-Happy reading-Sesampainya di dapur, Diana membuka kulkasnya guna melihat apa yang tersisa untuk dimasak. Diana melongo melihat kulkasnya yang penuh dengan cemilan.
Sudah pasti itu ulah dari Reynald, karena cuman Reynald saja yang datang ke apartemen miliknya dan tadi pagi bahan untuk memasak masih ada.
"Apa semua ini, Rey?!" tanya diana, tak habis pikir dengan isi otak Reynald.
"Cemilan" jawab Reynald polos.
"Aku tau semua ini cemilan. Tapi dimana sayur-sayuranku?"
"Sudah aku buang"
"APA!?"
"Apa kamu tak dengar?, sudah aku buang sayuran yang ada di kulkas itu"
Diana memijit pelipisnya pusing dengan tingkah Reynald.
"Apa kepalamu pusing?" tanya Reynald dengan raut wajah khawatir.
"IYA, MEMIKIRKAN ENTAH DIMANA LETAK OTAKMU!" jawab Diana ketus.
"Tentu saja di tempat seharusnya"
"Sudahlah, percuma berbicara denganmu. Membuat darah tinggi saja!" ucap Diana.
Diana berjalan keluar dapur menuju meja Makan, Dia mendudukkan bokongnya di salah satu kursi. Meninggalkan Reynald yang masih berada di dapur.
Diana meletakkan kepalanya di meja dengan tangan sebagai bantalan.
Reynald menghampiri Diana, Dia merasa bersalah melihat Diana seperti itu, lebih tepatnya kasihan melihat gadisnya kelaparan karena ulahnya sendiri.
"Aku sudah menyuruh orang membeli makanan untuk kita" ucap Reynald. Mengelus puncak kepala Diana.
"Batalkan saja, aku tak lapar" ucap Diana. Mendongak kepala menatap Reynald, lalu pergi meninggalkan Reynald.
"Mengapa Dia suka meninggalkan diriku?" Gumam Reynald.
Ting tong!
Bunyi bel apartemen.
Mendengar bunyi bel, Reynald langsung berjalan keluar untuk membukakan pintu.
Seorang pria dengan pakaian casual bertubuh atletis menyodorkan sebuah paper bag ke arah Reynald.
"Sesuai dengan pesanan Tuan"
"Terima kasih"
Reynald menutup pintu apartemen kembali.
Reynald menghampiri Diana ke kamar. Dia membuka pintu, disuguhkan dengan pemandangan Diana yang sedang berbaring sambil memainkan ponselnya.
"Makanlah ini" titah Reynald, meletakkan paper bag tadi di atas nakas.
Diana hanya melihat sekilas ke arah paper bag.
Sedikit kesal karena Diana tak mau menuruti perintahnya. Reynald memasukkan kepalanya di celah kedua tangan Diana yang sedang bermain Handphone.
Wajah Reynald terpampang jelas di depan Diana, deru nafasnya menerpa wajah Diana.
Deg deg deg
Jantung keduanya berdetak tak karuan.
Dengan jahil, Reynald mencium hidung mancung milik Diana.
Cup!
"Makanlah, Aku tak ingin kamu sakit" ucap Reynald.
"I-iyaa" ucap Diana gugup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Always Be Mine [END]
RomanceREYNALD MAHENDRA(30): CEO muda yang berhasil mengembangkan usahanya saat berumur 25, dan sekarang sudah hampir 5 tahun dia menjabat sebagai CEO paling muda. Dia memiliki banyak cabang perusahaan di berbagai Negara. Dia juga terkenal dengan wajahnya...