5

67 38 85
                                    

Tina masih kaget dengan sosok wanita yang berdiri di hadapannya dan Dax. Wanita berambut sebahu terurai rapih dan lurus, menggunakan blazer berwarna hitam dan celana panjang yang sedikit melebihi lutut. Dari penampilan dan wajahnya yang sangat rapih, tidak akan menyangka jika wanita yang dihadapannya itu sudah berumur 50 tahunan.

"Dax? Kenapa kamu masih disini sayang? Ini sudah jam berapa, loh.. Dan kamu siapanya, Dax, ya?" Ucap wanita itu.

"Nggak, ma, ini aku tadi belajar bareng. Ini temen aku, Tina, ma." Dax menjawab wanita itu yang ternyata adalah mamanya. Tina pun dengan segera mengulurkan tangannya ke arah wanita itu.

"Hah? Keren banget mamanya. Benar-benar sosok wanita karir yang sukses.." Ucap Tina dalam hati sambil terus memandangi wanita itu.

"Saya Oriana, mama dari Dax. Anda pacar anak saya?" Tanya wanita itu sambil terus memandangi Tina dari ujung kaki sampai kepala seperti sedang diinterogasi. Ia juga membiarkan uluran tangan Tina.

Seketika Tina langsung merasa takut. Mamanya Dax seperti tidak begitu menyukainya. Memang saat itu Tina hanya memakai kaos putih polos simple, celana jeans, dan sepatu Converse. Ia juga bukan dari keluarga super kaya.

Dax langsung menjawab, "Nggak, kok, ma. Kita temen deket. Kita sama-sama satu les kursus. Dia salah satu yang pintar, ma, di kelas." Ucap Dax mencoba membuat suasana tidak begitu tegang.

"Oh, kalian satu kursus bareng..." Nada dan suaranya sangat tidak enak untuk didengar.

"Iya, tante.." Tina mencoba menjawab sesopan mungkin ditambah dengan senyuman.

"Oh ya, Dax, hari Minggu ini, mama dan rekan kerja mama sesama dokter, membuat acara dinner bersama. Kamu jangan lupa, ya.. Disana ada anaknya teman mama yang super cantik dan terkenal, Georgina Kim. Kamu pasti tahu kan? Selebgram cantik itu.." Ucap mamanya Dax sambil merangkul anak bujangnya itu.

"Georgina Kimi Ogechi?! What?" Ucap Tina berkali-kali dalam hatinya. Gina, selebgram super cantik berdarah Jepang. Papanya adalah orang Jepang asli. Nggak heran jika anaknya super cantik.

"Aduh, ma

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aduh, ma.. Kan bisa dibicarain nanti aja. Ini ada temen aku, loh.." Ucap Dax sambil memperhatikan Tina dengan tatapan tidak nyaman.

"Dax, tante, aku permisi pulang dulu, ya.. Sudah malem juga. Permisi.." Tina langsung segera memasukkan buku-buku dan laptopnya ke tas totebag hitam miliknya.

--------------------

Dalam perjalanan pulang, Tina masih memikirkan apa yang terjadi barusan di cafe. Dia masih teringat betapa mengerikan mamanya Dax, seperti seakan-akan sedang menilai dirinya.

"Keren, si, tapi kayaknya menilai orang dari status sosial, deh. Padahal siapa juga yang deketin anaknya. Justru anak tante tuh yang gak jelas, selalu aja ada.." Gumam Tina pelan sambil menghentakkan kakinya sepanjang jalan menuju rumahnya.

TRISTANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang