HAI MENTEMEN EL BACK UHUYY.
ADA YANG KANGEN?
ATAU PADA BOSAN:(
ELLE MAU NANYA NIH. APA YANG BUAT KALIAN LANJUT BACA CERITA INI?
JAWAB YA🤗
OKE. HAPPY READING!!!
***
Hazel dan Vano berada di sebuah kamar yang tak lain ialah kamar Vano.
Mereka baru selesai melangsungkan pernikahan dan menyandang nama Pengantin baru. Ciyeeee:v
Setelah masuk ke dalam kamar Hazel diam. Ia mau ngapain? Ia tak tau apa-apa. Hanya melihat Vano yang mengambil pakaian nya dari lemari dan bergegas mandi.
Semua kegiatan yang Vano lakukan tak terlepas dari pandangan Hazel.
"Ngapain lihat-lihat saya?" Tanya Vano datar saat menyadari bahwa Hazel memperhatikannya sedari tadi.
Hazel gugup sambil menunduk.
Vano yang melihat tingkah Hazel merasakan gejolak aneh dari dalam hatinya. Ada yang aneh. Batin nya.Karena melihat Hazel yang terus berdiri, Vano menyuruhnya duduk di sofa selama menunggu Vano menyelesaikan Ritual mandinya.
Hazel dia dan gugup. Setelah menyiapkan pakaian nya, Ia duduk melihat isi kamar Vano yang tampak Kalem dan cocok buat selera lelaki pada umumnya. Tetapi beda. Kamar ini luas dan tampak mewah.
Hazel ber-decak kagum. Dan ber-tanya-tanya dalam pikiran nya. Pasti Vano orang kaya. Tapi ia kerja apa? Dan di mana Ayah nya Vano?
Dari awal tinggal disini Hazel tak banyak tanya. Ia hanya tinggal makan, Tidur dan melakukan beberapa hal lain nya. Seperti memasak, Berkebun dan lain hal. Itu pun di bawah pengawasan Mama Rina dan Viera.
Hazel masih diam di dalam kekaguman nya. Sampai tak sadar Vano sudah keluar dari kamar mandi dan memperhatikan nya dengan tatapan yang tidak dapat di artikan.
"Mandi sana. Saya sudah selesai" Ucap Vano datar dan langsung berjalan ke tempat tidur.
Hazel hanya diam. Dia gugup!
Ia segera berjalan ke kamar mandi dan melaksanakan Ritual mandi-nya. Meninggal kan Vano dengan perasaan yang ia tak tau itu apa. Vano hanya diam dan membaca proposal yang ia pegang.Detik demi detik terlewati begitu juga menit demi menit berganti.
Akhirnya Hazel keluar dengan memakai piyama berwarna Biru dongker.Ia bingung harus menuju kemana. Tempat tidur, Lantai. Atau sofa?
Sofa aja kalik ya.Hazel pun bergegas ke Koper punya nya dan menyimpan barang-barang nya. Ia belum juga menyusun baju-baju nya. Ia tak tau akan seperi apa hidup nya kedepan.
Setelah menyimpan barang-barang, Hazel beranjak ke Sofa dan membaca buku yang ia bawa. Buku apa? Novel tentu nya. Hazel memang suka membaca. Tetapi hanya novel dan beberapa pengetahuan lain nya.
Semua gerak-gerik nya tak lepas dari pandangan Vano. Yupss sedari tadi Vano melihat tingkah laku Hazel yng tampak kaku tersebut. Agak gemas si batin Vano. Tetapi ia buru-buru menyangkal hal tersebut. Ga mungkin!
Tak ada sedikitpun suara yang terucap dari mereka berdua. Hanya ada suara membalikan tiap lembaran kertas.
Yaaa. Selama ini saat Hazel tinggal di rumah tersebut. Ia tak pernah ber-interaksi dengan Vano. Hanya pada saat Fitting baju pengantin saja. Selebih nya tidak pernah. Hazel meringis mengingat nya.
Hazel hanya melihat Vano dari jauh tanpa mengajak berbicara. Apalagi Hazel tipe yang pemalu dan cuek pada saat baru kenal. Ya gitu deh. Mesti cowo dulu yang mulai pembicaraan. Kalau dia ingin bicara baru dia akan memulai percakapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hamil Diluar Nikah
RomanceSetelah tamat, cerita ini akan di revisi. *** Apa yang dimaksud dengan masalah dan penyesalan bagimu? Bagiku itu hanyalah sampah yang selalu mengikuti ku dan membuat orang-orang benci padaku. --Hazelia Prescilla Putri Aku dan kesalahan adalah dua h...