Pada pagi hari yang sudah direncanakan, pasangan yang baru saja menikah dua hari yang lalu terlihat sudah siap untuk berangkat ke bandara. Kajol terlihat sangan stylish dalam kaus putih polos berlengan pendek dengan blazer biru bergaris putih dan sepasang sandal setinggi 5 cm yang matching dengan outfit-nya, sementara Shahrukh terlihat lebih kasual dalam kaus hitam polos dengan jas semiformal, dilengkapi sepasang sneakers yang mengiringi langkahnya.
Ponsel Kajol tiba-tiba berdering.
"Kareena," katanya.
Shahrukh memberikan tanda pada untuk menjawab teleponnya.
"Hello, Kareena?"
"Hello, selamat pagi, Nyonya .... Apa nama belakangnya?"
"Khan."
"Nah! Jadi, kau sudah siap untuk menjadi Nyonya Khan sepenuhnya?"
"Kau menghubungiku hanya untuk membicarakan itu? Apa-apaan ini?"
"Hahahah, baiklah, aku sudah mendapat jawabanku. Oh ya, aku tidak bisa menemanimu ke bandara hari ini. Maafkan aku."
"Hmm, ada jadwal yang padat, Psikolog?"
"Hmm, kau tahu itu."
"Okay, fine. Jangan lakukan hal bodoh ketika aku tidak di sini."
"Aku tidak melakukan apapun dan tidak akan melakukan apapun."
"Siapa tahu..."
"Ah, hentikan. Take care ya, Kadz, safe flight! Titip salam untuk Shahrukh. Sampai jumpa."
"Hahah terima kasih, akan ku sampaikan. Sampai jumpa."
Tepat setelah Kajol bicara pada Kareena di telepon, Shahrukh berdiri.
"Hrithik sudah di sini," ujarnya.
"Oh, okay. Ayo," balas Kajol, meraih tas tangannya yang berwarna putih.
Mereka meninggalkan flat dan berjalan cepat menuju lokasi Hritih memarkirkan mobilnya.
"Hai!" sapa Hithik.
"Hai, sudah lama menunggu?" tanya Shahrukh, sedangkan Kajol hanya melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Tidak, aku baru saja tiba. Ayo, aku bertaruh kalian tidak ingin terlambat, bukan?" Mereka terkekeh.
Dalam perjalanan menuju bandara, Hrithik dan Shahrukh banyak berbincang, sementara Kajol hanya terdiam.
"Hey, kakak ipar, kenapa kau diam saja?" Pertanyaan Hrithik berhasil memecahkan lamunan satu-satunya wanita di mobil itu.
"Ah? Maaf," jawab Kajol canggung.
"Sudah ku bilang, dia itu―," sela Shahrukh.
"Apa?" potong Kajol.
"Ups. Aku takut kalau dia sudah mulai galak," Shahrukh mengejek istrinya.
"Meskipun galak, tapi kau mencintainya, bro!" Hrithik membalikkan ejekan ke Shahrukh. Mereka tertawa.
Setibanya di bandara, mereka bertemu Saif dan Preity. Seperti biasa, mereka saling menyapa dan menggunakan waktu untuk berbincang sejenak.
Preity bertanya, "Kareena tidak datang?"
"Dia bilang jadwalnya sibuk hari ini, jadi dia tidak bisa datang," jawab Kajol.
Saif bergabung dalam pembicaraan, "Dia pasti sudah punya banyak janji dengan pasiennya. Baiklah, kalian sudah siap?"
"Well, seperti yang kau lihat," jawab Shahrukh.
"Hey, itu kalimatku," protes Kajol, membuat mereka tertawa.
"Kajol, kalau dia menyakitimu, pukul saja, seperti ini," ujar Preity sambil melayangkan tangannya ke udara, hampir mendaratkannya di pipi Shahrukh.
"Hahahah, istriku ini wanita yang lembut, tidak seperti dirimu, tomboy," balas Shahrukh, mengejek si putri lesung pipi.
"Hey, diam! Wanita juga punya sisi yang kuat. Kau saja yang tidak tahu itu," respons Preity dengan tatapan sinisnya. Kajol menggelengkan kepalanya menyaksikan candaan mereka.
"Oh, satu setengah jam lagi pesawat kita akan lepas landas. Sepertinya, kami harus pergi, aku takut Lady ini memarahiku kalau kami terlambat," kata Shahrukh sambil melirik Kajol setelah ia melihat arlojinya.
Kajol memukul lengannya pelan, "Kau ini."
"Ya, pergilah. Benar, aku khawatir kau terlambat," ujar Hrithik.
Preity memberikan pelukan kepada Kajol dan Shahrukh, "Take care~ Safe flight." Begitupun Hrithik dan Saif.
"Tolong jaga Kareena," bisik Kajol kepada Hrithik dan ia hanya tertawa kecil sebelum tersenyum seperti orang bodoh.
Kajol dan Shahrukh memasuki bandara dan mulai mengurus administrasi sebelum mereka pergi ke ruang tunggu. Setelah selesai, mereka menunggu jadwal penerbangan mereka.
⋇⋆✦⋆⋇
Dalam penerbangan menuju Yunani
"Baby," panggilan Shahrukh membuat Kajol menoleh dan mengerutkan keningnya.
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" tanya Shahrukh, terkejut, namun sambil terkekeh.
Kajol mendengus pelan karenanya. "Tidak, aku hanya kaget," jawabnya.
"Kenapa kau kaget? Apa aku tidak boleh memanggil istriku seperti itu? Lagipula, itu bukan pertama kalinya aku menanggilmu 'baby'," ujar Shahrukh sambil menangkup pipi Kajol dan menekannya pelan.
"Bukan seperti itu, tapi—Hey, lepaskan aku," kata Kajol, menarik tangan Shahrukh agar terlepas dari pipinya.
"Apa aku tidak boleh terkejut?" lanjutnya. Sebenarnya tidak masalah, hanya saja ia terkejut karena ini pertama kalinya Shahrukh memanggilnya seperti itu di tempat umum.
Shahrukh tidak bisa menahan gemasnya Kajol. "Hey~" ujarnya, melingkarkan lengannya di bahu istrinya.
"Apa kau ingat pertemuan pertama kita? Kau sangat dingin."
"Benarkah? Apa kau takut padaku?"
"Tidak. Sama sekali tidak."
"Kau yakin?"
"Ya. Ku pikir seorang wanita cantik tidak akan sedingin itu dalam waktu yang lama, dan pasti ada alasan di balik semua itu."
"Wah, aku terkesan! Apa itu? Kukis?" Kajol mengejek suaminya dan tersenyum miring.
Shahrukh menampakkan lesung pipinya, "Hmm, kukis. Kenapa kau menolaknya?"
Kajol terbelalak, "Hey, tidakkah kau lihat? Waktu itu aku ingin tidur, kau tahu." Mereka tertawa kecil.
Mereka megalami perjalanan yang cukup panjang. Itu pasti melelahkan, tapi mereka menikmatinya.
Ya, sepanjang apapun perjalanan, sepanjang apapun waktu yang dihabiskan, selama bersama yang tercinta, pasti sangat menyenangkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilwale 2: RE[AL]INCARNATION (✔)
عاطفية[Versi bahasa Indonesia] Setiap makhluk hidup pasti mati, namun― "Beberapa kisah cinta tidak pernah berakhir..." Dimulai dari akhir sebuah film, Dilwale, cerita ini akan membawamu ke dalam kehidupan mereka dan memberi tahumu bagaimana perjalanan hub...