3

1.2K 200 51
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🍁 Kadang tama

Hari ini tobio akan latih tanding di sekolah aoba johsai namun aku lihat sepertinya tobio ragu.

"Ayolah jangan ragu ok." Ucapku menepuk kepala tobio.

"Hm." Gumam Tobio.

"Maaf ya aku tidak bisa ikut." Ucapku.

"Tidak masalah lagipula aku sudah besar tidak perlu dijaga aniki." Ucap Tobio.

"Kalau menang nanti di traktir susu kotak kesukaanmu." Ucapku.

"Ya aku pasti menang." Ucap Tobio.

"Gitu dong semangat." Ucapku.

"Kok kau tidak pakai seragam sekolah?" Tanya Tobio.

"Aku ada pemeriksaan hari ini jadi aku izin." Ucapku.

"Oh begitu ya baiklah." Ucap Tobio.

Tobio mencium tangan kananku dan langsung berangkat sekolah sementara aku hanya melihat tobio yang menjauh.

"Sebenarnya aniki mau ke aoba johsai untuk memastikan keadaanmu." Ucapku.

Aku mengambil jaket plus masker untuk pergi ke sekolah aoba johsai memakai bus dan setelah tiba aku menanyakan tentang gym sekolah.

"Hm belum bertanding ternyata." Ucapku.

"Untuk apa aniki kesini?" Tanya Tobio.

"Hehehe hanya memastikan keadaanmu saja." Ucapku menggaruk belakang kepalaku.

"Aku baik-baik saja." Ucap Tobio.

"Baguslah." Ucapku.

"Tapi wajahmu mengatakan lain." Ucapku.

"Kunimi atau kindaichi meledek mu kah?" Tanyaku.

"Kindaichi mengungkit masalah smp." Ucap Tobio.

"Yang perlu bio lakukan hanya buktikan saja kepada dia kalau bio bisa lebih hebat darinya dan lagipula kalian kan sahabat baik kan sebelum kejadian itu." Ucapku.

"Yah begitulah." Ucap Tobio.

"Aniki pulang lagi ya." Ucapku.

"Tidak ingin melihat pertandinganku?" Tanya Tobio.

"Tidak aku hanya memastikan keadaanmu saja." Ucapku melambaikan tanganku.

"Kapten aku titip adikku ya." Ucapku menepuk pundak kapten tim voli.

✔️ Kageyama Tobio Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang