Heeseung: 2. Not That Kind Of Girl

1.4K 119 2
                                    


"Baiklah, cucikan pakaianku dan obati lukaku nanti malam dirumahku"

Kau yang mendengar itu malah jadi kesal. Mungkin karna kejadian tadi malam, heeseung menganggapmu sebagai gadis yang mudah.

"Sayangnya.. aku bukan tipe gadis seperti itu. Kau salah mengatakan hal seperti itu padaku"

Setelah mengatakannya, kau mendorong bahunya agar minggir dan berjalan meninggalkannya.

Heeseung memang berpikir akan mudah mendekatimu, tapi ternyata benar kata temannya kalau kau itu adalah gadis dingin yang susah didekati. Tapi kalau dipikir-pikir itulah daya tarikmu.

---

Semenjak hari itu, kau terus bertemu heeseung. Kebetulan yang gila. Heeseung seperti ada dimana-mana. Bahkan gilanya lagi, ia sama sekali tak sungkan untuk memperhatikanmu dan menatapmu terang-terangan. Kau yang awalnya tak peduli perlahan menjadi risih. Haerin berulang kali bertanya apa hubunganmu dengan heeseung dan kau hanya bisa diam.

Sampai puncaknya hari ini.

Jaehyuk sunbae mendekatimu yang ada diruang rapat. Hanya ada beberapa orang disini termasuk heeseung.

Sebenarnya kau sudah mendengar dari Haerin kalau Jaehyuk sunbae hendak menyatakan perasaannya padamu hari ini. Kau jadi malas sendiri. Menyiapkan kata-kata tolakan yang tidak akan menimbulkan masalah, karna demi apapun kau malas setengah mati berurusan dengan jaehyuk sunbae.

"Apa pulang dari sini kau ada waktu luang?"
Tanya jaehyuk sunbae.

Kau bingung menjawabnya sampai tiba-tiba seseorang menepuk bahumu pelan.

"Sayang, nanti jadi menginap diapartementku kan?"
Itu Heeseung. Kau tahu apa maksudnya, jadi kau ikut bermain juga dalam permainan heeseung.

"Eum tentu saja. Aku sudah menyiapkan film yang akan kita tonton"
Kau mencoba tersenyum manis pada heeseung dan dengan beraninya lelaki itu mengusap kepalamu lalu pergi begitu saja.

Jaehyuk sunbae yang melihat adegan itu memerah padam seperti akan meledak. Ia menghela nafas kasar mencoba menenangkan diri.

"Sejak kapan kalian-"

"Baru 1 minggu"
Bohongmu.

"Aku tak percaya. Bukankah kau tak mau dekat dengan lelaki manapun? Bagaimana bisa kau dan heeseung- ani maksudku kau pasti berbohong kan?"

"Itu hak sunbae untuk percaya atau tidak"
Kau bangun dari dudukmu dan membungkuk sebelum pergi meninggalkan jaehyuk dan seluruh orang diruang rapat yang masih menganga tak percaya.

---
Akibat dari kebohongan kalian berdua, kau harus mau naik ke mobil heeseung saat rapat sudah selesai. Semua orang seperti sedang memperhatikan kalian, memastikan kalian benar berkencan atau tidak.

Heeseung dengan santai merangkul pundakmu menuju mobilnya. Dalam hati ia senang bisa membuatmu menurut walau karna terpaksa.

"Kita kemana? Keapartementmu atau apartementku, sayang?"
Tanya heeseung menggodamu. Ini sudah didalam mobil tapi sepertinya heeseung terlalu menikmati permainannya.

"Lucu. Sepertinya kau tipe orang yang pandai memanfaatkan penderitaan orang lain"
Ucapmu dengan dingin.

"Hmm bisa dibilang begitu"
Balasnya dengan santai sebelum menjalankan mobilnya entah kemana.

"Antar saja aku pulang"
Karna ini sudah malam. Kau ingin segera istirahat.

"Tapi aku ingin kau balas budi padaku dulu"
Kata heeseung dengan sangat menyebalkan. Kau menatapnya tak percaya. Tapi karna kau ada dimobilnya, kau tak bisa berbuat apa-apa.

Sialnya lelaki ini benar-benar pintar-pikirmu.

---
Kau pikir heeseung akan membawamu keapartementnya.

Tapi ternyata ia membawamu ke minimarket 24 jam. Membeli ramyeon untuknya dan untukmu lalu memakannya didepan minimarket. Ia memberitahumu resep membuat ramyeon minimarket yang enak dengan ditambah sedikit nasi dan keju. Kau yang tak pernah tahu, sedikit kagum dengan pengetahuan heeseung tentang ini. Ia berjanji akan memberitahumu lebih banyak resep enak yang bisa dilakukan dengan produk minimarket.

Entah kenapa kau mau-mau saja saat heeseung mengajakmu stargazing ditaman sungai han. Kau anak rumahan biasa menatap langit penuh bintang dengan mata berbinar. Diam-diam heeseung tersenyum melihatmu. Baru pertama kali ia melihatmu dengan ekspresi itu. Yang ia tahu, kau adalah gadis dingin tanpa ekspresi. Saat ini kau hanya merasa seperti hidup, setelah sekian lama tak pernah merasakan hal seperti ini.

Dengan natural, kalian mulai mengobrol ringan.

"Sebentar lagi musim gugur, anginnya terasa semakin dingin"
Ucapnya. Kau menyetujuinya. Itu memang benar, buktinya kau kedinginan sekarang.

"Ini"

Heeseung menyerahkan satu hotpack padamu. Kau mengambilnya dan segera menggenggamnya erat. Sekarang kau merasa jauh lebih baik karna hotpack itu.

Ingin mengatakan terima kasih, tapi rasanya canggung.

Kau tak mau mengakui kalau sebenarnya tipe lelaki idealmu sebagian besar ada di Heeseung. Kau yang tak pernah peduli dan mementingkan laki-laki kini mulai penasaran dengan lelaki disebelahmu ini.

Kau mendengar hatimu berkata kalau kau merasa cocok dengan heeseung.

Kalian kembali ke mobil Heeseung karna malam semakin larut. Kau menyerahkan hotpacknya karna dimobil sudah lebih hangat.

"Ambil saja"

"Baiklah. Gomawo"

"Aku merasa cocok denganmu"
Ucap heeseung tiba-tiba. Mobilnya masih belum dijalankan. Kau menatapnya terkejut.
Jujur saja didalam hatimu kau juga sedang memikirkan kata-kata itu daritadi dan ajaibnya Heeseunglah yang mengatakannya.

Kau tak mau memikirkan apapun lagi. Hanya ingin mengikuti kata hati.

"Kalau begitu ayo berpacaran"
Ucapmu. Tegas dan jelas.

[ENHYPEN IMAGINE] Good Times Bad TimesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang