"Percayalah tentang satu hal, hal yang membuatmu terpuruk, justru itu yang akan menjadi teman terbaikmu"
-Aurelia Tika Gemilang-
🎶 Play Now|| Happier- Olivia Rodrigo 🎶
Happy reading
***Malam menjelang, bintang-bintang mulai bergelantungan di langit indah dengan rembulan yang sedang tersenyum menyinari dengan sempurna malam itu.
Tampak Tika tengah berdiri sambil menatap ke arah langit malam, beberapakali tampak ia tengah menghela napas kasar. Kejadian tadi siang sungguh menguras tenaga.
"Perjanjian 24!" gumamnya.
"Sialan perjanjian itu kenapa harus muncul lagi, argh!" sambungnya sambil berteriak frustrasi. Untung saja kamarnya di lengkapi oleh peredam suara, sehingga tidak ada seorang pun yang mendengar teriakkan itu.
Perlahan cairan bening mulai membasahi pipinya, suara isakan mulai mendominasi kamar. Tak lama berselang, Tika berjalan menuju pojok kamar, disana terdapat sebuah sebuah benda yang ditutupi kain putih.
Ya, itu adalah kanvas berukuran cukup besar. Perlahan tapi pasti, Tika mulai menyapukan kuas yang telah dicelupkan ke dalam palet warna sebelumnya dengan begitu terlatih.
Sebuah lukisan abstrak seperti pikiran kacau Tika terbentuk dengan begitu indah. Perlu diketahui, Tika adalah seorang penderita Bipolar Disorder.
Seorang penderita bipolar biasanya akan mengalami perubahan suasana hati yang begitu ekstrem, itulah yang Tika rasakan. Setelah ia melukis perlahan mood nya mulai membaik.
Semenjak putus dengan Ghalib, Tika mengalami depresi berat dan terdiagnosis terkena bipolar disorder. Dan sebagai terapi, psikiaternya menyarankan agar Tika melukis sebagai bentuk pelampiasan akan kegundahan hatinya.
Pada awalnya Tika begitu merasa terpukul dengan kenyataan pahit ini. Apalagi ditambah penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Namun, seiring berjalannya waktu Tika mulai terbiasa dengan kondisi ini apalagi ia selalu dilindungi oleh Al, manusia menyebalkan itu sangat mengerti dengan keadaan dirinya.
"Ngga nyangka ada manfaatnya juga gue kena bipolar, keahlian art gue jadi makin keren!" gumam Tika sambil tersenyum kearah galeri lukisannya.
Tiba-tiba perhatian Tika teralihkan oleh secarik kertas yang diremukan. yang berada di samping lemarinya. Buru-buru Tika mengambil kertas itu, dan membuka remukan kertas itu. Belum sempat Tika membaca isi surat itu, dering ponselnya membuat niatnya terurungkan.
"Ck siapa sih, ganggu banget malem-malem!" sungut Tika sambil mengangkat panggilan dari ponselnya malas.
"Orang sopan mana yang ganggu waktu orang untuk beristirahat?" sindir Tika kepada seseorang dibalik sana.
"Haha serius lu jam segini udah tidur?" tanya orang itu cekikikan. Sudah jelas siapa yang menghubungi Tika tengah malam begini, pelakunya adalah Alvero.
"Hidup gue, bukan lo!"
"Iya deh, mbak Aurel yang bener."
"Nama gue Tika! Lagian ngapain sih lo nelpon gue malem-malem?"
"Cuma gabut sih sebenarnya, tapi gue juga kangen sama lo," jawabnya begitu santai, membuat Tika begitu malas untuk meladeni manusia ini. Seketika telepon dimatikan sepihak oleh Tika.
tut...tut...tut...
"Rasain lo! Lagian ngga jelas banget jadi manusia," ucap Tika puas sambil menatap ponselnya.
***
Sekarang adalah hari Sabtu, dan itu tandanya waktu yang pas untuk Tika bermalas-malasan. Terbukti sejak tadi ia masih setia berada didalam selimutnya."Ya ampun Tika! Bangun kamu! Ngga ada ceritanya anak gadis siang bolong gini masih males-malesan." Cercah Santi sambil menyibakkan selimut Tika.
"Ih Mama, aku tuh masih ngantuk," jawab Tika cemberut.
"Oh gitu ya, yaudah tidur aja selamanya."
"E-eh iya-iya Tika bangun," jawab Tika yang segera bangkit dari nakasnya dan berjalan gontai ke arah kamar mandi.
Setelah menghabiskan waktu hampir satu jam untuk beres-beres akhirnya Tika turun ke bawah untuk ikut sarapan bersama Santi- mamanya. Belum sempat ia turun, sapaan yang membuat ia bergidik terdengar lantang dari bawah sana.
"Selamat pagi calon istri!" sapa Al sambil melambaikan tangan dan tersenyum manis ke arah Tika.
"Siapa yang mau jadi bini lo coba?"
"Kamu lah nona."
"Najis sumpah, demi apa pun amit-amit," ucap Tika sambil bergidik ngeri membayangkannya.
"Ntar juga ujung-ujungnya suka, dasar cewe. Di mulut doang ngga suka, dihatinya suka."
"Ngga usah ngarep lo!"
"Sudah-sudah! Kalian ini ya tiap ketemu berantem mulu, sakit kepala nih mama jadinya denger kalian berantem mulu," ucap Santi menengahi pertengahan dua sejoli ini, dan langsung membuat keduanya terdiam.
"Ya habisnya dia bacot mulu, Ma!" sanggah Tika.
"Udah Aurelia Tika Gemilang. Kamu mau tetap disana atau ikut makan?"
"Iya Ma, Tika turun." jawab Tika dan mulai menuruni satu demi satu anak tangga.
"Awas lo, urusan kita belum kelar!" bisik Tika dengan sorot mata tajam ke arah Al.
"Iya calon masa depan." jawab Al sambil mengedipkan sebelah matanya.
Tak lama kemudian suasana seketika hening, hanya terdengar suara gesekan peralatan makan. Hingga Santi membuka suara.
"Tika, nanti kamu pergi ya sama Al buat belanja bulanan soalnya Mama sebentar lagi harus ketemu klien."
"Ngga-ngga mending aku naik ojol aja ma, daripada harus satu mobil sama dia!"
"Jangan gitu sayang, Mama sengaja udah nyuruh Al kesini buat nemenin kamu. Soalnya Mama ngga mau kamu kenapa-kenapa."
"Tapi, Ma..."
"Mama ngga nerima penolakan ya!" sela Santi.
"Iya-iya nanti aku pergi sama Al." jawab Tika malas.
"Great! Oh iya Mama pergi dulu, Al kamu anterin anak Tante ini kalau dia macem-macem langsung telepon Tante." sambung Santi yang menitipkan pesan kepada Al.
"Siap Tante, aman itu." jawab Al antusias.
🍃🍃🍃
TBC
Update sesuai mood:)
Cast :
1. Taeyeon SNSD as Aurelia Tika Gemilang
2. Baekhyun EXO as Alvero Pribadi Perdana
KAMU SEDANG MEMBACA
TRIGONOME(TRY)
Teen FictionTipe ideal idaman semua kaum hawa adalah pintar, berbakat dan tentunya sangat cantik. Namun, semua itu tidak berlaku bagi seorang Aurelia Tika Gemilang. Justru ia sangat membenci kelebihan yang diberikan Tuhan itu, karena membuat semua orang yang de...