Semoga bisa jadi hiburan buat yg lagi capek sekolah, kuliah, skripsi, cari kerja, kerja, dll
Semangat💔
Kau adalah gadis paling cantik disekolah ini. Tidak hanya disekolah ini, mungkin disekolah lain tak ada yang menandingi kecantikanmu. Semua warga sekolah mengakui itu. Tak hanya cantik, kau juga berhati malaikat dan memiliki kepribadian hangat serta lembut. Semua orang nyaman didekatmu.
Setiap hari yang kau terima adalah pujian.
"Cantik sekali"
"Wah bahkan warna liptint seperti itu sangat cocok dengannya"
"Bajunya benar-benar sangat bagus kalau dia yang memakainya"
"Sangat cantik"
"Rambutnya saja membuatku iri"
"Seperti dewi"
"Bagaimana bisa ada gadis secantik dia? Dunia ini tak adil"
Dan intinya kau adalah high school's goddess. Banyak lelaki yang menginginkanmu. Tak hanya dari sekolah ini, bahkan juga sekolah lain.
Tapi tentu kau sudah ada yang punya. Kau jatuh hati pada sahabatmu sendiri yang telah menemanimu dari kelas 1 SMA. Namanya Jake. Dia adalah lelaki paling manis dan tulus yang pernah kau temui. Siapa yang bisa menolak pesonanya? Bahkan gadis sepertimu saja tak sanggup menolak.
"Aku menyukaimu, apa kau mau jadi pacarku?"
Katanya, dengan senyum yang sedikit bergetar, Ditaman bermain dan 2 susu pisang ditangannya. Wajahnya sungguh memerah sampai ketelinga. Kau hampir menangis karna gemas."Susu pisang ini, apa untuk kita berdua?"
"Eum.. tidak! Kau bisa mengambil semuanya kalau kau menerimaku"
Yaampun lucu sekali. Kau ingin mencubit pipi lelaki didepanmu ini. Bagaimana bisa kau baru menyadari sekarang kalau sahabat sekelasmu ini sangat menggemaskan.
"Kalau begitu aku menerimamu, jake"
Jake melipat bibirnya kedalam. Menahan segala rasa yang ingin meledak. Ia tak tahu bagaimana mengekspresikannya. Kau yang melihat itu menjadi semakin gemas.
"Aku tak tahu harus mengatakan apa. Apakah 'terima kasih'?"
Ucapnya. Kau yang tak tahan segera memeluknya dengan erat. Ini yang selama ini ingin kau lakukan. Memeluknya sebagai milikmu.---
Hubungan kalian benar-benar berjalan dengan sangat menyenangkan. Bahkan kalian sudah saling mengenal orang tua masing-masing. Kau tak ragu mengenalkan jake pada orang tuamu, karna kau tahu orang tuamu akan sangat menyukai jake.
Kau hanya dua bersaudara dengan adik perempuanmu yang masih bayi. Sudah lama orang tua kalian menginginkan anak laki-laki dan jake datang dengan segala kebaikannya.
Orang tuamu jelas langsung suka."Adeul"(nak(laki-laki))
Panggil ayahmu pada jake. Kau yang mendengarnya hanya menggelengkan kepala tak habis pikir. Enak saja panggil anak orang seperti itu.Jake sama sekali tak masalah akan hal itu. Ia malah senang. Sangat senang karna bisa masuk kekeluargamu yang hangat.
"Appa dia bukan anakmu"
Kau berucap dengan malas."Tapi akan jadi anak appa nanti"
Kau dan jake sama-sama merona karna pernyataan ayahmu. Kau yang salah tingkah segera menggendong adik perempuanmu dan menarik jake menuju kamarmu.
Hari ini tugas kalian adalah menjaga adik perempuanmu. Kau sampai lupa akan tugasmu karna ayah dan ibumu terus mengajak jake mengobrol dan tak segera berangkat ke incheon."Kami berangkat ya. Jangan lupa kunci pintu kalau keluar dan jangan lupa beri adikmu susu 3 jam sekali!!!!"
"Arraseo"
Kau menjawab teriakan eommamu yang menggelegar sampai seluruh rumah.Kini kau, jake dan adikmu yang baru berumur 1 tahun bingung harus melakukan apa. Kau hanya meletakkan adikmu dipangkuanmu sedangkan jake duduk diam disampingmu.
"Apa yang akan kita lakukan?"
Tanyamu."Bagaimana kalau jalan-jalan di taman?"
Usul jake. Kau melihat jam dindingmu, masih jam 8 pagi jadi mungkin tak terlalu panas. Kau berpikir sejenak lalu mengangguk menyetujui idenya."Baiklah ayo"
---
Akhirnya kalian berjalan-jalan ditaman. Kau membawa tas kecil berisi perlengkapan adikmu sedangkan jake mendorong stroller-nya. Adik perempuanmu terus tertawa senang karna diajak jalan-jalan. Kalian seperti keluarga kecil yang bahagia."Bukankah kita seperti keluarga?"
Tanya jake disertai tawa kecil.
Pipimu memanas hanya dengan memikirkan bagaimana kalau kau dan jake benar-benar memiliki keluarga seperti ini."Aku ingin anak perempuan seperti dia"
Lanjut jake sembari menatap adikmu dengan kegemasan."Aku ingin anak laki-laki seperti sunghoon"
Jake yang awalnya tak berhenti tersenyum kini melihatmu dengan bingung.
"Kenapa sunghoon?"
"Bukankah dia tampan? Mungkin sunghoon bayi akan sangat menggemaskan. Dia juga anak baik yang penurut pada orang tuanya tapi juga suka merajuk dengan lucu seperti anak laki-laki yang diimpikan para orang tua"
"Ani tapi..bukankah aku juga seperti itu? Seharusnya kau memginginkan anak laki-laki sepertiku"
Kau tertawa gemas melihat jake yang sedang cemburu.
"Aku hanya bercanda"
Setiap orang yang lewat tak pernah melepaskan pandangannya pada kalian. Bermacam-macam yang mereka pikirkan. Hingga salah satu ajhumma yang membawa anjing putih mendekati kalian.
"Aigooo manis sekali.. aigoo"
Ajhuma itu menyentuh pipi adikmu dan mengusap kepalanya dengan penuh rasa gemas. Kau sebenarnya kurang nyaman adikmu dipegang-pegang tapi karna ajhumma itu sangat ramah kau membiarkannya."Umur berapa dia?"
"Masih 1 tahun"
"Pantas saja cantik, orang tuanya juga sangat cantik" ujar ajhumma itu sembari tersenyum. Kau ingin mengelak tapi situasinya tidak mendukung, jadi kau hanya bisa tersenyum juga termasuk jake yang ada disampingmu.
Ajhumma itu akhirnya pergi dan kalian memutuskan untuk istirahat dibangku taman. Kau mengambil adikmu dari stroller dan mendudukkannya dipangkuanmu.
"Saatnya minum susu"
Ucapmu sembari memberikan adikmu susu. Jake tersenyum lalu mengusap kepala adikmu karna terlalu menggemaskan. Diam-diam hatinya menghangat melihatmu begitu perhatian dan penuh dengan rasa keibuan. Ia rasa Tuhan benar-benar menyayanginya hingga memberikan wanita sempurna sepertimu hanya padanya."Hah anak jaman sekarang...Masih muda sudah punya anak"
"Bahkan mungkin mereka masih sekolah"
"Hamil diluar nikah? Astaga anak jaman sekarang"
"Bagaimana mereka akan mendidik anak mereka nanti? Mungkin saja salah satu dari mereka putus sekolah"
"Sayang sekali padahal mereka cantik dan tampan"
"Mungkin karna itu mereka tak bisa menahannya dan berakhir punya bayi diusia muda hahaha"Kau dan jake jelas mendengar itu. Tanganmu yang memegang botol susu adikmu gemetar dan kau menunduk sedih. Itu memang tak benar, tapi kau merasa sakit hati. Bagaimana bisa orang-orang menilaimu begitu buruk saat mereka tak tahu kebenarannya. Bahkan mengatakannya tepat disampingmu.
Jake sadar kau tak nyaman dengan omongan 3 ibu-ibu yang duduk beberapa meter dari kalian. Ia hendak berdiri dan menegur ibu-ibu itu tapi kau menahannya.
"Kita pulang saja"