"ICH HASSE"
.
.
.
"Masuk!" Jeno mendorong tubuh Jaemin masuk ke dalam kamar hingga membuat tubuh kurus Jaemin tersungkur di atas lantai marmer kamar yang dingin.
Ia juga mengunci pintu menghidupkan lampu lalu meletakkan kunci di atas nakas.
"Bajingan! Berani sekali kau mendorongku!!" Jaemin bangkit dengan tertatih, dan berdiri menghadap Jeno.
"Memangnya kenapa? Apa aku harus takut padamu?" Jeno mendekatkan wajahnya pada wajah Jaemin ia menatap tajam ke arah manik hazel yang sayangnya seolah menyiratkan sebuah kebencian untuknya.
Plakk!!!
Jaemin menampar pipi Jeno sangat kuat, rasa panas pus tak luput menyelimuti area pipi kiri Jeno. Setelah wajahnya berpaling karena tamparan itu ia menatap tajam ke arah Jaemin, cukup sudah emosi Jeno di permainkan seperti ini, ia sudah sangat muak bersandiwara di depan Jaemin, sejujurnya dari awal dia tidak memiliki minat pada pria manis di depannya ini, karena sebuah janji membuatnya harus terpaksa menikahi Jaemin. Jeno memutar tubuh Jaemin membanting tubuh ringkih Jaemin di tembok, ia juga mencengkeram kerah baju Jaemin lalu melayangkan tamparan keras bertubi di pipi kirinya.
Plakk!
Plakk!
"Kau kira, kau ini siapa berani menamparku hah!"
Plakk!
"Selama ini aku diam, bukan berarti kau bisa bertindak semena-mena terhadap ku!"
Plakk!
"Jujur saja, sebelum kau berdoa agar aku lenyap sebelum pernikahan terjadi, aku sudah merencanakan niat untuk membunuhmu lebih dulu, tapi Yuta si tua bangka itu! Selalu mengurungmu selama ini!!"
Plakk!
Plakk!
Plakk!
Brugh!!
Jeno menghempaskan tubuh Jaemin ke lantai "ingat. . . Ini belum seberapa, dan selamat! Kau telah memasuki nerakamu sendiri!!" Sarkas Jeno lalu melenggang pergi meninggalkan Jaemin yang terkapar lemah dia atas lantai.
Tubuh Jaemin bergetar hebat, sungguh ia merasa ketakutan sekarang. Selama ini tak ada seorangpun yang berani melayangkan tamparan keras ke arahnya dan juga maki-makian keji seperti yang Jeno lakukan tadi.
Jaemin ingin sekali menangis tapi ia menahannya, ia tak boleh lemah jika selama ini ia hidup seperti di penjara dengan berbagai aturan. Maka sekaranglah waktunya untuk si pemberontak datang memusnahkan semua penghalang yang menghalangi jalannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Hasse-|NoMin|
Fiksi PenggemarJaemin seorang pemabuk, mempunyai riwayat kriminal, dan suka berfoya-foya dengan uang pribadinya, membuat Yuta geram dan ingin mengubah Jaemin lebih baik, dengan cara menjodohkannya dengan anak dari rekan bisnisnya. Jaemin sempat beberapa kali menol...