Buat kalian yang malming dirumah aja karna ujan🙂💔
Enjoy
Sejak kejadian beberapa hari lalu, kau menghindari sunghoon sebisamu. Kau tak pernah mau saat teman-temanmu mengajakmu hang out kalau disitu ada sunghoon. Kau juga tak pernah sok penting pergi kekelas ana hanya untuk melihat sunghoon. Intinya kau menghindarinya habis-habisan. Teman-temanmu sadar dan mencoba bertanya padamu dan sunghoon tapi mereka tak mendapat jawaban. Kau bahkan tak menceritakan kejadian itu pada Ana yang notabene sahabat sekaligus housemate-mu. Kalian benar-benar bungkam dengan aneh.
Hari ini kau tak pulang bersama ana karna harus menyelesaikan tugas kelompokmu bersama teman sekelasmu.
Kau berjalan pulang dengan terus menggerutu kepanasan. Ini pertengahan musim panas yang gila, rasanya kau hampir matang karna terlalu panas.Sampai apartementmu dan ana, kau segera membuka pintu dan melepas bra-mu tanpa melepas seragam seperti yang biasa kau lakukan. Taukan gimana?
"Hari ini panas sekali. Aku seperti akan gila-"
"YA!!"
kau mematung saat ana berteriak dan kau mendapati sunghoon duduk disofa dengan wajah 😳 menatapmu yang masih memegang bra.
Keadaan hening sesaat sampai kau sadar.
"AAAAAAAAAA"
kau berteriak menutupi dadamu menggunakan kedua tanganmu dan berlari secepat kilat menuju kamarmu tanpa mempedulikan apapun.
Ana yang juga mulai sadar tertawa keras sekali menertawai kebodohanmu. Bagaimana bisa kau melakukan itu didepan sunghoon?
Sunghoon masih kaku ditempatnya. Wajahnya memerah seperti akan meledak. Diotaknya masih berputar-putar kejadian yang baru saja terjadi. Ia sampai melupakan niat awalnya.
Sedangkan kau meringkuk dibalik pintu kamar, memukuli kepalamu. Merasa sangat bodoh. Kau tak tahu bagaimana menghadapi sunghoon kedepannya.
"Kurasa lain kali saja. Sekarang aku h-harus pulang"
Melihat sunghoon yang sangat canggung dan kaku, ana kembali tertawa keras.---
Kau sibuk dengan snack dan netflix-mu sedangkan ana sedang sibuk membuat makan malam. Ia berkata jake akan berkunjung untuk makan malam karna besok hari minggu.
Bel apartement kalian berbunyi, ana berteriak menyuruhmu membukakan pintu untuk jake.
Darahmu langsung habis saat tahu siapa yang datang bersama jake. Tentu saja itu sunghoon.
Kau hendak langsung pergi kekamarmu tapi tentu sunghoon menahanmu membuat jake yang sedari tadi berdiri diantara kalian kebingungan dengan situasi yang terjadi.
"Ayo ikut"
Sunghoon menarikmu keluar entah kemana. Kau masih mengenakan piyama warna pinkmu dan mengikutinya dengan patuh."Sunghoon, aku-"
Sunghoon berhenti karna mendengarmu mengeluarkan suara. Ia menatapmu menunggumu melanjutkan bicara.
"Pakaianku"
Ucapmu.Sunghoon menatapmu dari bawah keatas. Jujur saja ia menahan gemasnya melihatmu mengenakan piyama imut seperti itu. Dengan inisiatifnya sendiri ia melepas jaket yang ia kenakan dan memberikannya padamu. Setidaknya kau tak terlalu kedinginan.
Sunghoon tak tahu kalau jiwamu sedang menjerit-jerit kegirangan.Kalian kembali berjalan dengan kau yang masih tak tahu mau kemana.
Ternyata sunghoon mengajakmu duduk di ayunan yang ada di playground dekat apartementmu.
Kau hanya diam memainkan jari-jarimu. Tentu saja 'insiden bra' kemarin mempengaruhi tingkat cerewetmu saat bersama sunghoon. Apalagi pikiranmu sedang overthinking sekarang, takut sunghoon menyatakan perasaannya tiba-tiba:)
"Untuk kejadian kemarin... aku sudah-"
"Sstt"
Kau dengan reflek membungkam mulut sunghoon dengan tanganmu. Membuatnya terkejut."Jangan bahas atau aku pulang"
Sunghoon akhirnya mengangguk dan kau melepas tanganmu dari mulutnya. Hmm kau rasa kau tak akan mencuci tanganmu untuk beberapa hari hehe.
"Aku minta maaf"
Ucap sunghoon kembali membangun suasana. Kau memberanikan diri menatapnya."Untuk yang mana?"
Tanyamu karna banyak kelakuan sunghoon yang harus kau maafkan."Untuk yang aku tak sengaja melihatmu melepas-"
"YA!!"
"Baiklah baiklah aku serius kali ini"
Sunghoon terkekeh geli.
Kau memijit pelipismu menahan amarah. Bisa-bisanya sunghoon bercanda disuasana seperti ini."Ayo cepat apa yang ingin kau katakan padaku!"
Jujur saja kau tak sabar. Ingin cepat-cepat mendengar kata ajaib dari sunghoon yang selama ini kau tunggu. Kau menjadi excited sendiri."Tapi aku masih penasaran apa kau memang biasa melepasnya seperti itu? Bagaimana caranya tanpa melepas baju kau bisa melepas pakaian dalammu?"
"Ah aku pergi saja"
Kau beranjak dari ayunan. Kesal karna sunghoon terus menggodamu. Sunghoon menahan tanganmu sembari tertawa karna reaksi imutmu."Araseo araseo aku benar-benar serius sekarang"
Ucap sunghoon.
Kau kembali duduk dengan cemberut."Senang melihatmu kembali seperti ini. Beberapa hari ini kau menghindariku terus"
Lanjutnya.Kau diam menatap kakimu yang bergelantungan.
"Seharusnya aku tak mengatakan kata-kata bodoh waktu itu. Aku hanya terkejut dan panik. Maafkan aku"
Kau meremas jarimu sendiri karna sunghoon menyinggung masalah ciuman itu. Kau agak malu dan kesal.
"Aku mendengar kau tak mau menyukaiku lagi dan itu membuatku berpikir...selama ini kau menyukaiku?"
Yang kau lakukan hanya menggigit bibirmu antara gemas, kesal dan marah. Sunghoon ini tidak peka atau memang bodoh? Dia tak tahu ya semua kode yang kau berikan padanya selama ini?
"Aku benar-benar ingin membunuh park sunghoon"
Lirihmu."Bisa-bisanya aku menyukai lelaki sepertimu"
"Seharusnya aku menyukai lelaki seperti jake!"
"Atau sekalian seperti kim ajhussi saja"
"Menyukaimu membuang waktuku"
"Mungkin kalau aku tak menyukaimu sekarang aku sudah memiliki kekasih!"
"Bertahun-tahun aku menunggumu yang ternyata bodoh-"Cupp
Sunghoon menghentikan omelanmu dengan ciuman.
Kau hampir terjengkang karna terkejut. Tindakannya begitu tiba-tiba.
Sunghoon menangkup pipimu dengan tangannya. Kau dan sunghoon sama-sama memejamkan mata. Memperdalam ciuman kalian.Beberapa menit berlalu dan ciuman kalian akhirnya terlepas. Kau langsung memalingkan wajah memerahmu.
"Kalau begitu, jadi pacarku sekarang"