2

1.5K 232 76
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🥛 Tama sangat

Pagi ini aku sedang sarapan bersama dengan tama sebelum berangkat sekolah setelah sarapan selesai kami berdua berangkat bersama-sama.

"Kau yakin tidak memakai tongkat?" Tanyaku.

"Dokter sudah memperbolehkannya jadi ya tidak masalah." Ucap Tama.

"Kenapa kau murung bio?" Tanya Tama.

"Besok aku latih tanding dengan aoba johsai." Ucapku.

"Lalu masalahnya?" Tanya Tama.

"Kunimi dan kindaichi bersekolah disana." Ucapku.

"Kau masih memikirkan kejadian saat smp itu?" Tanya Tama.

"Begitulah." Ucapku.

"Sudah berlalu lho." Ucap Tama.

"Tapi aku takut saja." Ucapku.

"Masa aku harus ikut sih kan gak lucu." Ucap Tama.

"Lebih baik aniki ikut saja." Ucapku.

"Aku bukan anggota tim voli." Ucap Tama.

"Aku akan izin kepada kapten agar aniki bisa ikut." Ucapku.

"Bio harus menghadapinya sendiri." Ucap Tama.

"Ayolah!" Pekikku.

"Malas." Ucap Tama.

"Nanti aku traktir deh." Ucapku.

"Bodoh amat." Ucap Tama.

"Ya iya aku ikut." Ucap Tama mengalah.

"Yeah!" Pekikku.

"Aku tidak mau membuat adikku menangis." Ucap Tama sambil tersenyum.

" Ucap Tama sambil tersenyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
✔️ Kageyama Tobio Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang