Malam hari di kamar utama, Jeno dan Renjun sedang duduk di atas ranjang mereka dalam diam. Mereka berdua tidak ada yang berniat membuka suaranya masing-masing.
Ah, sebenarnya Renjun sangat ingin mengobrol bersama Jeno. Namun ia urungkan. Renju takut kalau Jeno akan risih, atau marah karena mendengar ocehan atau pertanyaan Renjun nantinya. Jadi, Renjun lebih memilih untuk diam.
Sedangkan Jeno, Jeno sedang mencuri-curi pandang ke Renjun. Pakaian tidur Renjun yang Renjun kenakan sangat membuat Jeno tertarik.
Renjun terlihat menggemaskan ketika memakai baju tidur pendek bermotif moonmin ini.
Apalagi ketika Jeno melihat leher jenjang milik Renjun, dan juga paha Renjun yang tersingkap di balik selimut, membuat Jeno merasakan hal aneh di tubuhnya.
Ia laki-laki normal yang tidak akan tahan ketika di sodorkan pemandangan yang sangat bagus saat ini.
'Ck! Apakah dia berniat menggoda-ku? Jangan harap kalau aku akan tergoda oleh dirinya! Dia tidak ada apa-apanya di banding-kan Nana ku.' Batin Jeno, mengalihkan pandangan-nya dari Renjun.
*srek* selimut yang di buka oleh Renjun, mengundang perhatian Jeno.
"Jeno, mianhe. Tapi aku tidak suka kesepian. Aku akan menonton film horor. Maaf kalau kau tak suka atau takut dengan film horor." Ucap Renjun, menatap Jeno sejenak, lalu mulai menyalakan televisi, lalu membuka aplikasi netflix di layar televisi, mencari film horor yang baru saja keluar dan ingin ia tonton.
Jeno yang mendengar itu mendelik. "Kau kira aku takut dengan film hantu?!" Sarkas Jeno tidak percaya.
"Aku tidak tau. Tapi aku meminta maaf kalau memang benar kau takut." Ucap Renjun, mulai menyetel film pilihan-nya.
"Ah iya! Aku lupa!" Pekik Renjun secara tiba-tiba, dan mulai memberhentikan film-nya sejenak.
"Jeno-ya, tunggu sebentar ya. Aku ingin membuat popcron terlebih dahulu!" Seru Renjun yang langsung pergi dari kamar-nya untuk membuat popcron, untuk mereka makan bersama, sembari menonton film.
Jeno hanya acuh, tidak tertarik dengan aktivitas Renjun. Dia tetap menatap layar ponsel miliknya. Melihat chat-tan dirinya dengan Jaemin, yang tidak pernah di balas ataupun di baca oleh Jaemin.
"Apakah Jaemin benar-benar telah melupakan aku?" Gumam Jeno, menatap nanar aplikasi pesan-nya bersama dengan Jaemin.
"Tidak mungkin! Aku yakin dia masih mempunyai rasa kepada-ku! Dia bersikap seperti ini hanya untuk menjaga perasaan Renjun! Aku yakin anak itu meminta Jaemin untuk menjauhi-ku!" Sambung Jeno diiringi desisan geram, yang terus menuduh Renjun.
*cklek* pintu kamarnya terbuka, mempelihatkan Renjun yang tengah repot membawa 2 buah popcron di tangannya, berserta dengan 2 kaleng cola.
Perlahan Renjun naik ke atas ranjangnya, memberikan satu popcron dan satu kaleng cola untuk Jeno. Sedangkan satunya lagi untuk dirinya.
"Nah, ini baru yang namanya nonton!" Seru Renjun yang mulai menekan tombol play.
Mereka akhirnya mulai menonton horor bersama. Jeno yang awalnya tidak berminat untuk menonton film, akhirnya ikut menonton film bersama dengan Renjun.
'Ck! Aku kira dia tidak takut menonton film horor ketika mengajak-ku untuk menonton film. Tapi ternyata sama saja. Dia yang ingin menonton film horor, ternyata dia yang paling penakut.' Batin Jeno yang sudah jengah mendengar teriakan Renjun yang tertahan karena Renjun yang mengigit boneka moonmin miliknya sewaktu berteriak. Tidak hanya berteriak, Renjun juga menutup kedua matanya saat sang hantu datang, atau menggelenjit kaget ketika mendengar sound yang menggagetkan.
***
*kring kring* suara alarm dari ponsel Renjun sukses membuat Renjun membuka matanya.
Renjun langsung mematikan alarm itu, karena takut mengganggu tidurnya Jeno.
Perlahan Renjun beranjak dari kasurmya. Keluar dari kamarnya menuju dapur.
Yup! Dia berniat untuk membuat sarapan. Seperti apa yang ia lakukan setiap harinya.
Memeriksa bahan makanan yang ada di kulkas, lalu dia mulai memasak makanan yang ia bisa.
Berkutat di dapur selama beberapa menit, lalu makanan yang ia masak pun jadi. Renjun langsung menyusun table menner, dan akhirnya bergegas membangunkan Taeyong dan juga Jeno.
Baru saja ia ingin membangunkan Taeyong, Taeyong sudah keluar dari kamarnya.
"Selamat pagi Eomma. Bagaimana Eomma? Apakah tidurnya nyenyak?" Sapa Renjun kepada Taeyong yang sedang merenggangkan tubuhnya.
"Eoh, kau sudah bangun? Kau bangun jam berapa?" Tanya Taeyong kaget.
"Sudah daritadi Eomma. Oh iya, aku sudah memasak-kan sarapan unik Eomma. Segera menuju meja makan setelah mandi ya Eomma? Aku akan membersihkan tubuh-ku dulu." Ucap Renjun.
Taeyong hanya mengangguk dan memasang wajah takjub akan Renjun
Bisa-bisanya dia bangun pagi dan langsung masak. Anak-nya memang benar-benar beruntung mendapatkan Renjun. Awas saja kalau nantinya anaknya menyakiti Renjun atau membuat Renjun pergi! Taeyong tidak akan segan-segan membuat perhitungan serta pelajaran kepada Jeno, anaknya sendiri.Renjun yang sudah mendapat balasan dari Taeyong pun langsung bergegas masuk ke dalam kamar-nya.
Sampai di dalam kamar, Renjun langsung masuk ke dalam kamar mandi guna membersihkan tubuhnya.
10 menit berada di dalam kamar mandi, Renjun pun keluar dari dalam kamar mandi.
"Yak!" Teriak Jeno yang membuat Renjun kaget.
"Wae wae wae?" Tanya Renjun panik.
"Yak! Apakah kau berniat untuk menggoda-ku?!" Teriak Jeno yang langsung memalingkan wajahnya dari Renjun yang saat itu tengah menggunakan handuk kimono yang menutupi tubuhnya sehabis mandi.
Siapa yang gak kaget ketika baru bangun tidur melihat Renjun yang baru saja keluar dengan menggunakan handuk kimono yang memperlihatkan kaki jenjang putih mulus milik Renjun, paha putihnya juga terlihat. Bukan hanya itu, rambut Renjun yang di keatasi menggunakan handuk, membiat leher putih Renjun terlihat, serta coar bone Renjun terpampang, dengan air yang menetes di sekitar lehernya.
Renjun tersadar, ia langsung menuju lemari, mengambil beberapa pakaian lalu masuk lagi ke dalam kamar mandi.
"Pabbo! Pabbo! Kenapa bisa kau lupa kalau ada Jeno di dalam kamar ini?!" Rutuk Renjun kesal atas kebodohan-nya.
Bisa-bisanya ia lupa kalau ada Jeno di dalam kamar. Padahal pas bangun tadi ia melihat Jeno. Kenapa pas habis masak dan mandi dia bisa lupa seketika?
*tok tok tok* ketukan pintu kamar mandi membuat Renjun tertegun.
"Yak! Kau bisa cepat tidak? Aku juga ingin mandi!" Teriak Jeno yang membuat Renjun langsung memakai pakaian-nya.
*cklek* Renjun membuka pintu kamar mandi setelah selesai memakai baju-nya.
"Mian." Ucap Renjun ketika pertama kali ia buka pintu, dia langsung berhadapan dengan Jeno yang tengah berdiri di depan pintu.
Jeno mendesis, lalu menyingkirkan Renjun yang menghalangi jalan-nya. Tanpa menunggu, Jeno langsung masuk ke dalam kamar mandi, tanpa berniat membalas permintaan maaf Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
CONCILIANTIS - NOREN
FanfictionCERITA INI KHUSUS NOREN (JENO X RENJUN) SHIPPER! APABILA KALIAN TIDAK SUKA DENGAN SHIPPER YANG BERSANGKUTAN? DIMOHON UNTUK TIDAK BERKOMENTAR NEGATIF DI KOLOM KOMENTAR! ATAUPUN DI KEHIDUPAN PRIBADI LEE JENO DAN HUANG RENJUN!