CHAPTER 1

1.8K 223 17
                                    

Ini bulan Mei 2028. Tepat tujuh tahun yang lalu, Sebuah grub mengakhiri kontrak mereka secara tiba tiba. Tanpa persiapan maupun perpisahan. Hanya mengandalkan surat dan semuanya berakhir.

Lagu yang indah, Penggemar yang royal, Selalu memenangkan penghargaan, Tak ada skandal, tak ada rumor rumor buruk yang menyebar. Namun itu tak membuat Grub tersebut bertahan lama. Enam anggota dan enam tahun.

Grub itu bernama GFRIEND. Kebusukan agensi yang memaksa mereka membubarkan diri. Tidak dihargai semestinya, sudah membangun agensi dari nol dan ini balasannya?

Sowon. Mantan seorang leader dengan sikap kepemimpinannya yang sangat hebat. Menjaga semua membernya dengan sepenuh hati seperti adiknya sendiri.

Tapi semuanya sudah melupakan Seorang Sowon sekarang. Yang orang orang tau dia adalah Sojung, si Aktris cantik dengan seribu talentanya.

Dia adalah Sojung, aktris Sekaligus aktor yang sangat terkenal. Dijadikan Ikon kecantikan dimana mana. Bakat akting Sojung yang sangat hebat membuat dirinya mendapat beberapa penghargaan ternama.

Dibalik kesuksesannya sekarang, dia merindukan lima kawan kawannya. Entah kemana mereka pergi, Sojung tak pernah mengetahui. Terakhir kali sekitar dua tahun yang lalu, ia tak sengaja bertemu dengan Eunha di bandara. Hanya sekedar saling bertegur sapa sebelum akhirnya berpisah begitu saja.

"CUT! Oke, Kerja bagus Semua!" ujar seorang sutradara sambil diselingi tepuk tangan. Para staf lain juga mengikuti tepuk tangan sang Sutradara, terdengar juga beberapa staf bersiul merdu.

"Terima kasih atas kerja samamu, Sojung."

Sang Sutradara mendekati Sojung, mengangkat tangannya untuk menjabat Sojung. Ia bersiap membalas jabatan tangan sang Sutradara sambil melemparkan senyuman sebelum akhirnya telepon berdering.

"Maaf" Kata Sojung sambil menundukan setengah badannya, yang dimaksudkan untuk ungkapan permisi. Ia pergi menjauhi sutradara yang sedang mencoba berbicara dengannya.

"Dia orang yang sibuk," kata sang Sutradara memandangi sedih tangannya yang tak jadi berjabat tangan dengan Sojung si aktris terkenal itu.

"Halo? Sojung, sudah selesai? Aku akan menjemputmu. Bersiaplah."

"Baik"

Telepon terputus, Sojung lalu berjalan menjauh dari tempat syuting. Mengambil tas serta barang barangnya kemudian mendekati kembali sang sutradara yang masih mengobrol dengan para staf lain.

"Terima kasih atas kerja keras kalian. Aku akan langsung pergi."

Sojung berkata seraya melemparkan senyuman kearah lawan bicaranya. Kakinya melangkah pergi begitu saja tanpa menunggu orang orang yang tadi ia ajak bicara membalas.

"Kamu tampak begitu lelah. Apa kamu belum tidur?" Seseorang pria bertanya, seraya mengintip Sojung dari kaca atas mobil yang terlihat sangat lesu tak bertenaga.

"Pertanyaan yang lucu Manager-nim. Sedari tadi malam hingga pagi aku ada di lokasi syuting dan kamu masih sempat bertanya hal yang pasti sudah kamu ketahui jawabannya?"

"Tidurlah, masih ada satu jam lagi. Kamu bisa gunakan itu."

"Tidur dimobil membuatku pusing."

"Itu lebih baik daripada kamu tidak tidur sama sekali, tidurlah. Akan aku bangunkan jika sudah sampai."

Sojung tak menjawab lagi. Perhatiannya kini beralih ke jendela mobil yang menampilkan gedung gedung tinggi dengan gemerlap cahayanya. Sesekali Sojung juga melihat foto wajahnya yang terpampang jelas.

"Kota ini penuh denganmu, Sojung. Kemanapun aku pergi pasti ada fotomu," ucap Manager Sojung

"Jangan bilang kamu bosan melihat wajahku?"

We Are Always One [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang