Hutan

68 6 1
                                    

Hati hati ada typo!

Rara menatap Afisan sebelum akhirnya melihat ke sekitar.

"San"

"Hmm"

"Sumpah ini.. Ini keren banget" Ucap Rara takjub.

Ia melihat air mancur di hadapan nya yg mengalir jernih dan bintang2 berhamburan di langit yg indah pada saat malam itu.

"Ya.. Memang sii mungkin buat lo ini keren tapi bagi gue ini tempat dimana adik gue tenggelem" Ucap Afisan terus terang.

"Maksud lo? Lo punya adek?" Tanya Rara.

Afisan menunduk menatap danau dengan datar sambil mengingat kejadian 16 tahun yang lalu.

Flashback on.

Pada suatu pagi yg indah keluarga Nugroho sedang berada di danau dalam hutan.

"Papi boleh gak Iky ama Fisan main bola di sana?" Ucap Risky yg masih berusia 7 tahun sambil menunjuk tempat yg di tuju.

"Boleh sayang" Balas Irfan.

"Yuk San"

"Iya bang" Mereka pun mulai main bola.

"Mamii mamii boleh ga Va ikut abang main bola" Ucap adik nya Risky dan Afisan yg masih berusia 5 tahun.

"Boleh dong sayang" Jawab Soimah.

"Hati hati ya nak" Sambung Irfan.

Bocah perempuan itu berlari menuju Risky dan Afisan berada.

"Bang Iky, bang Isan ikut main bola" Ucap adik mereka.

"Ayuk, sini" Panggil Afisan.

"Acik main bola" Girang anak itu.

Afisan mengoper bola pada Risky. Pada saat Risky menendang bola, bola nya jatuh ke dalam air. Saat itu adik mereka yg mengambil bola, tiba tiba...

BYURR!

"EVAAAA" Teriak Risky dan Afisan.

Flashback off.

"Jadi adek lo namanya Eva?" Tanya Rara Afisan mengangguk.

"Dan gue sampai sekarang belum nemuin jenazah adik gue"

"Kok namanya sama kek anak yg di asuh kak Fildan" Batin Rara.

"Ra kok diem"

"Eh? Gak kok gpp" Jawab Rara gugup.

"Ra"

"Apa?"

"Lo-"

Rara terlonjak kaget "Afisan suara apa itu?" Jerit Rara seraya memeluk Afisan ketika mendengar suara semak semak.

"Apa sih ga ada suara apa apa" Jawab Afisan.

"Jangan bercanda dong ini udah malem"

"Gue gak bercanda Rara"

Ternyata Meli, Putri, Nia, Nabila Vio,dan Sandrina mengikuti mereka bersama geng the man.

"Ra"

"Hm"

"Lo mau gak jadi temen curhat gue?" Tanya Afisan.

"Mm iya" Jawab Rara malu malu.

"Yeayyyyy" Teriak Putri di balik semak semak.

Tiba Tiba Cinta (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang