6

839 150 50
                                    

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

You can't publish my story on another website without my permission because thinking about the plot is so difficult that I even stay up all night.

Tidak boleh publikasikan ceritaku di website lain tanpa seizinku karena memikirkan alur cerita itu sulit sekali bahkan aku sering begadang.

Happy reading

🥛Tama kakak yang

Karena hari ini libur jadi saat ini aku dan tama berada di halaman belakang rumah untuk berlatih voli.

"Aku punya rekaman tentang setter dari luar negeri." Ucap Tama.

"Tidak perlu." Ucapku.

"Tumben." Ucap Tama.

"Aku hanya perlu memaksimalkan potensi ku saja." Ucapku.

"Pernah kepikiran tidak kalau nanti hinata jadi lawanmu?" Tanya Tama.

"Malah aku ingin melawan nya di pertandingan resmi." Ucapku.

Tama dulu posisi nya adalah middle blocker namun karena kecelakaan itu tama berhenti bermain voli dan baru bermain voli kembali beberapa minggu lalu.

"Besok pelatih memanggilmu." Ucapku.

"Untuk apa?" Tanya Tama.

"Entahlah." Ucapku.

Aku dan tama terus latihan hingga sore hari setelah latihan selesai aku langsung mandi sementara tama menyiapkan makan malam.

Besok harinya

Tama hanya bersiul sepanjang jalan menuju ke sekolah sementara aku hanya menatap tama yang asyik melihat ke sekitarnya.

"Kau kenapa?" Tanya Tama.

"Tidak ada." Ucapku.

"Sepertinya kerja part time menyenangkan." Ucap Tama.

"Kan uang bulanan yang diberi kaachan dan touchan sudah cukup." Ucapku.

"Aku bosan jadi mau kerja saja lagipula tobio sudah punya kesibukan sendiri sementara aku tidak." Ucap Tama.

"Kan kaki mu masih masa pemulihan." Ucapku.

"Itu sudah berlalu lagipula aku bukan tipikal orang yang akan diam saja dirumah." Ucap Tama.

"Nanti pulang sekolah aku akan mencari toko yang bisa menerimaku bekerja." Ucap Tama.

"Kau harus ke gym dulu." Ucapku.

"Iya baiklah." Ucap Tama.

"Oh iya aku mau bilang sesuatu kepada tobio." Ucap Tama.

"Soal apa?" Tanyaku.

"Bio belum tahu soal cinta kan?" Tanya Tama.

"Hah itu apa ya?" Bingungku.

✔️ Kageyama Tobio Twins (oc male reader) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang