Chapter 06 [ R E V I S I ]

724 89 0
                                    

🌼HAPPY READING 🌼
*Jangan lupa vote dan komennya oke *

🔹💠🔹

____________________________________

" Kata eomma rose bohong itu dosa dan dosa bisa masuk NERAKA "
____________________________________

🔹💠🔹



" eommaaa.....hiks....hiks "

" Sayang jangan nangis "

" Darah...ma...ayo ke rumah sakit....hiks....hiks "

" Sayang kalau eomma pergi jagain appa ya "

" Nggak appa jahat ....
...jangan....hiks...tinggalin ninie....hiks ...ma...."

" Sayang kalau mama pergi jangan nangis yah apapun yang terjadi kamu harus tetap tersenyum "

" eomma sayang Jennie "

" aniiii.....hiks....hiks... "

" gajima...eomma...hiks "

" EOMMAAAAAA !!!! "

" hosh...hosh "

Jennie membuka matanya dan mencoba menetralkan detak jantungnya

" Mimpi sialan itu lagi " gumam Jennie saat mimpi yang coba ia lupakan selama beberapa tahun terakhir itu muncul lagi

Mimpi ini sudah lama tidak muncul. tapi dua tahun belakangan ini muncul lagi. setiap kali jennie tertekan atau sedang stress mimpi buruk itu pasti datang lagi

Jennie melirik jam yang menunjukkan masih pukul 3 pagi

'Shitt!!!'

jennie baru saja tertidur 2 jam yang lalu setelah pulang dari balapan dan sekarang. dia harus terbangun karena mimpi buruk yang sialnya, itu adalah kepingan memori masa lalunya

Jennie merasakan kepalanya terasa pening dadanya terasa sesak. dia beranjak dari ranjangnya sembari memegangi kepalanya

Jennie mulai merasakan suara suara berputar di kepalanya seperti kaset rusak. suara anak kecil yang menjerit jerit meminta pertolongan. dan suara orang dewasa yang tengah mengamuk membanting barang barang

Nafas jennie mulai memburu dadanya terasa terhimpit sesuatu hingga terasa sangat sesak dan

Tes

Darah segar jatuh dari lubang hidung jennie

Dia segera mencari cari obatnya di laci dua botol satu Pereda nyeri yang biasa dia gunakan dan satunya lagi obat penenang

jennie tau trauma nya kambuh lagi. dengan cepat Jennie menelan pil itu tiga sekaligus bahkan tanpa air tak perduli seberapa pahitnya obat itu. bagi jennie sudah biasa ia lakukan sebelum bayang bayang hari itu mulai memenuhi isi kepalanya

jennie mulai menjatuhkan badan ya di lantai. meletakkan kepalanya disisi ranjang saat merasa efek obat itu mulai bekerja suara suara itu mulai menghilang dengan perlahan

HEY JTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang