Hari ini hari sabtu. Hari dimana teman-teman kakakmu berkumpul dirumahmu. Juga menjadi hari dimana kau dengan puas mengaggumi diam-diam salah satu teman kakakmu. Namanya Park Sunghoon.
Dia...
TAMPAN SEKALI!! BENAR-BENAR DEFINISI TAMPAN!
Fyuh kau selalu lelah menjelaskan betapa good-lookingnya dia.
Karna hari ini hari sabtu, dari pulang sekolah kau sudah mempercantik diri. Memakai masker wajah, menata rambut, memilih baju dan lainnya. Setidaknya kau tidak boleh terlihat kusam dan kumal didepan sunghoon:)
Kau melihat keluar sebentar dan menemukan kakakmu yang bernama Jay sedang menyiapkan PS nya diruang tamu. YESS! Kau langsung memekik senang mengetahui itu karna itu tandanya teman kakakmu jadi datang.
---
"Nana-yaa!""Nanaa-yaaa!!"
Kau segera berlari keluar saat oppamu memanggil. Kau selalu semangat setiap oppamu memanggilmu di hari sabtu karna ini salah satu kesempatan untuk melihat Sunghoon. Hehe
Kau melihat sudah ada temannya yang datang. Tapi belum ada Sunghoon.
"Wae?"
"Buatkan camilan dong" Ujar oppamu dengan senyum bodohnya. Kau berdecak sebal, namun karna ingat sebentar lagi sunghoon datang kau segera berjalan kedapur walau enggan.
"Terima kasih nana cantik"
Kau hanya memutar matamu malas mendengar ucapan jay. Didapur kau melihat banyak bahan makanan yang sudah disiapkan ibumu untuk kau masak. Ah iya kau lupa menceritakan kalau orang tua kalian selalu pergi ke desa setiap weekend untuk mengurusi kakek-nenekmu yang tinggal disana, itulah mengapa setiap sabtu teman kakakmu akan bermain kerumahmu.
Kau melihat didalam kulkas ada kentang goreng instan dan memutuskan untuk memasak kentang goreng saja. Kau menggoreng cukup banyak karna teman kakakmu banyak dan rakus. Asyik menggoreng kau tak sadar seseorang menghampiri dapur.
"Hai Nana" Kau menoleh dan mendapati salah satu teman kakakmu bernama Kai.
"Oh Kai oppa"
"Boleh aku minta minum?"
"Boleh. Ambil saja dikulkas" Kau kembali fokus pada kentang gorengmu.
"Aku juga mau minum" Fokusmu teralihkan oleh suara yang kau kenal itu punya sunghoon. Kau menoleh kebelakang dan benar kau menemukan ada sunghoon disana. Dia minum dengan sangat attractive. ayolahhhh... Kau terpesona dan tanpa sadar memandanginya terus.
"Aakkh!" Kau menjerit kesakitan saat tanganmu tak sengaja mengenai wajan yang kau gunakan untuk menggoreng. Semua gara-gara kau terlalu fokus pada sunghoon. Dengan cepat kau mematikan kompor dan membasuh tanganmu dengan air. sunghoon dan kai ikut panik. Mereka mendekat padamu.
"Nana kenapa?" Tanya kai dengan panik. Kau masih membasuh tanganmu terus karna terasa masih panas dan perih.
"Sshh aku tak sengaja menyentuh wajan"
"Astaga"
"Sini" Kau terkejut saat sunghoon meraih tanganmu dan mengarahkan luka bakarmu lebih tepat pada aliran air. Mendadak kau sulit bernafas karna posisi yang begitu dekat. Tanganmu juga ada digenggamannya. Wangi parfumnya yang mengganggu hidungmu serta wajah tampannya yang hanya beberapa centi dari wajahmu. Untung kau tak pingsan.
"Ada apa?" Kau menoleh kebelakang mendapati jay berjalan mendekat kearah kalian.
"Tangan nana terkena wajan panas" Ujar kai.
"Aigoo gadis bodoh...Sini ku obati" Jay mengambil alih tanganmu dan entah mengapa kau jadi kecewa. Padahal kau mau berlama-lama berdekatan dengan sunghoon. Huftt. Jay mendudukanmu lalu mengambil obat dan perban. Sedangkan kai dan sunghoon melanjutkan kentang gorengmu. Diam-diam kau melirik mereka, lebih tepatnya sunghoon. Kau sama sekali tak peduli dengan tanganmu yang sedang di obati jay.