8. Tamu tak Diundang

3.1K 381 20
                                    

Hari ini Sakura bebas dari tugas. Izumi juga sudah mengabarkan kalau Sakura sama sekali tidak ada jadwal. Sakura tahu kalau Izumi sudah berkoordinasi mengenai jadwalnya bersama Sasuke.

Ino dan Temari syok mendengar perihal pertunangan Sakura dan Sasuke. Semalaman mereka mengobrol ditelfon sampai pukul sebelas malam.

Sakura bahkan berkali-kali meminta maaf pada mereka karena tidak mengatakan kalau dirinya berhenti main film , membatalkan kontrak dengan sutradara ternama dan hanya menyisakan kontrak iklan yang tersisa.

Wanita cantik itu mematut dirinya dicermin. Untung saja seharian Sasuke tidak mengabarinya jadi ia terbebas dari pria otoriter itu. Penampilannya sudah sangat sempurna. Hari ini ia ingin jadi dirinya sendiri, memakai pakaian yang ia inginkan dan juga menjadi orang biasa.

Akhirnya hari yang ia tunggu-tunggu datang juga. Hari ini ia terbebas dari jadwal menumpuk dan juga segudang jadwal yang membuatnya pusing. Belum lagi amukan sutradara saat dirinya salah adegan.

Sakura meraih tas juga ponselnya. Mereka akan bertemu di Restoran tempat biasa mereka bertemu. Biasanya mereka akan janjian dilokasi Ino ataupun Sakura tapi mereka meminta hari ini ke Restoran saja sekalian pergi untuk makan siang.



Hari ini ia putuskan untuk memakai dress dengan lengan berkerut. Ia juga tidak mau tiba-tiba saja Sasuke datang dan mengamuk karena dirinya memakai pakaian yang seksi.

Sesampainya dibawah tangga, ia mendapati Ibunya juga Ayahnya hendak naik keatas untuk menemuinya. Sakura yang tadinya terburu-buru berusaha bersikap santai. Wajah mereka terlihat seperti hendak mengatakan sesuatu namun ragu-ragu.

" Mah, Pah, Sakura mau bertemu Ino dan Temari. Tidak sampai sore sih, bolehkan? " Keduanya mengangguk sambil tersenyum namun masih saling pandang penuh tanda tanya. Sakura paling tidak suka kalau ada yang disembunyikan dari mereka.

" Silahkan sayang, tapi ada tamu didepan. Katanya dia mau ketemu sama kamu " Ucap Ibunya. Sakura mengernyitkan keningnya. Tamu? Siapa yang datang sebenarnya?

" Tamu? Sakura merasa tidak ada janji dengan siapapun " Ayahnya mendekat pada anaknya sembari berbisik.

" Tamunya seorang pria sayang, tampan seperti artis. Papa rasa dia pernah satu scene sama kamu " Sakura semakin penasaran. Akhirnya Sakura pamit pada kedua orangtuanya untuk menemui tamunya.

Keduanya hanya bisa mengangguk saja. Mungkin salah satu fans anaknya, anaknya kan cantik. Tapi tiba-tiba saja mengumumkan pertunangan dan memutuskan untuk berhenti bermain peran. Bagaimana para fansnya tidak terkejut.


Sakura melihatnya. Siapa sangka kalau pria yang menjadi bos perusahaan kacamata itu menemuinya disini. Sakura mendekatinya dengan cepat sembari memeluknya.

Dia adalah Leon Albert, seorang bos yang tiba-tiba saja merangkap sebagai model begitu Sakura menerima kontrak di perusahaannya selama lima bulan. Pria itu tersenyum lebar, rasanya lama sekali tidak bertemu Sakura.

Sakura mengirim kabar pada kedua sahabatnya kalau ia ada tamu sebentar. Keduanya mengiyakan dan bertanya makanan apa yang mau dipesan agar saat dirinya sampai makannya sudah tersaji diatas meja.

Sakura duduk disofa dengan cepat, melihat sudah ada makanan juga minuman yang disediakan membuatnya tidak khawatir Leon akan kelaparan.

Pria itu adalah bos, tapi bertindak seakan-akan seorang karyawan karena selalu bekerja seorang diri. Padahal ia punya ribuan karyawan diperusahaan miliknya.

" Leon, kenapa harus repot-repot kesini? Kamu kan bisa ke agensi, atau kamu kan punya nomer telfonku. Kamu bisa menghubungiku nanti aku datang ke perusahaanmu " Pria itu tersenyum manis. Seorang artis besar saja tidak sombong. Ia senang bekerja dengan Sakura maka dari itu ia menginginkannya lagi.

POSSESSIVE (SASU x SAKU) ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang