7. First Time.

439 31 0
                                    

Pagi ini Renjun dan Jeno sedang sibuk membereskan rumah mereka, memindahkan semua baju Jeno ke kamar utama, kamar yang Renjun tempati.

Kenapa tiba-tiba Jeno memindahkan barangnya? Taeyong jawaban-nya! Taeyong berkata kalau dia akan datang siang ini.

Jeno takut kalau sang Eomma ber-keliling rumahnya dan memeriksa setiap ruangan. Jadi, daripada Jeno ketahuan kalau dia pisah ranjang dengan Renjun, lebih baik Jeno pindahkan barangnya lebih dulu.

"Hah~~~" helaan nafas lega dari mulut Jeno ketika dia berhasil memindahkan semua barangnya. Tentunya bersama Renjun.

Anak itu kekeh untuk membantu Jeno membereskan barangnya. Padahal Jeno sudah melarangnya dan memarahinya. Tapi tetap saja Renjun memaksa untuk membantu.

Jeno sudah sangat lelah memarahi anak itu. Akhirnya dia diamkan saja anak itu, membiarkan dia membantu Jeno.

"Kau tunggu sini dulu ya. Aku akan memasakkan makanan untuk Eomma." Titah Renjun yang tidak di tanggapi Jeno.

Renjun akhirnya keluar dari kamar utama menuju dapur, memasakkan makanan khas Korea untuk Taeyong.

Setelah berkutat lama di dapur, masakan Renjun pun jadi. Renjun segera membawanya dan menaruhnya di atas meja makan. Menyusun segala table manner di meja makan.

"Cha! Sudah selesai." Gumam Renjun dengan bangga-nya, melihat masakannya yang telah jadi.

Tepat ketika Renjun selesai merapihkan table menner, bel rumah mereka berbunyi.

Renjun langsung saja pergi untuk membuka pintu, tapi nyatanya dia kalah cepat dengan Jeno. Jeno sudah bergegas membuka pintu.

"Eomma. Kenapa bawa koper?" Tanya Jeno yang kaget ketika pertama kali membuka pintu, melihat Taeyong yang  membawa koper.

"Eomma mau menginap satu hari di sini. Appa-mu tidak akan pulang nanti malam. Jadi, Eomma memutuskan untuk menginap di sini." Ucap Taeyong yang langsung masuk ke dalam rumah Jeno.

"Aku tidak perlu meminta jawaban kalian." Tambah Taeyong, yang langaung masuk ke dalam kamar tamu.

Jeno mendecak, menatap Renjun sinis. Mau tidak mau dia harus tidur bersama dengan Renjun nanti malam.

Sedangkan Renjun? Ia hanya diam, ia tidak tau harus berbuat apa.

Renjun memilih untuk menyiapkan minum untuk Taeyong. Ia pasti lelah, jadi Renjun membawakan minum untuk Taeyong.

*tok tok tok* Renjun mengetuk pintu kamar tamu, kamar di mana Taeyong akan menginap, sebelum Renjun masuk.

Setelah di izinkan masuk oleh Taeyong, Renjun langsung masuk. Terlihat Taeyong tengah membereskan kopernya.

"Mau aku bantu Eomma?" Tawar Renjun yang langsung memberikan ice jeruk kepada Taeyong, dan membantu Taeyong merapihkan barangnya.

Taeyong mengambil minum yang di berikan Renjun lalu meminum-nya.

"Ah iya!" Pekik Taeyong secara tiba-tiba, sukses membuat Renjun tersentak kaget.

Taeyong langsung mencari sesuatu yang ada di dalam tas kecil yang ia bawa.

Setelah mengambil kotak kecil yang ada di dalam tas, Taeyong membuka kotak kecil itu di depan Renjun.

"Bagus tidak?" Tanya Taeyong kepada Renjun.

Renjun dapat melihat cincin yang ada di dalam kotak itu. Cincin itu sangat cantik dengan berlian sedang di tengahnya dan ukiran di sekitar cincin itu.

Renjun menatap takjub cincin yang di perlihatkan Taeyong. "Sangat cantik Eomma. Dimana Eomma membeli itu?" Tanya Renjun penasaran.

"Eomma tidak membelinya. Ini dari Halmeonie-nya Jeno." Seru Taeyong.

"Ini perhiasaan keluarga Lee yang telah di pakai secara turun temurun. Nah, berhubung Jeno sudah menikah, dan kau istri sah dari Jeno, maka perhiasan ini akan jadi milik-mu." Ucap Taeyong yang mulai memakai-kan cincin itu ke jari tengah Renjun, karena jari manis Renjun sudah di isi cincin pernikahan Renjun.

"Jaga baik-baik ya. Jangan sampai hilang." Peringat Taeyong yang langsung di angguki kepala oleh Renjun.

"Pasti Eomma! Aku akan menjaga cincin ini." Seru Renjun, memandang cincin yang tersemat di jari tengah Renjun.

"Ah iya, apakah Eomma sudah makan? Aku sudah memasakan makanan untuk Eomma." Tanya Renjun.

"Masak apa? Apakah makanan China lagi? Kemarin makanan-mu sangat enak." Seru Taeyong secara jujur. Bahkan Jaehyun memberikan respon positif ketika Taeyong memberikan masakan yang tekah ia bungkus untuk Jaehyun.

"Makanan Korea dan China. Tadinya aku ingin masak masakan Korea saja. Tapi sepertinya aku tidak yakin akan keterampilan masak-ku. Jadi, aku tambahkan masakan China, apabila masakan Korea-ku tidak enak." Ucap Renjun.

"Tidak ada yang tidak enak kalau kau masak Injun-ah." Puji Taeyong.

Mereka pun mulai berjalan menuju meja makan. "Nanti Eomma harus memberi respon yang positif ya! Kalau enak, ya bilang enak. Kalau tidak, ya bilang tidak. Aku juga minta masuk-kan apa yang kurang dalam masakan-ku." Seru Renjun.

"Tentu saja. Nanti Eomma akan merespon secara jujur untuk-mu." Balas Taeyong.

Mereka terus berjalan sampai akhirnya tiba di ruang makan. Renjun langsung menduduk-kan Taeyong di kursi.

"Eomma, tunggu sini dulu ya. Injun akan memanggil Jeno dulu." Pinta Renjun.

Taeyong menganggukkan kepalanya, pandangan-nya tak lepas dari makanan yang di buat Renjun. Sepertinya makanan yang di buat Renjun enak. Dari platting-nya saja sudah terlihat.

Renjun langsung menghampiri Jeno yang sedang berada di kamar, mungkin.

*cklek* Renjun mulai membuka pintu kamar utama, berjalan dengan perlahan.

Terlihat Jeno sedang tertidur di atas ranjang yang berukuran king size. Renjun tidak enak untuk membangunkan Jeno. Tapi ia tidak mau membuat Taeyong menunggu kelamaan. Lagipula Jeno belum mengisi perutnya. Jadi, Renjun memutuskan untuk membangunkan Jeno.

Menepuk pelan kedua pipi Jeno, agar sang empuh bangun dari tidurnya.

Tampang polos yang Renjun lihat saat Jeno tidur, membuat senyum Renjun terbit.

"Jen, ayo bangun." Ucap Renjun, seraya menepuk pipi Jeno.

Jeno mengeliat, perlahan membuka matanya.

"Ngapain kamu?!" Sentak Jeno, menyentakan tangan Renjun yang ada di pipi-nya, lalu menjauhkan tubuhnya dari Renjun.

"Ssstt, jangan kencang-kencang. Nanti Eomma dengar." Peringat Renjun.

Jeno mengerutkan dahinya heran, lalu ia teringat bahwa Eomma-nya sedang ada di sini.

"Ngapain?" Tanya Jeno sekali lagi.

"Eomma menyuruh kita untuk makan bersama. Jadi, cepat-lah. Eomma sudah menunggu kita di bawah." Titah Renjun, menggenggam tangan Jeno dan menariknya.

Jeno yang baru bangun pun hanya mengikuti ke mana Renjun membawanya.

Sampai di ruang makan, Renjun langsung menduduk-kan Jeno di kursi, diikuti dirinya yang berada di samping Jeno.

Renjun mulai menuangkan nasi berserta lauknya ke dalam piring, untuk Jeno makan. Renjun juga menyiapkan-nya untuk Taeyong.

"Betapa enak-nya dirimu Jen. Setiap hari bisa merasakan makanan enak buatan Injun." Puji Taeyong yang baru saja menerima piring dari Renjun.

Renjun hanya tersenyum, lalu duduk di samping Jeno.

Mereka pun mulai makan bersama, membuat Renjun senang. Apalagi saat ini Jeno sedang memakan makanan buatan-nya.

CONCILIANTIS - NORENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang