"ICH HASSE"
.
.
.
"Aku memutuskan untuk membawa Jaemin tinggal di apartemen ku" ujar Jeno tiba-tiba.
Sejenak keheningan menyelimuti meja makan dengan lontaran tatapan bertanya yang tertuju untuk Jeno, sedangkan si oknum yang di tatap terlihat acuh dan sibuk dengan santapan sarapannya.
"Tapi kenapa mendadak sekali?" Taeyong pun bersuara seolah mewakili pertanyaan yang akan mereka tujukan untuk Jeno.
Jaemin hanya bisa membeku di tempatnya, entah kenapa bayangan Jeno yang menampar pipinya bertubi-tubi semalam terlintas di benaknya, membayangkan kehidupannya yang akan ia jalani dengan Jeno seorang.
"Menurut ku Jaemin terlalu merepotkan untuk kalian, aku akan mengurusnya sendiri di sana, ku rasa ia hanya akan menurut padaku saja" balas Jeno acuh.
"Tapi kami tidak merasa di repotkan, Jaemin masih anak-anak wajar saja dia bertingkah seperti itu, apa kau tidak berpikir bagaimana Jaemin di sana, dia pasti akan merasa sangat kesepian. . ." Taeyong mencoba untuk menahan Jeno agar mengurungkan niatnya untuk membawa Jaemin pergi. Ia tidak ingin satu persatu anaknya meninggalkannya sendirian cukup Mark yang memutuskan untuk tinggal terpisah dari keluarganya, jangan ada lagi yang seperti Mark dan Haechan, Taeyong sangat memohon untuk kali ini.
"Mama benar Jen. . . Setidaknya pikirkan juga mama di rumah, selama kita bekerja mama selalu sendirian, Sungchan pun tak sempat menemani mama karena dia juga sibuk belajar. Aku mohon tetaplah tinggal di sini" Mark berujar agar tidak terlalu gegabah untuk memutuskan.
"Kau memutuskannya tanpa berdiskusi dahulu. Lalu bagaimana dengan Jaemin apa dia menyetujuinya?" Ucap Jaehyun setelah sembari menatap dingin Jeno.
"Aku tidak perlu izin dari siapa pun, ini hidupku, kalian sudah lepas dari tanggung jawab, seharusnya kalian bisa untuk menyetujui keputusan ku ini"
"Jen. . . Mama tidak-"
BRAKK!!!
"Akulah yang di beri tanggung jawab oleh ayah Yuta! Bukan kalian jadi jangan coba-coba untuk menghalangiku!" Sentak Jeno.
"Jung Jeno! Jaga nada bicaramu!!" Bentak Jaehyun.
Jeno melihat ke arah Taeyong terlihat pupil bergetar terpancar di mata bulat sang ibu, ia pun menunduk merasa bersalah dan sedikit menyesali perbuatannya karena telah menyentak sang ibu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ich Hasse-|NoMin|
Fiksi PenggemarJaemin seorang pemabuk, mempunyai riwayat kriminal, dan suka berfoya-foya dengan uang pribadinya, membuat Yuta geram dan ingin mengubah Jaemin lebih baik, dengan cara menjodohkannya dengan anak dari rekan bisnisnya. Jaemin sempat beberapa kali menol...