CHAPTER 15 [END]

1.1K 177 31
                                    

"TUNGGU!"

Pria dengan jas hitam serta dasi yang berantakan masuk. Nafasnya tersengal, rambutnya juga tak kalah berantakan. Dia menyela pembicaraan Sojung, ini tidak etis memang tapi Sojung membiarkannya. Dia masih terlalu gugup untuk menyuruh orang lain menuruti keinginannya sekarang. Tapi tunggu, sepertinya Sojung mengenal orang itu.

Semua mata kini tertuju pada pria itu, tak terkecuali Sojung. Dia, pria itu adalah orang yang tempo hari dimaki habis habisan oleh Sojung, juga orang yang sama dalam vidio yang kini tengah beredar luas di seluruh platfrom media sosial.

"Nona Sojung─ aku tau ini tidak sopan, tapi bolehkah aku meluruskan apa yang terjadi?" Pria tadi mendekat, menyuruh Sojung untuk mundur beberapa langkah menjauhi mikrofon yang terjejer rapi.

Sojung menuruti, dia mengambil tiga langkah mundur dengan tatapan binggung. Tak kalah binggungnya dengan para awak media yang tengah berada disana. Sojung meneguk air ludahnya sendiri, menerka nerka apa yang akan terjadi setelah ini.

"Tapi tunggu─"

"Aku akan menjelaskan semuanya, ini salahku, biarkan aku melakukan ini setidaknya untuk ungkapan permintaan maafku." ungkapnya lalu berbalik, mengetuk ngetuk mikrofon, mengecek apa sudah menyala atau belum.

"Tes tes, ini menyala? Baiklah, semuanya maaf menyela. Aku tahu ini sangat mendadak, kurasa kalian tahu siapa aku." Pria itu berbicara tanpa terdengar nada gugup sedikitpun. Sementara Sojung masih diam tak bergeming, binggung dengan situasi yang terjadi kini.

"Aku, aku Park Yeong-Hee, orang yang dibentak oleh Nona Sojung di vidio yang sedang beredar sekarang,"

Semua wartawan saling bertukar pandang, siapa yang akan menyangka si korban malah datang dan berdiri dihadapan publik tanpa rasa takut seperti ini? Bisik bisik awak media menggema keseluruh ruangan. Jelas tidak ada keprofesinalitas disini.

"Aku minta perhatiannya, tolong."

Ruangan kembali sepi, hanya sesekali suara jepretan kamera serta flash yang berkedip. Ini sesuatu yang harus diabadikan, sesuatu yang akan membuat para wartawan ini mungkin dinaikkan pangkat, atau sesuatu yang lain.

"Baiklah, seperti yang sudah aku katakan, aku Park Yeong-Hee. Aku berdiri disini tidak untuk menyalahkan Sojung atau menuntutnya atas apa yang dia lakukan padaku."

"Aku disini, berdiri disini, hanya ingin menjelaskan bahwa vidio yang tengah kalian tonton itu nyata adanya."

Sojung sontak melotot, menggelengkan kepala beberapa kali. Dia dari tadi hanya berharap pria bernama Yeong-Hee ini akan meminta maaf atas kesalahannya.

"Namun─" ungkapnya tertahan.

"Ini semua dilandaskan kesalahanku, aku dengan sengaja mengambil foto nona Sojung diam diam,"

"Aku akan bertanya terus terang kepada kalian. Bagaimana jika seseorang mengambil foto paha kalian diam diam? Aku rasa kalian juga melakukan hal yang sama seperti nona Sojung,"

Sungguh, Sojung kini hanya bisa menunduk. Entah bagaimana, perkataan orang itu berhasil membuat Sojung merasa buruk.

"Oleh karena itu, aku disini ingin meminta maaf secara tulus dari dasar hatiku. Meminta maaf pada penggemar Sojung yang telah membuat kalian cemas juga terutama kepada Nona Sojung yang membuatmu terjatuh dalam masalah seperti ini. Terima kasih."

Pria itu menundukan badan hampir sembilan-puluh-derajat kepada awak media. Tak lupa dia berbalik, juga memberikan Sojung tundukan badan tanda hormat. Senyum terlihat jelas diwajahnya.

Dia menepuk pundak Sojung dua kali, "Aku selama ini hidup dalam rasa bersalah sejak vidio itu tiba tiba muncul, aku benar benar merasa harus melakukan ini. Kurasa aku juga perlu meminta maaf secara pribadi lain waktu, aku permisi."

We Are Always One [✓]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang