Bagian 02

14 3 0
                                    

"Pernah mencintai orang yang salah, adalah kebodohan terbesar seorang Tika"

-Aurelia Tika Gemilang-

🎶Play Now|| Tiba-tiba •Andmesh 🎶

HAPPY READING
***

Bel pertanda jam istirahat berbunyi nyaring, membuat para penghuni kelas yang hampir mati kelaparan langsung berbondong-bondong datang ke kantin. Suasana sesak pun mulai mendominasi kantin.

"Ka, lo mau pesan apa? Biar gue pesenin," tawar Al sambil menyodorkan buku menu kepada Tika.

"Kayak biasa aja."

"Oke, tunggu sebentar."

"Iya."

Sambil menunggu Al membawakan pesanannya, Tika pun meraih ponselnya dan memainkan game serta sosial media yang ada. Hingga satu foto mesra tampil di beranda salah satu media sosialnya. Rahang Tika tiba-tiba mengeras ketika melihat foto itu.

Ya, itu adalah foto Ghalib-mantannya yang tengah bermesraan dengan Nina-mantan sahabatnya yang membuat hubungan dirinya dan Ghalib kandas.

Dari kejauhan tampak Al yang tengah menenteng satu kresek hitam yang disangkutkan dipergelangan tangannya dan dua mangkok bakso yang bertengger di masing-masing telapak tangannya dengan susah payah.

"Nah, ini bakso buat lo," ucap Al menyodorkan semangkok bakso kehadapan Tika. Namun tak lama dahinya mengernyit heran melihat Tika menatap kosong layar ponselnya.

"Hei Tika." sahut Al sambil melambaikan tangannya ke depan wajah Tika yang membuat dirinya terkejut.

"Eh ngapain sih lo, rese banget!"

"Habis lo bengong kayak beruk nungguin tuannya ngasih makanan."

"Gue tampar ya tuh mulut!"

"Haha, ampun dah ada mbak jago. Eh iya tadi lo beneran melintir tangannya si Anet?"

"Iya."

"Gila keren banget, gue yakin sih si nenek lampir itu kapok sama lo!"

"Ngga."

"Kenapa?"

"Karena sebelum dia dapatin lo, pasti dia bakal terus cari gara-gara sama gue!"

"Gue manusia ganteng sandingan sama si nenek lampir? Sorry banget gue ngga sudi, kalau sandingan sama lo sih gas aja." Cerocos Al yang membuat Tika menjadi tersedak.

'uhuk-uhuk'  Al yang panik langsung memberikan segelas air kepada Tika.

Mereka kini asik menyantap bakso yang berada didepan mereka. Kemudian tak lama Al membuka sosial media, dan tampak foto Ghalib tengah bermesraan dengan Nina.

"Weh anj*ng Ka, mantan lo sekarang sama si Nina? Hadeuh seleranya rendah banget sih, Ghalib-ghalib,"  celetuk Al yang membuat Tika tiba-tiba tidak selera makan.

"Setidaknya dia emang ganteng, ngga ngaku-ngaku kayak lo!" tukas Tika malas.

"Hadeuh Tika ngapain sih lo masih bela-belain cowok berandal kayak dia. Mending lo sandingan aja sama gue, percaya deh bakal bahagia lahir batin!"

"Najis!"

"Najis-najis ntar juga lo suka sama gue!"

"Ngga."

"Gue yang bakal bikin lo jatuh cinta sama gue, pegang kata-kata gue!"

"Terserah." tukas Tika kemudian bangkit dari tempat duduknya dan melenggang pergi meninggalkan Al begitu saja.

"Gue janji bakal jadi pangeran pelindung lo satu-satunya, Ka!" sorak Al yang terdengar hingga seluruh penjuru kantin yang kini beralih menatap mereka.

***
Area mading kelas sepuluh kini tengah menjadi pusat perhatian semua orang, entah ada rumor apa hari ini. Membuat Tika beralih haluan untuk melihat papan itu.

"Oh jadi ini dia iblis berdarah dingin itu!" bisik seorang gadis kepada temannya yang berada tepat di samping Tika.

"Ih kok gue ngga nyangka banget dia begitu, padahal gue dia gadis baik." celetuk yang lain

"Otak doang yang bagus, tapi perilakunya ngga banget!"

"Kasihan banget kak Anet dipelintir gitu tangannya."

"Eh dia mantannya kak Ghalib si kapten basket SMA sebelah itu, bukan sih?"

"Malu-maluin banget sih!"

Semua orang tiba-tiba membicarakan dirinya, membuat ia geram dan langsung menerobos kerumunan untuk bisa langsung berada di pusat mading.

Damn it!

Siapa anak  set*n yang berani mengambil gambar dirinya ketika tengah memelintir tangan Aneta tadi dan menggiring opini aneh-aneh tentang dirinya.

Dengan cepat Tika merobek kertas yang bertengger di papan hijau itu. "Siapa yang berani membuat berita  tentang gue ini!" celetuk Tika dengan rahang yang mulai mengeras dan membuat semua orang yang berada disana tidak ada yang berani bersuara.

"Gue, kenapa? Takut?!" tukas seseorang di balik kerumunan. Ya, itu adalah Nina.

"Maksud lo apa..."

"Perjanjian 24!" sela Nina yang langsung membuat Tika membeku di tempat.

Shit! Darimana anak ini tahu tentang perjanjian itu!- Batin Tika.

"Ngga usah heran gitu, gue tahu semua rahasia tentang lo nona Aurelia Tika Gemilang!" tukas Nina angkuh.

"Lo..." ujar Tika sambil menunjuk Nina.

"Apa!" tantangnya.

Kemudian Tika berlalu begitu saja meninggalkan kerumunan dengan perasaan penuh dendam. Perjanjian 24 membuat ia sangat tidak berdaya sekarang.

🍃🍃🍃

TBC

Update sesuai mood:)








TRIGONOME(TRY)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang