. Karna kau dan jay memiliki selera yang berbeda dalam genre film."Pilih saja"
Kau mulai melihat pilihan film yang tayang. Dan pilihanmu jatuh pada film bergenre drama romantis. Jay menggigit bibirnya terkejut. Ia tak pernah menyangka akan melihat genre film itu dalam hidupnya. Namun, karna kau yang memilih, ia akan menontonnya. Tak masalah sama sekali.
Kau meminta popcorn ukuran paling besar dan jay mengiyakan. Apapun untukmu.
Kalian menonton film dengan beberapa pasangan lain dalam studio itu.
Tak berapa lama menonton, kau memberanikan diri meletakkan kepalamu dipundak jay. Itu seperti serangan mendadak bagi jay. Aroma shampoo-mu mengguar bebas dihidung jay. Setelahnya, jay benar-benar tak fokus pada film. Ia lebih menikmati aroma shampoo-mu dihidungnya. Sangat menenangkan. Perlahan tangannya meraih tanganmu dan kalian bergandengan tangan sepanjang film diputar.Jay sesekali melirik wajahmu, mengusap lembut sudut bibirmu yang terdapat bumbu popcorn. Hanya begitu tapi kau sudah sangat senang.
Tak ada yang lebih manis dari kalian berdua.
---
Film selesai diputar. Kau dan jay berencana membeli es krim dulu sebelum pulang.Kalian terus bergandengan tangan sampai super market. Sebenarnya kau merasakan tangan jay berkeringat dingin, tapi itu sudah tak masalah untukmu.
Karna kau masih memilih snack, jadi jay pergi untuk mengambil es krim dulu.
Saat dikasir betapa terkejutnya kau saat melihat jay membeli hampir seluruh isi kulkas es krim. Banyak sekali.
"Sunbae ini terlalu banyak"
"Kau menyukai semuanya kan?"
"Iya tapi.."
Kau tak bisa berkata-kata lagi.Akhirnya kau dan jay berjalan menuju rumahmu. Sebenarnya jay menawarkan untuk kencan dengan mobil, tapi karna tahu jay belum memiliki lisensi mengemudi, kau menolak. Lagipula berjalan seperti ini sangat menyenangkan.
Semuanya berjalan lancar sebelum jay melihat murid-murid sekolah lain yang mengenalnya.
"Sebaiknya kita cepat-cepat"
Ucap jay dengan gelisah."Waeyo?"
"Aku sedang tidak ingin cari masalah dengan mereka"
"Apa mereka teman sunbae?"
Kau bertanya dengan penasaran."Iya, tapi dulu. Ayo cepat"
Jay menarikmu agar berjalan lebih cepat. Kau hanya bisa mengikutinya.
Seperti dugaan jay, salah satu dari kelompok pelajar itu melihat jay dan kau yang berjalan cepat."Bukankah itu jay?"
Mendengar itu, Jay menarikmu lebih cepat. Bukan lagi berjalan melainkan berlari hingga kakimu seperti terbang.