Di saat aku rapuh, yang ku mau hanya lah, pelukan dari mu Mama!
--- Liona Putri AleksandraLiona yang sedang tertidur nyenyak, harus terbangun karna dia mau buang air kecil. Dia berjalan menuju kamar mandi-nya, setelah membuang air kecil dia berjalan menuju tempat dia men-chager handphone-nya, dia melihat disana sudah ada sepuluh panggilan tak terjawab dari Aidan.
"Ngapain sih?"Tanya Liona, pada dirinya sendiri.
Lalu setelah itu, Liona menekan kontak Aidan dan menelfon balik, sambungan pun tersambung.
"Ngapain?"Tanya Liona, di telfon sambil berjalan ke kursi.
"Yaelah, main ngegas aja lo, pakai salam dulu kek."
"Ya, lo ngapain nelfon gue?"
"Nih, gue di suruh bunda, buat nganterin lo kue coklat."
"Yaudah, anterin sekarang!"
"Coba deh lo lihat di jendela."
Lalu Liona pun berjalan ke arah jendela-nya, disana dia melihat Aidan sedang menyandar di motor-nya.
"Sejak kapan lo disana?"
"Sejak lo ngak ngangkat telfon gue!"
Liona pun tertawa, sungguh pria itu tidak berubah dari awal mereka pacaran sampai sekarang.
"Lo, mau turun atau ngak? Kalau ngak yaudah, gue bawa balik lagi nih kue."
"Haha iya-iya, gue turun sekarang."
Lalu Liona pun berjalan keluar kamar, disaat dia turun dari tangga, dia melihat papa-nya sedang duduk sambil membaca koran. Liona tidak peduli itu, dia terus berjalan tanpa menghiraukan papa-nya.
"Mana,"Tanya Liona, disaat diri-nya sudah sampai ke tempat Aidan.
"Udah gue makan!"Ujar Aidan, sambil memasang tampang kekenyangan.
"Gue, bilangin tante Sarah, lo, ya!"Ujar Liona, sambil mengeluarkan handphone-nya dari saku celananya.
Aidan yang melihat itu langsung panik, bisa- bisa dia di amuk bunda-nya, karna dia telah menjahili, Liona. Langsung saja Aidan mengeluarkan kue tersebut.
"Nih, dasar pengadu,"Ejek Aidan, sambil menyerahkan kue tersebut ke Liona.
Liona menatap Aidan, dengan tatapan tak suka, bisa-bisa nya cowok tersebut mengejek-nya. "Biarin, bunda kan sayang gue, dari pada lo,"Sambil memasang tampang mengejek-nya.
Aidan yang melihat itu malah semakin gemas, dia mencubit pelan pipi Liona. "Iya deh, lo perebut hati semua orang,"Ujar Aidan.
"Termasuk hati lo kan?"Tanya Liona, sambil tersenyum.
Aidan pun tersenyum. "Lo kan nyantet gue,"Canda Aidan, yang langsung dapat cubitan dari Liona.
"Enak aja lo ngomong! Udah ah lo pulang aja sana, gue mau makan nih kue,"Ujar Liona, sambil menatap kue di tangannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kisah Kita
Ficção AdolescenteLiona gadis yang periang, baik hati, penurut. Keluarga Liona termasuk keluarga yang humoris. Namun semua itu telah berubah disaat sang mama telah tiada. Dia menjadi gadis yang jarang senyum, keras kepala, suka berkelahi, bahkan sifat sang papa berub...