"citra," Ucap Renno dan Calvin secara bersamaan.
Sontak pandangan mata beralih kepada seorang siswi yang berada dibelakang motor All.
Nampak raut wajah All memasang ekspresi malas pada wanita tersebut
"Lo! Ngapain kesekolah gue?" Tanya All"Apa, Sekolah lo?... Bukannya ini sekolah kita ya?" Jawab siswi tersebut lalu mulai menghidupkan motornya, melaju menuju parkiran sekolah.
"Gila tuh anak, mangkin nekat aja dia sama All." Renno menggeleng-gelengkan kepalanya sambil mulai menghidupkan motornya.
Yonna hanya terdiam heran melihat suasana yang baru saja terjadi. Bukankah perempuan itu yang sudah menumpahkan air di rok abu-abu miliknya kemarin. Pikirnya beralih pada kejadian dimana perempuan itu menemuinya bahkan menyuruhnya untuk menjauh dari All.
"Hei!"
Teriakan seorang pria paruh baya yang berdiri didepan kantor bergema. Sambil menggerakkan telunjuknya petanda memanggil kelima siswa yang masih berada didepan gerbang tak terkunci itu. Mulutnya mulai berkomat-kamit, ntah apa yang dikatakan pria tersebut membuat Calvin dan Renno tertawa kecil dibuatnya.
"Heh! Malah ketawa, tahu kan kita pasti dapat hadiah ntar. Jangan diledek pak guru lu." jelas Sifa sambil memakai helmnya.
"Pak!"
Teriakan Calvin terdengar keras diujung sana. Sambil memberi isyarat kepada pria paruh baya tersebut melambaikan tangannya, disusul simbol tangan yang melangkung membentuk hati diatas kepalanya.
"Astaga, ngak nyangka gue ternyata Calvin sukanya sama bapak-bapak, curiga gue dia suka sama bapaknya sendiri." goda Renno sambil mengelus-ngelus pundak Calvin.
"Setres lu! Punya temen gini amat, kaga bisa diajak becanda." jawab Calvin langsung menghidupkan motor melaju kearah pak guru.
Disusul All, Sifa, dan Renno. Yang terkekeh melihat Calvin kesal.***
"Yonna!" Teriak seorang siswi yang berlari bersama temannya menuju keberadaan Yonna.
Tidak ada suara yang keluar dari mulut Yonna, cukup melambaikan tangan dan sedikit senyuman untuk merespon kedua temannya itu.Keduanya berhenti tepat di hadapan Yonna berdiri, ya... Sekarang Yonna tengah dihukum bersama keempat pria di samping Yonna.
"Lo kemana aja sih? Kita nyariin lo dari tadi pagi, tapi ngak nongol-nongol."
"Iya kalian lihat gue sekarang dihukum kan, huaa gue pengen nangis tahu." Ucap Yonna sambil membuka lebar kedua tangannya ke arah Yesi dan Echy.
"Ini tuh gara-gara tuh cowok!" Telunjuk Yonna mengarah pada All. Dengan posisi masih dipeluk oleh kedua sahabatnya.
All menatap Yonna tanpa berkedip sedetikpun, lanjut menaikan kedua alisnya. Membuat Yonna merasa kurang nyaman, hingga menurunkan telunjuknya.
"Arghh... Udahlah pokoknya lo yang salah, titik ngak pake spasi, karena cewek selalu benar!"
Tak ada sepatah katapun yang keluar dari mulut All, membuat Yonna semakin kesal.
"Aaaa emang cowok aneh!" Ucap Yonna
"All, lu kalo sama cewek perhatian dikit napa, kasian tuh nona cantik dicuekin, gue perhatiin lu macam pantat kuali yang item dah, gak pernah di gosok tuh muka biar kinclong." Ucap Renno disusul tawa yang berkumandang dilapangan.
"Aelah lu, ngomong suka bener!" Lanjut Calvin dengan tanggannya sudah berada dikepala Renno tepat kearah ketiaknya.
"Vin! HEH! Lepasin gue njirr! Sumpah ketek lu bau bener, kaga pernah disetrika apa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALS {Accounting Love Story}
Romance{Slow Update} 💻SINOPSIS💻 🌻Sebuah rasa cinta tumbuh ketika ia berusia 4 tahun, tetapi rasa itu hilang saat gadis yang di angan-angankan pergi tanpa perpisahan. 🌻Ini adalah kisah All & Yonna. 🌻Ketika sinar telah memancar, Akuntansi menjadi titi...