Mengetahui Tina yang segera pergi dari kelas, Dax diam-diam mengikutinya. Ia pun juga sempat terkejut dengan hobi Tina.
"Sumpah, beda banget, nih, cewe.." Gumam Dax pelan sambil terus mengikuti Tina.
Tina pun sampai di sebuah lapangan skateboard. Dax memperhatikan Tina dengan seksama dari dalam mobilnya.
"Oh.. biasanya main disini.." Ucap Dax pelan sambil tersenyum.
Tatapan Dax tidak bisa lepas dari Tina. Sesekali ia tertawa karena tingkah Tina.
"Eh.. Aduh!" Tina terjatuh saat mencoba trick-trick baru.
"Hahaha aduh gemes banget, si. Badan udah kecil, masih sok berani aja, nih, cewe." Gumam Dax sambil terus tersenyum dan menggaruk-garuk rambutnya.
Setelah selesai bermain skateboard, ternyata Tina mampir ke sebuah mall. Dax terus mengikuti dengan mobilnya dan segera turun agar tidak kehilangan jejak Tina.
"Oh, dia abis itu kesini. Mau ngapain, yaa?" Ucap Dax dalam hatinya sambil perlahan mengikuti Tina dari belakang.
Tina langsung mengarah ke sebuah ice cream corner. Dia memesan tiga scoop peppermint choco chip kesukaannya.
"Oke, catet. Ternyata dia suka flavor itu.." Ucap Dax dalam hatinya. Disaat itulah Dax mulai menyadari bahwa ia sudah terpikat oleh pesona Tina.
Kemudian, Tina mulai masuk ke toko buku. Tina menelusuri bagian novel non-fiksi. Dax terus mengikutinya diam-diam.
"Hmm.. ternyata dia suka baca novel. Apa kasih buku aja, ya? Eh, jangan, deh. Ntar curiga lagi, tahu darimana.." Gumam Dax pelan.
Tiba-tiba handphone Dax berbunyi.
"Halo, ma, kenapa?" Ternyata itu panggilan dari mamanya.
"Sayang, tolong ke coffee shop, ya. Kamu check segala persediaan, sekalian check juga kinerja barista, staff, semua. Mama masih sibuk dan kayaknya gak akan keburu kesana." Kata mamanya.
"Oke, ma. Nanti Dax ke café." Jawab Dax.
Dax tidak bisa membantah. Ia pun segera pergi meninggalkan mall itu dan segera menuju café.
Sesampainya di café, Dax segera mengecek segala persediaan. Dia juga terus menanyakan kepada managernya mengenai situasi café sehari-hari dan meminta semua laporan kinerja pegawai.
"Ah, capek banget!" Dax meregangkan badannya. Dari dalam ruangan kerjanya, ia melihat sosok yang tidak asing baginya.
"Oh, ternyata dia sering mampir kesini.." Dax tersenyum memperhatikan sosok itu.
Ternyata yang barusan Dax lihat adalah Tina. Tina sedang sibuk belajar ditemani caramel macchiato no sugar kesukaannya. Ia terlihat begitu capek dan terus memegangi kepalanya. Sesekali ia merebahkan kepalanya di meja.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRISTANA
RomanceTristana Caris William. Tristana berarti pembawa kesedihan. Terbukti dengan kehidupan percintaannya yang selalu gagal. Empat kali disakiti cowo membuatnya tidak lagi percaya akan adanya cinta sejati. Terutama yang terakhir ini, ketika ia merasa ber...