01

1K 101 13
                                    

Seorang laki-laki manis dengan perut yang sedikit membuncit kini tengah membaca artikel mengenai kehamilan masa muda. Tangannya dengan lembut mengusap perutnya.

"Ah...apakah sangat berbahaya?" gumamnya ketika membaca beberapa artikel dan menemukan hal-hal yang sama, yaitu kehamilan masa muda itu sangat retan terjadinya kematian baik dari Ibu ataupun janinnya.

"Kalau begitu kau harus kuat, ya nak."

Usapan halus itu tak ia lupakan sambil tersenyum manis menatap perutnya.

"Tidak perlu ku beri semangat juga anaknya Xiao ini pasti kuat." Kekehnya.

Ngomong-ngomong ini bulan ke-2 kehamilannya. Artinya bayinya sudah 8 minggu bersamanya.

"Akh...," pekiknya tatkala merasakan pegal pada punggungnya karena sedari tadi dirinya hanya duduk di sofa dan tidak melakukan hal lain selain itu.

"Apa aku harus jalan-jalan, ya? Kata artikel itu bagus."

"Baiklah... mommy akan mengajakmu jalan-jalan."

Laki-laki manis itu terkekeh dan kemudian mengambil pakaian di lemari.

"Tapi tidak asik jika jalan-jalan sendiri." Bibirnya ia kerucutkan membuatnya semakin terlihat menggemaskan.

"Ah, iya!"

Dia mengambil ponselnya dan mendial nomer seseorang.

"Apaan, njing?!"

"Sibuk gak, njing?"

"Kagak. Kenapa, njing?"

"Temenin gue jalan-jalan, yok?!"

"Emang suami lu mana, njing?"

"Ngantor bareng Papa. Mau ya?"

"Kasi gue waktu 10 menit. Gue lagi makan."

"Ok!"

Tut

Belum 10 menit, bel apartmentnya udah bunyi. Dengan perlahan-lahan dia menuruni tangga, takut-takut jika tergelincir.

Cklek.

"Lama banget buka pintunya," ucap pihak lain sinis.

"Lu liat perut gue? Kalau gue jatuh mau lu?" tanyanya sarkastis.

"Udah ijin belum sama Zhan? Ntar gue di gorok, kan gak lucu," ucapnya was-was.

"Belum, hehehe."

"Nyengir lu. Udah sana telepon suami lu, kalau diijinin, gue anter lu keliling," titahnya.

"Wait, ok?"

"Ok."

Dengan ragu dirinya mendial nomer sang suami.

"Yes, baby?"

"Ummm..."

"Why?"

"Can I take a walk?"

"Bareng siapa?"

"Haoxuan. Boleh, ya? Aku bosen dirumah," ucapnya memelas.

"Tunggu saya pulang aja, gimana?"

"Jam?"

"Sekarang."

"Emang bisa?"

"Bisalah, sayang. Coba Kasi teleponnya ke Haoxuan."

Young [ZhanYi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang