I Love You

499 68 25
                                    

Pekat aroma alkohol berpadu dengan samar halus nikotin seakan memenuhi rongga dada. Kekeh dan tawa saling bersahutan dalam ruang dengan lampu jingga temaram. Pria dengan rambut seputih salju melonggarkan dasinya, menarik pinggang ramping pemuda manis bersurai hitam jelaga.

"Sebaiknya kau berhenti minum, Samatoki."

Pria itu menggeleng di ceruk leher Ichiro, helaian putihnya membelai kulit halus sang pemuda sambil mendaratkan ciuman-ciuman di sana.

"Naa, Ichiro, "

Dada Ichiro berdesir ketika bisikan suara berat itu menyapu telinganya.

"Aku mencintaimu."

Ucap Samatoki sembari melepas kancing kemeja Ichiro satu persatu, sementara jemari Ichiro mengelus rambut putihnya.

"Lihat, kau meracau, Samatoki. "

Ujar Ichiro di sela kekehannya. Samatoki tak menggubris kata-kata pemuda itu, Ia malah semakin garang menjamah kulit leher pemuda itu.

"Aku tahu kau juga mencintaiku, Ichiro."

Ichiro menjatuhkan pandang ke kedua mata Samatoki yang menatapnya.

"Ya, tentu saja."

Bang! !

Pria berhelaian salju itu mundur, kedua manik rubynya membelalak, kakinya tak lagi mampu menopang tubuh. Warna merah pekat membasahi pakaiannya, Ia ambruk di tempat, udara seolah tak lagi bisa diraih. Pandangan Samatoki jatuh ke Ichiro yang tengah tersenyum.

Tak ada rasa dalam untai senyuman itu, senyuman yang nampak hampa. Ichiro membawa kakinya melangkah mendekat, pistol kembali dimasukkan ke saku dalam jas.

"Kau mencintaiku, Samatoki?"

"Kalau begitu kau pasti rela mati demi orang yang kau cintai, kan?"

Kekehan meluncur halus dari sela bibir, Ichiro meraih smartphonenya, membelakangi Samatoki. Tak peduli pria itu masih hidup atau sudah mati.

"Target ketua mafia Yokohama sudah berhasil dibunuh."
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Hai, kangen ga? 👉👈

Book SamaIchiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang