Agil menghela nafas lelah. Ia hendak merapikan anak rambut Adilla tapi tangannya ditepis
"Kenapa?"tanya Agil
"Gausah ngalihin keadaan deh"ketus Adilla
"Ngalihin? "
"Iya. Gue marah sama lo"
Agil memutar memori otaknya mengingat kejadian disekolah. Agil terkekeh pelan
"Maaf ya"ujar Agil
"Aku gak bermaksud apa-apa. Kamu jangan macam-macam sama Sita. Dia mantan aku, Papa punya utang sama Ayahnya sita terus belum lunas. Pokoknya jangan macam-macam sama dia, aku cuma takut Sita bakal berulah dan nyuruh aku lagi buat jadi pacaranya. Aku gamau"sambung Agil menjelaskan
"Kenapa? "
"Aku gak suka sama dia. Dari awal aku pacaran sama dia karena paksaan"
"Papa punya utang sama Ayahnya sita? Kenapa belum dilunasin? "tanya Adilla
"Papa udah punya uangnya tapi setiap papa mau bayar ,Ayahnya sita gak pernah ngasih nomor rekeningnya"
"Jangan macam-macam sama dia ya. Aku gamau kamu kenapa-napa"ujar Agil lembut
Adilla menatap Agil dengan tatapan yang sulit di artikan
"Iya"sahut Adilla
Agil mengulas senyum lalu memeluk Adilla erat
"Maaf ya? "pinta Agil
"Hm"sahut Adilla
"Tadi kenapa bisa berantem sama dia? "tanya Agil
"Erika mutar balikin fakta kalau aku ganggu kamu dinner sama dia. Padahal kan dia yang ganggu kita"adu Adilla
Agil terkekeh pelan "Nanti aku urus masalah itu"
"Kamu kenapa bisa babak belur? "tanya Adilla sambil menguraikan pelukannya
"Digebukin Ayahnya sita"
"KOK BISA? "pekik Adilla sambil membulatkan matanya
Agil tersenyum tipis "Dia ngira aku yang melintirin tangan anaknya makanya digebukin"
Adilla merasa bersalah akan hal ini "Maaf"
"Mau obatin ngga? "tanya Agil yang dibalas anggukan oleh Adilla
$$$
Adilla menahan tangis saat tiba-tiba perutnya nyeri. Ia lupa hari ini adalah jadwal datang bulannya
Dengan tertatih Adilla pergi kekamar mandi untuk membersihkan dirinya
Terdengar suara gemercik air dari kamar mandi,Agil membuka matanya lalu melihat space disebelahnya,tidak ada Adilla
"Dill"panggil Agil
"Iya? "sahut Adilla dari arah kamar mandi
"Ngapain? "
"Ganti pembalut"
Adilla membuka pintu kamar mandi setelah berganti. Matanya sedikit sembap karena menangis
"Kenapa nangis? "tanya Agil dengan suara serak basah
Muka bantal Agil, rambutnya yang sedikit acak-acakan dan bajunya yang sedikit kusut karena tidur menggoyahkan iman Adilla
"Gapapa"
Agil melirik sekilas jam dinding,pukul 2 malam
Adilla mendudukan dirinya dikasur

KAMU SEDANG MEMBACA
AGILDRA
Teen Fiction[FOLLOW DULU SEBELUM BACA] Rank #3 in apartemen (kam/26/8/2021) #7 in perjodohan (sen/4/10/2021) #5 in fakboy (sen/4/10/2021) #9 in fakboy (sel/5/10/2021) #1 in fakboy (rab/6/10/2021) #24 in romance (kam/7/10/2021) #25 in kisah remaja (Kam/9/12/2021...