Minggi-minggu berikutnya berjalan seperti biasa. Mereka menghidupkan hidup mereka masing-masing, sibuk dengan bisnis masing-masing di hari kerja. Terkadang, mereka berbincang atau saling berkirim pesan dengan teman-teman. Mereka menghabiskan akhir pekan di flat, bersantai, dan melakukan apapun yang ingin mereka lakukan.
"Hah~," Shahrukh menghela napas panjang sambil meregangkan lengan dan kakinya, sebenarnya seluruh tubuhnya, di balik meja kerjanya. Ia menutup matanya. Tidak butuh menunggu apapun, ia tertidur.
⋇⋆✦⋆⋇
"Shahrukh!"
Sebuah suara terdengar memanggil namanya. Suara itu terdengar tidak asing. Ia berbalik untuk melihat pemilik suara itu. Ia melihat seseorang, namun ia tidak dapat melihat wajahnya secara jelas. Ia mendekati sumber suara itu.
"Akhirnya, kau di sini!" seru si pemilik suara sambil memeluknya.
Shahrukh dapat mencium aroma rambut dan tubuhnya. Ia tahu. Ia tahu siapa itu, namun ia tidak yakin. Tapi tetap, ia membalas pelukannya dan tersenyum.
"Aku punya sesuatu untukmu. Ayo." Mereka bergandengan tangan dan berjalan ke suatu tempat. Shahrukh masih bingung, namun ia tetap mengikuti langkahnya karena ia merasa aman dan mempercayainya. Tidak, sebenarnya, tangan yang ia genggam membuatnya nyaman seperti rumahnya sendiri.
Mereka tiba di depan sebuah rumah besar yang simpel dan elegan. Mereka melangkah masuk ke dalamnya. Beberapa bingkai terlihat berdiri di atas meja dan menggantung di dinding. Bingkai-bingkai itu berisikan foto, empat orang, mungkin foto keluarga.
"Jadi, ini adalah ―"
⋇⋆✦⋆⋇
Shahrukh membuka matanya dan merasa sedikit bingung.
"Astaga, aku ketiduran."
Mimpi itu tadi... Tidak. Namun, ia tiba-tiba ingin mendengar suara yang baru saja ia dengar di dalam mimpinya.
Bayangan seseorang muncul di benaknya. Ia mengambil ponselnya dan menggulirkan layar di daftar kontaknya.
"Halo? Uhm... Bagaimana kabarmu?"
"Oh, hai. Aku baik. Terima kasih sudah bertanya. Bagaimana denganmu?"
"Hmm, so so. Apa yang kau lakukan hari ini? Apa kau punya rencana?"
"Temanku akan datang. Ku rasa, kami hanya akan berbincang sambil menonton film atau melakukan hal lain. Tapi sepertinya aku tidak punya rencana apapun setelah itu. Kenapa?"
"Tidak. Aku bosan di flat sepanjang hari. Ayo bertemu? Kalau kau mau, hehehe."
"Hmm, itu bukan ide buruk. Beri tahu aku lokasi dan waktunya."
Shahrukh melihat jam dinding sejenak, "Aku akan menjemputmu pukul 5 sore. Untuk tempat, ku serahkan padamu, ke mana pun kau ingin pergi. Aku hanya ingin keluar dari ruangan ini, hehe."
"Kau yakin?"
"Ya, sampai jumpa!"
"Baiklah, sampai jumpa."
Mereka mengakhiri pembicaraan. Shahrukh tersenyum malu dan terlihat senang, "Pilihan yang bagus, Shah," pikirnya.
⋇⋆✦⋆⋇
Dengan kaos putih dan jaket abu-abu, ditambah celana jeans panjang dan sepasang sepatu, Shahrukh melangkah ke mobilnya di basement dan mulai berkendara.
30 menit kemudian...
Shahrukh mengirim sebuah pesan, "Hai, aku sudah di depan gedungmu, mobil hitam. Kau pasti tahu hehe."
KAMU SEDANG MEMBACA
Dilwale 2: RE[AL]INCARNATION (✔)
Romansa[Versi bahasa Indonesia] Setiap makhluk hidup pasti mati, namun― "Beberapa kisah cinta tidak pernah berakhir..." Dimulai dari akhir sebuah film, Dilwale, cerita ini akan membawamu ke dalam kehidupan mereka dan memberi tahumu bagaimana perjalanan hub...