"Nana" Teriak Winwin yang melihat Jaemin baru saja memasuki Mansion Wu, Winwin berlari dan memeluk Jaemin.
"Kau dari mana sayang Eomma dan yang lain sangat khawatir saat melihatmu tidak ada didalam kamar mu" Tanya Winwin, Jaemin melihat winwin dan melihat yang lainnya.
Jaemin tidak mungkin mengatakan apa yang sebenarnya terjadi, Jaemin hanya tidak ingin jika ada yang terluka jika dia mengatakan semuanya.
"Nana hanya keluar untuk berlari pagi Eomma, Eomma tidak perlu khawatir" Jawab Jaemin sambil menampilkan senyum palsunya.
Jaemin berusaha agar terlihat baik-baik saja walaupun Jaemin sebenarnya ingin teriak sekencang-kencengnya jika ada pria berengsek yang menyakitinya semalam.
"Kau seharusnya memberi tahu orang rumah sayang jika ingin keluar, kau tau halmeoniwa dan yang lain khawatir sayang" Ucap Suho.
"Maafkan nana halmeoniwa, Nana hanya tidak ingin mengganggu tidur kalian" Ucap Jaemin dengan senyum yang dibuat-buat
"Sekarang Kau mandi dan kita sarapan bersama" Ucap Winwin, yang mendapatkan anggukan dari Jaemin.
Baru saja Jaemin ingin berjalan kearah kamarnya namun suara Yuta berhasil membuat Jaemin terdiam."Jaemin-aa, kenapa cara berjalan mu berbeda" Ucap yuta, yang membuat Jaemin berhasil membeku ditempat.
Jujur jika sekarang bagian bawah Jaemin begitu sakit tetapi Jaemin berusaha berjalan seperti biasa, tetapi tidak dipungkiri jika appanya mengetahui hal itu.
"Ahh ini Nana tadi tidak sengaja tersandung appa, sehingga nana berjalan seperti ini" Ucap Jaemin.
"Lain kali berhati-hatilah sayang, jangan membuat appa khawatir" Ucap Yuta.
(灬♥ω♥灬)
Berbeda dari keluarga Wu sekarang Dimansion milik keluarga Park nampak Jeno yang tidak henti-hentinya tersenyum mengingat kejadian panas antara dirinya dan Jaemin semalam.
Tidak ada sedikit pun raut penyesalan yang terlukis diwajah seorang Park Jeno setelah merenggut kesucian seorang gadih lugu yang sudah dia klaim menjadi miliknya.
Dan mulai sekarang Jeno bebas melakukan apapun yang dia inginkan pada gadisnya karena dengan liciknya Jeno merekam kejadian panas antara dirinya dan Jaemin semalam. Dan video itu senjata yang pas untuk mengancam gadisnya jika tidak mau menuruti keinginannya.
Pranggkk
Ya itu suara sendok yang terlempar dan hampir mengenai wajah tampan Jeno. Jeno menatap horor orang didepannya karena sudah mengacaukan moodnya pagi-pagi.
"Berhentilah senyum-senyum tidak jelas Jeno, hal itu membuat ku jijik" Ucap Mark, ya Marklah pelaku yang melempar sendok kearah Jeno.
"Sudalah biarkan Jeno seperti itu Mark, dan satu lagi daddy ingin memberitahu sesuatu kepada kalian" Ucap Jaehyun, tapi sebelum memberitau suatu hal itu Jaehyun melirik kearah dapur bisa bahaya jika Taeyong tiba-tiba datang. Melihat situasi yang cukup aman Jaehyun pun berbicara.
"Grandpa meminta kalian datang ke markas nanti malam" Ucap Jaehyun.
"Apa terjadi sesuatu dad" Tanya Mark, Jaehyun hanya menggelengkan kepalanya.
"Lantas untuk Apa grandpa meminta kami kemarkas." Tanya Sungchan.
"Tentu saja untuk mencoba mainan barunya" Ucap Jaehyun, yang membuat ketiga anaknya bersemangat.
"Itu terdengar sangat mengiurkan dad, tenang saja aku dan Sungchan langsung kemarkas setelah pulang sekolah" Ucap Jeno dengan smirknya.
"Aku akan langsung kemarkas jika mata kuliahku sudah selesai dad" Ucap Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hard that melts (gs)
Teen Fiction"Hanya kisah seorang pria berengsek yang menghancurkan kehidupan seorang gadis yang mendekati kata sempurna" #gs #exogs #nctgs #18+ #21+ #nonbaku