Kau berlari luar biasa kencang mengikuti tarikan jay ditanganmu. Ini adalah lari tercepatmu selama kau hidup.
Setelah dirasa cukup jauh, jay menarikmu ke sebuah gang kecil yang gelap untuk bersembunyi.
Nafas kalian terengah-engah sampai rasanya kau mau pingsan.
Udara malam yang dingin tidak bisa mengobati kegerahan kalian akibat berlari.Belum sempat kau dan jay bernafas normal, terdengar suara berisik beberapa langkah kaki.
"Ahhh pasti sudah kabur"
"Dia berlari kencang sekali walaupun membawa seorang wanita"
Jay menarikmu dalam dekapannya. Menyembunyikan wajahmu pada dadanya. Kalian bernafas dengan sangat cepat dan seirama.
"Kau lihat wanita yang dibawanya?"
"Wanitanya sangat cantik. Jay benar-benar handal merayu daridulu"
"Tenang"
Bisik jay saat merasakan nafasmu semakin tak karuan karna panik.Setelah beberapa saat, suara-suara itu terdengar berlalu. Mungkin gerembolan 'teman jay' itu sudah pergi.
Jay melepaskanmu dan membiarkanmu menormalkan nafas.
"Maaf"
Kau menatap jay yang bersandar ditembok gang karna kelelahan. Cahaya remang-remang membuatnya terlihat semakin tampan dimatamu.
"Untuk apa?"
Tanyamu."Maaf telah membuat gadis baik-baik sepertimu masuk keduniaku yang gelap"
Kau terdiam sejenak. Kau menyadari kalau adrenaline-mu terpacu kuat. Ini pertama kalinya dalam hidupmu.
"Aku suka dunia sunbae yang gelap"
Jay menatapmu heran.
"Mwo?"
"Inilah yang diinginkan gadis baik-baik sepertiku. Adrenalinku terpacu. Aku suka rasa seperti ini"
Jay yang awalnya heran kini tersenyum mendengar pernyataanmu. Kau memang gadis yang berbeda.
"Orang tuamu tak akan menyukaiku"
"Apa yang sunbae katakan? Pria impian eomma adalah badboy sekolahan yang tampan dan sexy"
"Benarkah?"
"Mmm"
Kau mengangguk mantap."Apa itu artinya aku tampan dan sexy?"
"Tidak"
Kau panik."Benarkah?"
"Iya-maksudku tidak ahh ada apa denganku"
Jay tersenyum menggodamu. Kau yang salah tingkah sangat imut dimatanya.
"Kalau begitu... kau pasti akan menyukai ini juga"
Jay menarikmu mendekat lalu mendorongmu pelan ketembok gang. Mengurungmu diantara kedua lengannya. Jantungmu sudah lari kesana kemari karna tindakannya.
Karna tahu apa yang akan jay lakukan, kau memejamkan matamu menyambut bibir jay yang begitu hangat menyentuh bibirmu.Ciuman pertama yang sangat mendebarkan. Seperti yang selama ini kau inginkan. Tanpa kau sadari, jay juga tersenyum dalam ciumannya.
---
Kau sudah sampai didepan rumahmu namun enggan masuk karna takut eommamu akan marah. Sudah hampir tengah malam dan kau sedang menyiapkan mental untuk masuk rumah."Cepat masuk"
Ujar jay dengan lembut. Walau menyuruhmu masuk tapi tangannya tak melepaskan tanganmu."Bagaimana kalau eomma marah?"
"Terima saja. Apa bedanya kau masuk sekarang dan nanti? Malah semakin lama kau disini semakin marah eommamu"
Kau menghela nafas pelan dan cemberut. Jay menggigit bibirnya menahan gemas. Kau berkali-kali terlihat lebih imut saat sedang cemberut menurut jay.
"Aku akan membantumu bicara pada eommamu, bagaimana?"
"Ahh lupakan. Nanti sunbae juga kena marah"
"Tak masalah aku sudah biasa dimarahi. Kajja!"
Kau terkejut saat jay dengan berani menarikmu masuk ke halaman rumahmu. Mengetuk pintu dengan pelan berharap tak mengganggu yang lain.
Tak berapa lama pintu terbuka dan menampakkan eommamu yang sudah bersiap tidur.
"Eoh kau...kenapa baru pulang?-"
"Aigoo siapa anak tampan ini? Apa kau kekasihnya?"
Kau sudah memejamkan mata bersiap menerima omelan eommamu namun ternyata eommamu tak jadi mengomel.
"Ne. Saya yang mengajaknya pergi bermain. Saya minta maaf kalau membawanya pulang terlalu malam"
"Ah begitu.. baiklah. Sekarang sudah malam dan waktunya kau pulang. Terima kasih sudah mengantarnya pulang"
Jay membungkuk memberi salam dengan sangat sopan lalu pergi. Dalam hati kau terkejut karna jay bisa sesopan itu.
Kau akhirnya masuk kekamarmu. Hari ini cukup panjang kalau diingat-ingat.
Kau hendak mengganti bajumu saat tiba-tiba terdengar suara lemparan batu dijendelamu.Kau tahu itu siapa.
Melihat dari jendela dan benar jay sedang melambaikan tangan padamu. Kau hanya tersenyum melihat tingkahnya.
Bibirmu mengucapkan "Cepat pulang" tanpa suara. Jay mengangguk tapi masih tak beranjak dari tempatnya. Ia masih tersenyum menatapmu dari jauh.
Tangannya tiba-tiba membentuk hati diatas kepalanya dan kau semakin tersipu malu. Setelah itu dia mengirimkanmu banyak flying kiss. Melompat-lompat seperti anak kecil lalu sekali lagi melambaikan tangan padamu.
Kau menggerakkan tanganmu mengisyaratkan ia untuk cepat pulang. Kau menutup gorden jendelamu, menyandarkan tubuhmu pada tembok merasakan jantungmu berdebar-debar hanya karna hal kecil seperti itu. Ahh terserah apa kata orang, yang terpenting kau akan terus menyukai jay.
Hellow manteman saudara saudara yang budiman, gw cuma mau ngasi tau kalo gw lagi ikut ikutan author wp yg pada pindah ke trakteer hehe.
💥💥💥 GUE BIKIN AKUN TRAKTEERRRRR💥💥💥
gw bakalan banyak up cerita rated di trakteer karna gw ngerasa kurang bebas kalo bikin di wp. Gw juga pengen dapet cuan buat beli cilok:)
Intinya buat yg mau aja ya. Gaada pemaksaan.Gw juga berusaha serajin mungkin up di trakteer. Disana ada bts, txt, enha. Jadi buat army, moa, engene silahkan dicoba sapa tau ketagihan.
Sekarang lagi proses ya. Boleh follow dulu biar dapet notif kalo gw udah up
👇👇👇👇
https://trakteer.id/sunnwindyNihh gw kasi teaser yg enha