28||Bahaya

9.5K 956 71
                                    

DIMOHON UNTUK BAPAK DAN IBU TENANG YAA

PERTANYAAN DAN KEBINGUNAN KALIAN DI PART KEMARIN BELUM BISA KAMI JAWAB DISINI, MUNGKIN DI NEXT CHAPTER 😍

HAPPY READING YA ❤

Sepertinya Agil mengidap bipolar. Semalam laki-laki itu menatapnya dengan tatapan ingin membunuh tapi kenapa sekarang laki-laki itu bergeloyatan dengan Adilla?

Sepulang sekolah tadi suhu badan Agil panas. Entah kena angin dari mana,Agil menjadi manja dari biasanya

"Dill"panggil Agil lirih

"Kenapa? "sahut Adilla lembut. Adilla tidak mau menyia-nyia kan moment ini

Agil menyuruh Adilla duduk di sofa sebelahnya. Adilla menurut

Agil merebahkan badannya di paha Adilla. Adilla tersenyum hangat

Gadis itu melupakan kejadian tadi pagi dimana dirinya di kuncikan. Ternyata sahabatnya Indah selaku ketua kelas membuat surat akal-akalan kalau Adilla sakit lalu diberi ke guru bk. Emang ada-ada saja tapi Adilla tetap berterima kasih. Setidaknya ia tidak alfa

Agil tersenyum miring kalau Adilla mengelus kepalanya

Agil merogoh saku celananya mengambil sesuatu lalu mengarahkan kearah Adilla

"AGIL"pekik Adilla kaget

Bagaimana tidak kaget? Agil mengarahkan pisau kecil kepada Adilla. Mata Adilla membulat. Maju se cm sudah dipastikan pisau itu menganai dadanya

Agil bangun dari tidurnya lalu tersenyum miring

"Pembunuh"

"Nyawa harus dibayar dengan nyawa"ucap Agil dengan tatapan yang sama seperti semalam, tatapan membunuh

"Gil"panggil Adilla pelan

"Apa sayang? "sahut Agil jahil. Ia sedikit memain-mainkan ujung pisau itu

"Jangan Gil"ucap Adilla panik ia menelan salivanya. Sumpah ia tidak menyangka Agil akan berlaku seperti ini

"Kok ngatur sih? "tanya Agil

"Gill, lo jangan main-main. Ini pisau"

"Iya tau"ucap Agil sambil terkekeh geli

"Gill,turunin pisaunya"ucap Adilla dengan raut cemas

Agil tersenyum miring melihat wajah cemas sekaligus panik Adilla

"AGIL"pekik Adilla saat Agil menjahilinya dengan sedikit menggores pisau itu ke dada Adilla

"Baru dikit sayang, masih kurang"ujar Agil

"JANGAN GIL"

"Kok jangan sih? "

"Lo kan yang bunuh Bunda gue"

"Balikin bunda gue dulu"ucap Agil gila

"GIL SADAR"

"Sadar kok"

Dengan sisa keberaniannya. Adilla meraih pisau itu. Meski tangannya sedikit tergores tapi syukurlah pisau itu kini ditangannya

"Siniin pisaunya"ucap Agil tak suka

"Nggak, ini bahaya"ucap Adilla

"Lo yang bahaya. Masa bunuh bunda gue sih! "

"Lo kenapa sih? "tanya Adilla kesal

"Gapapa sayang, gue lebih gapapa kalau lo mati"jawab Agil

Sepertinya Agil benar-benar sudah gila

AGILDRA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang